Rapat DPRD Kembali Deadlock
Bahas RAPBD Karangasem 2024
AMLAPURA, NusaBali - Rapat DPRD Karangasem bersama eksekutif untuk membahas KUA dan PPAS (Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) dalam RAPBD 2024, kembali deadlock. Sebab, dalam rapat di Gedung DPRD Amlapura, Rabu (16/8), itu belum ada kesepakatan mengenai kenaikan PAD (pendapatan asli daerah).
Sejak awal rapat, Senin (14/8) hingga Rabu (16/8), belum ada titik temu. DPRD awalnya menginginkan kenaikan pendapatan Rp 15 miliar, selanjutnya turun jadi Rp 10 miliar. Ternyata, eksekutif masih keberatan. Rapat gabungan itu dipimpinan Ketua DPRD I Wayan Suastika, akhirnya kembali tertunda. "Rapat akan kami lanjutkan, Jumat (18/8), kembali membahas tentang target pendapatan" jelas Suastika.
Dalam RAPBD 2024, eksekutif awalnya pasang target PAD tahun 2024 Rp 309 miliar. Padahal, target PAD tahun 2023 sebesar Rp 318 miliar. Oleh karena itu, DPRD menilai target itu terlalu rendah, maka muncul beragam argumen, agar target naik Rp 15 miliar.
Menurut anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Kadek Weisya Kusmia Dewi, mestinya target PAD tahun 2024, Rp 333 miliar, di mana target PAD tahun 2023 Rp 318 miliar ditambah Rp 15 miliar. "Kami telah kurangi penambahan target PAD tahun 2024, jadi Rp 10 miliar, dari sebelumnya Rp 15 miliar. Ternyata, eksekutif belum juga berani," jelas Kusmia Dewi.
Ketua Komisi II DPRD I Komang Sartika dari Fraksi Golkar, I Nyoman Sumadi, I Nyoman Musna Antara dari Fraksi Golkar, I Made Juita dari Fraksi NasDem juga sepakat, kenaikan target di PAD tahun 2024 Rp 10 miliar.
Sekda I Ketut Sedana Mertha memiliki argumen, target PAD tahun 2024 itu, berdasarkan target induk PAD tahun 2023. "Kan target induk PAD tahun 2023 sebesar Rp 309 miliar, ya sebesar itu mesti dipasang tahun 2024, sesuai ketentuan," jelas Sekda Sedana Mertha.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Karangasem I Wayan Ardika mengatakan, sebenarnya target PAD tahun 2024 telah mengalami kenaikan. "Sebenarnya target awal di APBD 2023 Rp 305 miliar, selanjutnya kami pasang di target PAD tahun 2024 Rp 309 miliar, itu artinya telah ada kenaikan," jelas I Wayan Ardika. Dia beralasan tidak berani pasang target tinggi-tinggi di tahun 2024 karena sebelumnya capaian pendapatan di RSUD Karangasem yang telah berstatus BLU (Badan Layanan Umum) turun selama Covid-19. Karena belum sepakat, sehingga rapat ditunda dan dijadwal ulang, Jumat (18/8).
Sementara itu, RAPBD Karangasem 2024 dipasang Rp 1,497 triliun, menurun Rp 51,507 miliar dibandingkan APBD 2023 Rp 1,548 triliun. Sebagai perbandingan, APBD Karangasem 2023 Rp 1,553 triliun, di bawah APBD 2022 Rp 1,595 triliun. Saat itu juga APBD turun Rp 42 miliar dengan defisit Rp 17,933 miliar.7k16
1
Komentar