12 Wilayah Kategori Waspada, 8 Siaga, dan 1 Awas
BBMKG Warning Potensi Kekeringan di Bali
MANGUPURA, NusaBali - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkirakan adanya potensi kekeringan meteorologis yang terjadi di Pulau Dewata saat musim kemarau mendatang. Tak tanggung-tanggung, puluhan wilayah masuk dalam berbagai kategori, mulai dari waspada, siaga hingga awas.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wirajaya, menjelaskan dari analisa yang dilakukan pihaknya sejak 10 Agustus 2023 lalu, Pulau Dewata berpotensi mengalami kekeringan meteorologis yakni kondisi kering suatu daerah pada periode tertentu yang disebabkan berkurangnya curah hujan dan atau musim kemarau yang panjang. Ada 20 wilayah yang akan berdampak dengan tingkatan atau kategori yang bervariasi.
“Ada tiga kategori dalam kekeringan meteorologis ini, yakni kategori waspada, siaga, dan awas. Jadi Pulau Bali ada beberapa wilayah yang masuk,” kata Wirajaya, Senin (14/8).
Dia mengurai, wilayah yang terdampak potensi kekeringan meteorologis ini pertama dengan kategori waspada. Wilayahnya meliputi Kecamatan Melaya, Kecamatan Pekutatan, Selemadeg Barat, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Denpasar Utara, Kecamatan Denpasar Timur, Kecamatan Blabatuh, Kecamatan Rendang, Kecamatan Abang, dan Nusa Penida. Kemudian, kategori siaga meliputi wilayah Kabupaten Buleleng, Kecamatan Pupuan, Kecamatan Kintamani, Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Denpasar Selatan, Kecamatan Sukawati, Kecamatan Bebandem serta Kecamatan Karangasem. “Sementara untuk kategori awas yakni di Kubu. Totalnya ada 12 wilayah kategori waspada, 8 wilayah kategori siaga, dan 1 wilayah kategori awas,” ucap Wirajaya.
Masih menurut dia, untuk wilayah yang masuk dalam kategori waspada itu dipicu karena jumlah hari tanpa hujan paling singkat 21 hari. Kemudian kategori siaga dipicu oleh jumlah hari tanpa hujan paling singkat 31 hari.
“Sementara, untuk kategori awas, jumlah hari tanpa hujan paling singkat 61 hari,” kata Wirajaya.
BBMKG memperkirakan selama 21 sampai 31 Agustus 2023 peluang wilayah Bali mengalami curah hujan lebih dari 50 milimeter per dasarian kurang dari 10 persen.
Selama 1 sampai 10 September 2023, peluang terjadi curah hujan lebih dari 50 milimeter per dasarian di wilayah Selat, Manggis, Sidemen, dan sekitarnya 10 sampai 20 persen. 7 dar, ant
“Ada tiga kategori dalam kekeringan meteorologis ini, yakni kategori waspada, siaga, dan awas. Jadi Pulau Bali ada beberapa wilayah yang masuk,” kata Wirajaya, Senin (14/8).
Dia mengurai, wilayah yang terdampak potensi kekeringan meteorologis ini pertama dengan kategori waspada. Wilayahnya meliputi Kecamatan Melaya, Kecamatan Pekutatan, Selemadeg Barat, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Denpasar Utara, Kecamatan Denpasar Timur, Kecamatan Blabatuh, Kecamatan Rendang, Kecamatan Abang, dan Nusa Penida. Kemudian, kategori siaga meliputi wilayah Kabupaten Buleleng, Kecamatan Pupuan, Kecamatan Kintamani, Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Denpasar Selatan, Kecamatan Sukawati, Kecamatan Bebandem serta Kecamatan Karangasem. “Sementara untuk kategori awas yakni di Kubu. Totalnya ada 12 wilayah kategori waspada, 8 wilayah kategori siaga, dan 1 wilayah kategori awas,” ucap Wirajaya.
Masih menurut dia, untuk wilayah yang masuk dalam kategori waspada itu dipicu karena jumlah hari tanpa hujan paling singkat 21 hari. Kemudian kategori siaga dipicu oleh jumlah hari tanpa hujan paling singkat 31 hari.
“Sementara, untuk kategori awas, jumlah hari tanpa hujan paling singkat 61 hari,” kata Wirajaya.
BBMKG memperkirakan selama 21 sampai 31 Agustus 2023 peluang wilayah Bali mengalami curah hujan lebih dari 50 milimeter per dasarian kurang dari 10 persen.
Selama 1 sampai 10 September 2023, peluang terjadi curah hujan lebih dari 50 milimeter per dasarian di wilayah Selat, Manggis, Sidemen, dan sekitarnya 10 sampai 20 persen. 7 dar, ant
Komentar