Jatuh dari Kapal Saat Asyik Selfie
Seorang penumpang tenggelam di sisi barat dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, setelah terjatuh dari kapal yang ditumpanginya saat asyik foto selfie, Rabu (28/6) dinihari.
Penumpang Tenggelam di Gilimanuk
NEGARA, NusaBali
Hingga kemarin sore, korban Mahbub, 18, asal Desa Semare, Kecamatan Keraton, Pasuruan, Jawa Timur belum ditemukan.
Saat musibah terjadi, Rabu dinihari pukul 01.15 Wita, korban Mahbub dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana). Pemuda berusia 18 tahun ini tergabung dalam rombongan peziarah dari Pasuruan (Jawa Timur) menuju Denpasar, yang naik Bus Pariwisata Prastita nopol W 7085 US. Rombongan korban menyeberangi Selat Bali (rute Ketapang-Gilimanuk) dengan naik Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Alas III.
Sebelum musibah, KMP Mutiara Alas III yang dinahkodai Ahmad Yani (asal Ketapang, Banyuwangi) masih menunggu giliran bersandar sekitar 100 meter arah barat dari dermaga Pelabuhan Gilimanuk. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan korban untuk berselfie ria dengan kamera ponselnya. Bahkan, tempat yang dipilih korban sebagai spot selfie adalah bagian sisi luar relling kapal.
Ketika asyik selfie, korban bersandar dengan posisi membelakangi ba-gian sisi relling kapal. Naas, kapal yang semula dalam posisi mengambang, tiba-tiba melakukan olah gerak untuk siap-siap bersandar, sehingga korban kehilangan keseimbangan, lalu langsung jatuh ke laut. Setelah jatuh ke laut, korban sempat teriak minta tolong sembari melambai-lambaikan tangannya.
Rekan-rekannya sesama rombongan peziarah pun langsung memberitahukan musibah ini kepada Anak Buah Kapal (ABK) KMP Mutiara Alas III. Para AKB kemudian melakukan pengecekan, ternyata korban sudah hilang tenggelam. Musibah ini selanjutnya dikoordinasikan dengan pihak Pol Air Polres Jembrana Pos Gilimanuk. Begitu mendapat laporan, petugas Pol Air Polres Jembrana langsung terjun bersama Tim SAR untuk melakukan pencarian korban. Namun, hingga Rabu sore, upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Kepala Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika, menyatakan musibah penumpang jatuh dari kapal ini bukanlah kecelakaan transportasi, melainkan murni karena kelalaian korban. Pihaknya sudah meminta keterangan saksi-saksi yang satu rombongan dengan korban, yakni Cairul Anwar, 25, dan Sami, 23, keduanya sesama asal Desa Semere, Kecamatan Kraton, Pasuruan.
Menurut Made Astika, kedua saksi mengaku melihat langsung musibah tersebut, yang terjadi ketika korban asyik foto selfie di dekat relling sa-mping kapal. "Harusnya, penumpang dilarang berada di luar tempat duduk penumpang. Kenyataannya, banyak penumpang yang masih di luar, padahal posisi kapal belum sandar. Kami juga sayangkan para penumpang tidak ada memakai life jacket," sesal Made Astika saat dikonfirmasi NusaBali kemarin.
Sementara itu, Kordinator Pos SAR Jembrana, IB Surya Wirawan, menyatakan pihaknya terus berusaha melakukan pencarian korban bersama petugas Pol Air Polres Jembrana, OPP Gilimanuk, dan TNI AL. Puluhan personel gabungan melakukan pencarian menggunakan armada speed boat, ruber boat, rib, dan Kapal KUPP Gilimanuk.
Pencarian kemarin dilakukan dalam radius 2 Mil dari lokasi korban tenggelam. Selain itu, petugas juga melakukan penyisiran bibir pantai dalam radius 2 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Namun, pencarian hingga kemarin sore belum membuahkan hasil.
Menurut Surya Wirawan, upaya pencarian korban akan dilakukan maksimal dalam 7 hari ke depan. Namun, jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, meski sudah lewat 7 hari, maka pencarian akan dilanjutkan. "Intinya, ya kami berusaha sampai korban ditemukan. Kalau perkirakaan kami, korban masih tenggelam dan belum muncul ke permukaan,” jelas Surya Wirawan. *ode
Komentar