Dinas PUPR Ukur Jalan Setapak Pesisir Pantai Jimbaran
MANGUPURA, NusaBali - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung turun ke lapangan melakukan pengukuran terkait rencana pembangunan jalan di pesisir Pantai Jimbaran dari Lapangan Yoga Perkanthi - Kafe 9, pada Jumat (4/8) lalu.
Nantinya jalan itu diharapkan bisa menjadi jalur alternatif ketika terjadi kemacetan di Jalan Uluwatu I.
“Tim sudah turun pada Jumat lalu dan melakukan pengukuran untuk akses jalan. Nanti yang akan dibangun itu adalah jalan setapak berbahan beton precast dengan lebar maksimal 3,6 meter,” ujar Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, (8/8).
Selain jalan setapak, juga direncanakan pembangunan jalan masuk terowongan. Namun sekarang masih dalam tahap pengkajian. “Kalau akses terowongan itu masih dalam tahap kajian juga. Kalau sudah dikaji, akan kami sampaikan,” ucapnya.
“Tim sudah turun pada Jumat lalu dan melakukan pengukuran untuk akses jalan. Nanti yang akan dibangun itu adalah jalan setapak berbahan beton precast dengan lebar maksimal 3,6 meter,” ujar Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, (8/8).
Selain jalan setapak, juga direncanakan pembangunan jalan masuk terowongan. Namun sekarang masih dalam tahap pengkajian. “Kalau akses terowongan itu masih dalam tahap kajian juga. Kalau sudah dikaji, akan kami sampaikan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Jimbaran I Made Dharmayasa juga membenarkan pelaksanaan survei lapangan oleh tim dari Dinas PUPR Badung. Dia berharap rencana tersebut segera terealisasi, pasalnya akses jalan alternatif dinilai sangat membantu ketika terjadi kekroditan lalu lintas di Jalan Uluwatu I. Termasuk pula pada saat adanya pelaksanaan upacara adat yang memanfaatkan Jalan Uluwatu I. “Dengan adanya akses itu, maka arus lalu lintas yang ke arah utara bisa dialihkan ke sana,” katanya.
Setelah terbangun nanti, untuk sementara akses tersebut akan dimanfaatkan secara insidental. Dengan kata lain, akan dipergunakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan melalui penerapan sistem buka-tutup. “Sambil menunggu jalan terowongan yang direncanakan. Jadi bisa dibilang, jalan setapak ini adalah solusi jangka pendek. Sedangkan jangka panjangnya, adalah jalan masuk terowongan dari Pantai Muaya hingga Kafe 9 yang saat ini masih dalam proses kajian,” kata Dharmayasa. 7 dar
Komentar