Pangempon Pura Gelar Penyucian
WNA Korea Merusak di Pura Goa Raja
Akibat ulah WNA Korea Selatan itu, benda-benda suci di pura, seperti sangku, kendi, kotak sesari, busana dan 3 payung rusak.
AMLAPURA, NusaBali
Warga Negara Asing (WNA) Korea Selatan Jina Youn,41, berulah dengan merusak bagian pura di Pura Goa Raja Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (7/8) pukul 18.00 Wita. Akibatnya, secara niskala areal pura jadi leteh (cemar).
Pangempon langsung menggelar upacara pratista alit (pembersihan secara niskala), dipimpin I Gusti Mangku Kubayan Alitan di Pura Goa Raja, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Anggara Umanis Kuningan, Selasa (8/8) pukul 15.00 Wita.
Saat menggelar upacara itu, hadir WNA Korea Selatan Jina Youn. Dia turut muspa dan menyampaikan permintaan maaf. Upacara yang tingkatannya lebih besar, baik guru piduka maupun Rsi Gana, kembali dilaksanakan pada puncak piodalan, Buda Wage Kelawu, Rabu (29/11).
"Setelah upacara pratista alit, areal suci tidak lagi leteh. WNA Korea itu juga turut sembahyang bersujud, minta maaf," jelas I Gusti Mangku Kubayan Alitan, pamangku di Pura Goa Raja Besakih.
I Gusti Mangku Kubayan Alitan menerangkan, akibat ulah WNA Korea Selatan itu, benda-benda suci di pura, seperti sangku, kendi, kotak sesari, busana dan 3 payung rusak. Semuanya tidak terpakai lagi, dan telah digantikan dengan yang baru.
"Harapan kami kasus seperti ini tidak terulang kembali. Sesuai laporan, wisatawan Korea Selatan itu datang sendirian, setelah merusak kemudian duduk di pelataran depan palinggih menghadap ke barat," tambahnya.
Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana didampingi Kanit Reskrim Kadek Supandodi, menerangkan WNA Jina Youn, datang Senin (7/8) sore ke Pura Besakih. Setiba di ruang informasi, dia mengaku tidak akan ke Pura Besakih sehingga tidak ada pemandu mendampingi.
Ternyata, lanjut Kompol Suadnyana, WNA Jina Youn berangkat sendirian menyelinap ke Pura Goa Raja di timur jalan. Dia berjalan turun sejauh sekitar 30 meter, lanjut masuk ke dalam area goa yang ada tiga palinggih. Dia langsung melakukan perusakan alat-alat upakara.
Selanjutnya, pangempon Pura Goa Raja melaporkan, kemudian petugas Polsek Rendang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), dan mengamankan WNA Jina Youn. Selama ini WNA Jina Youn menginap di salah satu villa dekat Pura Besakih. "Kami dapat keterangan tentang kasus ini, sangat terbatas. Melalui penerjemah, WNA itu mengaku dapat bisikan gaib, hendak menuju Pura Goa Raja," jelas Kompol Suadnyana.
Dia mengaku masih mendalami kasus itu, sambil berkoordinasi dengan pihak pangempon pura. Tetapi, status WNA Jina Youn masih saksi.
Dia menyebut, WNA Jina Youn usai persembahyangan di Pura Goa Raja, langsung meminta maaf. Karena dia bersalah mengakibatkan areal pura leteh. Kepada NusaBali, dengan bahasa Inggris, Jina Youn mengaku asal Seoul, Korea Selatan, dan baru pertama kali datang ke Bali.
Sebagaimana diketahui, Pura Goa Raja Besakih merupakan stana Ida Bhatara Naga Basuki, dan juga sebagai tempat pasamuan (paruman) tiga Bhatara Naga, yakni Sang Hyang Naga Ananta Bhoga, Sang Hyang Naga Basuki, dan Sang Hyang Naga Taksaka.
Berdasarkan keyakinan umat Hindu, ketiganya sebagai penjaga keseimbangan semesta. Sang Hyang Naga Basuki menjaga agar air tidak tercemar dari racun. Ida Bhatara Ananta Boga menjaga keseimbangan unsur api agar semesta tidak kekeringan sehingga kesuburan struktur lahan tetap terjaga. Ida Bhatara Naga Taksaka menjaga keseimbangan udara agar tidak cemar dan tidak polusi.
Di sepanjang goa di Pura Goa Raja ada tujuh tirtha, yakni Tirtha Giri Kusuma (Gunung Agung), Tirtha Pingit di Pura Pengubengan Besakih, Tirtha Putra di Pura Kiduling Kreteg Besakih, Tirtha Tunggang dan Tirtha Padiksan di Pura Goa Raja Besakih, Tirtha Cemara Geseng dan Tirtha Pangayu-Ayu di Pura Manik Mas Besakih.7k16
Komentar