Lepas Penat dengan Bermain Golf, Bahkan Punya Turnamen Sendiri
Hobi Nyentrik dan ‘Mahal’ Para Petani di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng
Mereka yang bisa bermain bagus dan menguasai aturan permainan banyak yang sudah direkrut perusahaan lapangan golf di Sanur, Tanah Lot, hingga di luar Bali.
SINGARAJA, NusaBali
Ada kebiasaan menarik yang dilakoni para petani di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Untuk menyegarkan kepenatan bekerja mereka memilih untuk berolahraga. Namun olahraga yang dipilih tidak main-main, yakni olahraga golf.
Hasil berlatih mereka setiap hari Senin pun ditunjukkan untuk menjadi juara di Turnamen Happy Golf, Senin (7/8) di Lapangan Golf Bali Handara. Hobi nyentrik para petani di Desa Pancasari ini sudah berlangsung sejak empat tahun terakhir. Sebagai desa penyangga Lapangan Golf Bali Handara sejumlah warga Pancasari mendapat peluang untuk bekerja di sana. Baik menjadi tukang kebun, pegawai hotel hingga caddy golf.
Karena terlalu sering melihat aktivitas olahraga yang dikenal mahal, sejumlah warga tertarik untuk mencoba memegang stik golf dan bermain langsung. Hanya saja awalnya warga bermain kucing-kucingan dengan pihak perusahaan. Namun akhirnya perusahaan Bali Handara memberikan kesempatan warga Desa Pancasari untuk bermain golf setiap hari Senin, agar tidak mengganggu jadwal lainnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Turnamen Happy Golf, Kadek Leon Dwipa Putra mengatakan kesempatan yang diberikan perusahaan kepada warga Pancasari pun disambut antusias. Mereka rutin bermain dan berlatih golf sekali dalam sepekan.
“Kami bersyukur diberikan kesempatan bermain di sini. Setiap latihan Komunitas kami Happy Golf hanya membayar sewa lapangan Rp 25.000, kalau alat disiapkan sendiri. Tetapi itu sudah sangat ringan,” ucap Leon.
Hingga saat ini ada 140 orang anggota Komunitas Happy Golf yang rata-rata kesehariannya bekerja sebagai petani. Mereka pun konsisten berlatih untuk kebugaran. Ada juga yang sudah mendapatkan dampak dari bermain golf setiap minggu. Mereka yang bisa bermain bagus dan menguasai aturan permainan banyak yang sudah direkrut perusahaan lapangan golf di Sanur, Tanah Lot, hingga di luar Bali, seperti di Pulau Bintan, Batam (Kepulauan Riau).
Bahkan ada juga dari Komunitas Happy Golf yang saat ini sedang mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON). “Tahun ini yang lolos pra PON dari sini ada 2 orang, rutin setiap PON ada saja yang berangkat. Bersyukur juga difasilitasi oleh perusahaan,” imbuh dia.
Sementara itu untuk turnamen golf biasanya diselenggarakan setiap peringatan hari-hari besar. Komunitas Happy Golf yang dinaungi Persatuan Golf Pancasari asuhan Pemerintah Desa, biasanya melangsungkan turnamen setiap Hari Raya Galungan, Nyepi, HUT Kemerdekaan RI hingga persiapan menyambut akhir tahun.
Dalam turnamen kali ini diikuti oleh 96 orang peserta di 11 kejuaraan yang dibuka. Seluruh juara dari masing-masing kejuaraan memperebutkan tropi dan uang pembinaan Rp 5,4 juta dan sejumlah hadiah hiburan lainnya. “Motivasi kami selain mencari sehat dari hobi, juga untuk mendapatkan pekerjaan untuk junior-junior kami. Karena mungkin kami satu-satunya petani di Indonesia yang kesehariannya bermain golf. Pokoknya kalau sudah ada turnamen semua petani di Pancasari libur,” jelas Leon. 7 k23
Ada kebiasaan menarik yang dilakoni para petani di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Untuk menyegarkan kepenatan bekerja mereka memilih untuk berolahraga. Namun olahraga yang dipilih tidak main-main, yakni olahraga golf.
Hasil berlatih mereka setiap hari Senin pun ditunjukkan untuk menjadi juara di Turnamen Happy Golf, Senin (7/8) di Lapangan Golf Bali Handara. Hobi nyentrik para petani di Desa Pancasari ini sudah berlangsung sejak empat tahun terakhir. Sebagai desa penyangga Lapangan Golf Bali Handara sejumlah warga Pancasari mendapat peluang untuk bekerja di sana. Baik menjadi tukang kebun, pegawai hotel hingga caddy golf.
Karena terlalu sering melihat aktivitas olahraga yang dikenal mahal, sejumlah warga tertarik untuk mencoba memegang stik golf dan bermain langsung. Hanya saja awalnya warga bermain kucing-kucingan dengan pihak perusahaan. Namun akhirnya perusahaan Bali Handara memberikan kesempatan warga Desa Pancasari untuk bermain golf setiap hari Senin, agar tidak mengganggu jadwal lainnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Turnamen Happy Golf, Kadek Leon Dwipa Putra mengatakan kesempatan yang diberikan perusahaan kepada warga Pancasari pun disambut antusias. Mereka rutin bermain dan berlatih golf sekali dalam sepekan.
“Kami bersyukur diberikan kesempatan bermain di sini. Setiap latihan Komunitas kami Happy Golf hanya membayar sewa lapangan Rp 25.000, kalau alat disiapkan sendiri. Tetapi itu sudah sangat ringan,” ucap Leon.
Hingga saat ini ada 140 orang anggota Komunitas Happy Golf yang rata-rata kesehariannya bekerja sebagai petani. Mereka pun konsisten berlatih untuk kebugaran. Ada juga yang sudah mendapatkan dampak dari bermain golf setiap minggu. Mereka yang bisa bermain bagus dan menguasai aturan permainan banyak yang sudah direkrut perusahaan lapangan golf di Sanur, Tanah Lot, hingga di luar Bali, seperti di Pulau Bintan, Batam (Kepulauan Riau).
Bahkan ada juga dari Komunitas Happy Golf yang saat ini sedang mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON). “Tahun ini yang lolos pra PON dari sini ada 2 orang, rutin setiap PON ada saja yang berangkat. Bersyukur juga difasilitasi oleh perusahaan,” imbuh dia.
Sementara itu untuk turnamen golf biasanya diselenggarakan setiap peringatan hari-hari besar. Komunitas Happy Golf yang dinaungi Persatuan Golf Pancasari asuhan Pemerintah Desa, biasanya melangsungkan turnamen setiap Hari Raya Galungan, Nyepi, HUT Kemerdekaan RI hingga persiapan menyambut akhir tahun.
Dalam turnamen kali ini diikuti oleh 96 orang peserta di 11 kejuaraan yang dibuka. Seluruh juara dari masing-masing kejuaraan memperebutkan tropi dan uang pembinaan Rp 5,4 juta dan sejumlah hadiah hiburan lainnya. “Motivasi kami selain mencari sehat dari hobi, juga untuk mendapatkan pekerjaan untuk junior-junior kami. Karena mungkin kami satu-satunya petani di Indonesia yang kesehariannya bermain golf. Pokoknya kalau sudah ada turnamen semua petani di Pancasari libur,” jelas Leon. 7 k23
Komentar