Petani Dipinjami Pompa Air
Antisipasi Gagal Panen
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng kembali menyiapkan mesin pompa air untuk mengantisipasi gagal panen petani padi pada saat musim kemarau.
Mesin pompa air ini disiapkan dengan sistem pinjam pakai. Kelompok tani atau subak yang membutuhkan dapat mengajukan permohonan pinjam pakai mesin pompa air ke Dinas Pertanian Buleleng.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta, Selasa (9/8), menjelaskan penyiapan mesin pompa air ini sebagai salah satu upaya antisipasi gagal panen petani padi. Penyiapan mesin pompa air ini karena banyak petani padi di Buleleng memiliki sumur resapan.
“Sejauh ini belum ada sih laporan dari subak dan kelompok tani terkait ancaman gagal panen. Mudah-mudahan tidak ada. Petani yang memiliki sumur resapan bisa memanfaatkan mesin ini untuk mengairi sawahnya, saat air di saluran irigasi kering karena kemarau,” ucap Sumiarta.
Selain itu untuk mengantisipasi gagal panen, Dinas Pertanian Buleleng juga menggencarkan sosialisasi dan sekolah lapang terkait pengaturan pola tanam. Penyuluh-penyuluh pertanian pangan sudah bergerak sejak awal tahun lalu untuk mengedukasi petani dalam pengaturan pola tanam saat musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta, Selasa (9/8), menjelaskan penyiapan mesin pompa air ini sebagai salah satu upaya antisipasi gagal panen petani padi. Penyiapan mesin pompa air ini karena banyak petani padi di Buleleng memiliki sumur resapan.
“Sejauh ini belum ada sih laporan dari subak dan kelompok tani terkait ancaman gagal panen. Mudah-mudahan tidak ada. Petani yang memiliki sumur resapan bisa memanfaatkan mesin ini untuk mengairi sawahnya, saat air di saluran irigasi kering karena kemarau,” ucap Sumiarta.
Selain itu untuk mengantisipasi gagal panen, Dinas Pertanian Buleleng juga menggencarkan sosialisasi dan sekolah lapang terkait pengaturan pola tanam. Penyuluh-penyuluh pertanian pangan sudah bergerak sejak awal tahun lalu untuk mengedukasi petani dalam pengaturan pola tanam saat musim kemarau.
Petani disarankan pada saat puncak musim kemarau tidak menanam padi. Namun bisa menggantinya dengan jenis tanaman pangan lainnya, seperti jagung, sorgum, kedelai dan palawija. Jenis tanaman pengganti ini pun disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. Jika memungkinkan penanaman jenis tanaman bisa dilakukan secara tumpang sari. Misalnya tanaman jagung dengan dengan kedelai.
“Kalau sudah musim kemarau panjang begini petani kami ingatkan untuk beralih ke tanaman lain dulu yang sedikit memerlukan air dalam perawatannya, sehingga potensi gagal panen dan merugi dapat ditekan,” imbuh pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7k23
1
Komentar