Soulfood-Astera-Matilda Rilis Album
Ikut Program 'Regenerasi Bernyali'
Meskipun memiliki keterbatasan anggaran, semangat untuk berkarya tidak pernah padam.
DENPASAR, NusaBali
Tiga band Bali, Soulfood, Astera, Matilda, masing-masing meluncurkan album baru, pada Minggu (13/8) di Denpasar. Ketiganya merupakan band yang telah mengikuti program inkubasi musik 'Regenerasi Bernyali' yang dibangun label rekaman Pohon Tua Creation.
Sejak dimulai pada bulan Februari lalu, program ini telah membawa perubahan besar bagi para musisi muda di Bali. Kini, mereka tidak hanya berkarya dengan semangat dan kreativitas, tetapi juga memiliki landasan pengetahuan dalam manajemen band, pemasaran, serta aspek teknis dalam rekaman.
Para musisi tidak hanya menjadi kreatif dalam berkarya, tetapi juga membangun pengetahuan yang kuat mengenai proses rekaman yang tepat serta teknis-teknis yang mendukungnya.
Dibimbing oleh para mentor terkemuka, mereka kemudian beranjak menuju tahap pemasaran, fashion, dan perilisan digital. Tidak hanya itu, pembangunan suasana showcase yang mendalam dan penuh makna juga menjadi bagian dari perjalanan ini selama tiga bulan terakhir.
Dalam tim, Saylow bertindak sebagai project manager, Kristian Dharma sebagai co-producer, Eli bertanggung jawab atas konten visual, dan Bayu membangun seluruh elemen visual yang menjadi kunci kesuksesan dari awal hingga sekarang.
Meskipun memiliki keterbatasan anggaran, semangat untuk berkarya tidak pernah padam. "Meski budget kecil, tetapi gass terus," ujar pendiri Pohon Tua Creatorium Dadang SH Pranoto.
Seiring dengan perjalanan, peserta program telah menunjukkan produktivitas yang luar biasa. Saylow, yang aktif dalam project management dan tur, menciptakan alternatif baru yang memicu regenerasi dalam musik Bali. "Kendalanya selalu diproduksi, biaya produksi, equipment, dan lain-lain. Sebelumnya musisi secara referensi sudah mengakses internet. Tetapi dalam perjalanan musik, biasanya stagnan, ada hal-hal yang tidak biasa terpecahkan. Program Regenerasi Bernyali hadir untuk mengatasi masalah tersebut," ungkap Saylow.
Saylow mendorong para musisi untuk memproduksi album dalam waktu enam bulan, yang menantang dan memacu semangat kreativitas mereka. "Timeline yang 6 bulan sangat tight jawalnya. Karena dari satu produksi sangat singkat. Regenerasi bernyali, nyalinya harus diasah. Bahkan lagu seperti apa, ceritanya seperti apa dan lain-lain. Untuk waktu, tidak bisa kompromi, karena mengejar waktu," timpal Kristian Dharma.
Album 'Cosmotopia' dari Matilda merupakan manifestasi dari cita-cita yang luas. "Maksud dari album ini adalah ingin memberikan musik yang sangat luas, dan sempurna agar dalam semua pendengar lebih senang mendengar. Bisa dipertemukan dengan banyak kreator-kreator lainnya, " ujar Ewa Matilda.
Dalam konteks Regenerasi Bernyali, Astera adalah band terbaru yang bergabung dan telah menemukan dukungan dalam pengembangan bakat-bakat muda di Bali.
"Selama proses yang sangat berpengaruh, setiap band di sini semakin di-push dan semakin berkomitmen. Membagi waktu kita dan lain-lain. Sehingga untuk Astera, kami berhasil membuat 20 lagu dalam 1 bulan," ujar Chandra Astera, anggota band.
Album mereka, 'Better Days', memberikan topik yang fleksibel dan memberi ruang bagi eksplorasi tanpa batas, mengatasi rasa takut akan ekspektasi yang belum teruji.
Sementara itu, Bam dari Soulfood menyatakan bahwa nama lagu mereka 'Amesigenalew' diambil dari bahasa Amarik yang artinya ucapan terima kasih. Lagu ini didedikasikan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung perjalanan Soulfood. Dengan semangat dan tekad kuat, Soulfood berhasil maju berkat bantuan banyak orang.
"Kita cuma punya nyali, tetapi uang gak punya. Stepnya jelas selalu dipaksa untuk selalu siap dan presisi. Karena mental musisi biasanya pemalas, jadi Regenerasi Bernyali sangat bermanfaat untuk teman-teman Soulfood untuk berkembang kembali tentang pengetahuan dan keterampilan," ujar Bam. 7 cr78
Komentar