Apa Kabar Jembatan Badung-Gianyar? Giri Prasta Ungkap Info Terkini
Giri Prasta
Jembatan Badung-Gianyar
Bongkasa Pertiwi
Kedewatan
Abiansemal
Ubud
Infrastruktur
Agus Mahayastra
MANGUPURA, NusaBali.com - Wacana pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Badung dan Gianyar lama hilang tidak berkabar. Padahal, potensi ekonomi dan wisata dengan keberadaan jembatan ini diprediksi berdampak signifikan untuk Badung utara.
Gaung pembangunan jembatan penghubung Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Badung dan Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini diusulkan pada tahun 2017 ke Pemkab Badung. Detail Engineering Design (DED) pun sempat dirancang.
"Iya memang sudah ada DED-nya," kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ketika dijumpai usai pembukaan rapat paripurna DPRD Badung di Puspem Badung, Selasa (15/8/2023) siang.
Namun setahun berselang, jembatan yang dirancang melintasi Tukad Ayung ini belum tereksekusi dan semakin tenggelam ketika pandemi Covid-19 melanda.
Namun demikian, harapan terealisasinya jembatan dari lapangan khususnya desa-desa di sekitar Bongkasa Pertiwi tetap ada.
Secara implisit, Giri Prasta menjelaskan bahwa proyek ini bukan saja soal komitmen Pemkab Badung tetapi juga lintas kabupaten. Sebab, jembatan ini sendiri menghubungkan dua kabupaten dan dua kawasan yang ditunjang industri pariwisata.
"Ketika berbicara orang dengan orang, (isi) kepala kita kan berbeda dong, di situ ada kepentingan, di situ ada kebutuhan," ujar Giri Prasta.
Dalam hal ini berkembang indikasi atau isu 'perebutan' hegemoni pariwisata berbasis alam. Kemudian, hal itu dihadapkan dengan kebutuhan akan infrastruktur.
Jembatan Badung-Gianyar dapat mempersingkat waktu tempuh Ubud-Bongkasa Pertiwi yang selama ini memutar via Jalan Semana-Mambal.
Hal yang sama sebenarnya sudah dirasakan pada saat kunjungan 200 orang delegasi G20 Joint Environment and Climate Ministers' Meeting (JECMM) pada 2022 silam.
Waktu tempuh dari venue kegiatan di kawasan Ubud menuju Bongkasa Pertiwi dirasa lama padahal secara geografis hanya berbatasan tepi Tukad Ayung.
"Mensinergikan dua kabupaten ini kan salah satu yang harus dilakukan dengan baik. Nanti akan dikoordinasikan dengan pihak provinsi dan pusat," tutur Bupati Badung asal Desa Pelaga, Petang.
Ketika ditanya kapan akan ada kabar baik, Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini enggan membalas. Ia tidak mau menjanjikan kepastian kelanjutan jembatan Badung-Gianyar mengingat konsensus harus datang dari dua arah. *rat
"Iya memang sudah ada DED-nya," kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ketika dijumpai usai pembukaan rapat paripurna DPRD Badung di Puspem Badung, Selasa (15/8/2023) siang.
Namun setahun berselang, jembatan yang dirancang melintasi Tukad Ayung ini belum tereksekusi dan semakin tenggelam ketika pandemi Covid-19 melanda.
Namun demikian, harapan terealisasinya jembatan dari lapangan khususnya desa-desa di sekitar Bongkasa Pertiwi tetap ada.
Secara implisit, Giri Prasta menjelaskan bahwa proyek ini bukan saja soal komitmen Pemkab Badung tetapi juga lintas kabupaten. Sebab, jembatan ini sendiri menghubungkan dua kabupaten dan dua kawasan yang ditunjang industri pariwisata.
"Ketika berbicara orang dengan orang, (isi) kepala kita kan berbeda dong, di situ ada kepentingan, di situ ada kebutuhan," ujar Giri Prasta.
Dalam hal ini berkembang indikasi atau isu 'perebutan' hegemoni pariwisata berbasis alam. Kemudian, hal itu dihadapkan dengan kebutuhan akan infrastruktur.
Jembatan Badung-Gianyar dapat mempersingkat waktu tempuh Ubud-Bongkasa Pertiwi yang selama ini memutar via Jalan Semana-Mambal.
Hal yang sama sebenarnya sudah dirasakan pada saat kunjungan 200 orang delegasi G20 Joint Environment and Climate Ministers' Meeting (JECMM) pada 2022 silam.
Waktu tempuh dari venue kegiatan di kawasan Ubud menuju Bongkasa Pertiwi dirasa lama padahal secara geografis hanya berbatasan tepi Tukad Ayung.
"Mensinergikan dua kabupaten ini kan salah satu yang harus dilakukan dengan baik. Nanti akan dikoordinasikan dengan pihak provinsi dan pusat," tutur Bupati Badung asal Desa Pelaga, Petang.
Ketika ditanya kapan akan ada kabar baik, Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini enggan membalas. Ia tidak mau menjanjikan kepastian kelanjutan jembatan Badung-Gianyar mengingat konsensus harus datang dari dua arah. *rat
1
Komentar