nusabali

Gaji Pustakawan SMPN Memprihatinkan

  • www.nusabali.com-gaji-pustakawan-smpn-memprihatinkan

Sekolah belum mampu memberikan imbalan kepada tenaga Perpustakaan sesuai harapan. Sebab dananya hanya berasal dari BOS.

AMLAPURA, NusaBali
Gaji atau imbalan tenaga Perpustakaan SMPN di Karangasem memprihatinkan. Karena statusnya sebagai tenaga pengabdi, maka mereka mengandalkan gaji dari penyisihan dana BOS (bantuan operasional sekolah), hanya 15 persen.

Penyisihan 15 persen itu dibagi untuk semua tenaga pengabdi di sekolah itu. Imbalan pun diterima setiap tiga bulan sekali. Nominal itu masih jauh dari UMK (upah minimum kabupaten) Karangasem tahun 2017 Rp 2,051 juta.

Sejumlah Kasek SMPN di Karangasem mengakui, sekolah belum mampu memberikan imbalan kepada tenaga Perpustakaan, sesuai harapan. Sebab, dananya hanya berasal dari BOS. Hal itu berdasarkan pantauan NusaBali di Amlapura, Jumat (30/6).

Tenaga Perpustakaan SMPN 2 Bebandem Ni Ketut Sawitri, misalnya mengabdi sejak tahun 2005. Ia  hanya berbekal SK Kepala SMPN 2 Bebandem, mengawali dapat imbalan Rp 150.000/bulan. Kemudian naik pada tahun 2006 menjadi Rp 250.000/bulan. tahun 2007-2014 meningkat menjadi Rp 400.000, tahun 2015- 2016 menjadi Rp 500.000, dan tahun 2017 jadi Rp 600.000. Imbalan ini diterima setiap tiga bulan sekali.

"Pernah diusulkan agar menjadi tenaga kontrak daerah, tetapi tidak bisa diterima, dengan alasan umur di atas 35 tahun," ujar Sawitri, kelahiran Banjar Pande Sari, Desa/Kecamatan Bebandem, 19 Desember 1979 ini.

Ia mengaku, selama ini menikmati pekerjaan mengurus buku dan melayani siswa yang pinjam dan mengembalikan buku. Biasanya setiap jelang tutup tahun ajaran baru, pekerjaannya menumpuk dari pagi pukul 07.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita, karena banyak siswa mengembalikan buku.

Kasek SMPN 2 Bebandem I Nyoman Sutama mengakui, imbalan untuk tenaga Perpustakaan hanya dengan menyisihkan dana BOS, sebesar 15 persen.

Hal senada diungkapkan Kasek SMPN 1 Amlapura I Komang Suweca. "Kami punya dua tenaga Perpustakaan, telah mengabdi sejak tahun 2007," katanya. Kedua tenaga Perpustakaan itu, Ni Made Asri Sueni dapat imbalan Rp 700.000 dan Suci Melantini Rp 500.000/bulan. "Keduanya tenaga pengabdi," kata I Komang Suweca.

Diakuinya, imbalan itu masih jauh dari UMK Karangasem Rp 2,051 juta. "Memang sulit memberikan imbalan sesuai UMK, makanya statusnya sebagai tenaga pengabdi," tambahnya.

Kasek SMPN 2 Rendang Ketut Suparjana mengaku memiliki dua tenaga Perpustakaan status pengabdi, I Nyoman Berata Adnyana dan I Made Subawa. Keduanya diberikan imbalan Rp 500.000/bulan. "Keduanya mengabdi sejak tahun 2006," kata Suparjana. *k16

Komentar