Akhir Tahun, Tol Dilalui 62.720 Kendaraan/Hari
Pekan keempat 2015 diperkirakan 62.720 kendaraan melintasi Jalan Tol Bali Mandara per hari. Jumlah itu naik 36 persen dibanding pekan keempat 2014 sebanyak 55.020 unit.
MANGUPURA, NusaBali
Libur akhir tahun tidak saja mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan. PT Jasamarga Bali Tol pun memprediksi pergerakan kendaraan yang masuk ke Jalan Tol Bali Mandara meningkat di penghujung tahun 2015. Proyeksi pihak pengelola Jalan Tol Bali Mandara, arus kendaraan di akhir tahun bila dilihat dari lalu lintas harian rata-rata atau disingkat LHR mencapai 62.720 unit, untuk semua jenis kendaraan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari PT Jasamarga Bali Tol, realisasi LHR pekan ketiga Desember 2015 ini sebesar 46.023 kendaraan atau naik sekitar 13,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 40.373 kendaraan. Sedangkan proyeksi untuk pekan keempat atau akhir tahun 2015 ini diperkirakan mencapai 62.720 kendaraan dengan asumsi kenaikannya sama dengan tahun lalu sebesar 36 persen. Pada pekan keempat tahun 2014, PT Jasamarga Bali Tol mencatat pergerakan kendaraan sebanyak 55.020 unit.
“Untuk akhir tahun 2015, proyeksinya sama kenaikannya dengan tahun 2014. Asumsi kenaikannya sama dengan tahun lalu sebesar 36 persen,” kata Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim, Selasa (29/12).
Menurut Tito Karim, peningkatan volume lalu lintas terutama di Tol Bali Mandara ini sebagai dampak meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata. Menjelang tutup tahun 2015 ini, jumlah wisatawan juga terlihat mulai memenuhi Bali.
Semua penerbangan penuh, tingkat hunian hotel juga meningkat tajam. Volume lalu lintas di beberapa ruas jalan di sekitar Kuta, Tuban, Simpang Dewaruci, Sunset Road termasuk Jalan Tol Bali Mandara terlihat padat merayap. Berdasarkan data dari Bali Tourism Board, diperkirakan wisatawan yang berkunjung ke Bali pada 2015 ini mencapai 10 juta orang, 4 juta di antaranya adalah wisatawan manca negara.
Mengantisipasi kenaikan volume lalu lintas tersebut, imbuhnya, PT Jasamarga Bali Tol sudah menyiapkan langkah yakni meningkatkan sarana pelayanan transaksi yaitu dengan menambah jumlah gardu tol otomatis (GTO). “Sejak November lalu, kami sudah menambah jumlah gardu atau lajur transaksi non tunai di semua gerbang tol. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat transaksi di gerbang tol,” kata Tito Karim.
Karim menguraikan bahwa saat ini baru Jalan Tol Bali Mandara yang mengoperasikan GTO dengan sistem transaksi elektronik multi bank. Ada empat bank yang ambil bagian dalam sistem transaksi dengan menggunakan uang elektronik ini. “Selain Bank Mandiri, BNI, dan BRI, BPD Bali juga sudah ikut menyukseskan transaksi elektronik di Jalan Tol Bali Mandara. Jadi pemilik kartu prabayar BPD Bali juga sudah bisa menggunakan untuk transaksi di gerbang tol, baik GTO maupun yang reguler,” jelasnya.
Menggunakan GTO berarti para pengendara akan lebih menghemat waktu saat akan masuk ke jalan tol. Bila transaksi tol dengan uang tunai; dengan uang kembalian rata-rata memerlukan waktu lebih dari 8 detik. Tapi bila menggunakan transaksi dengan kartu elektronik hanya memerlukan waktu 2,08 detik.
“GTO adalah singkatan dari gardu tol otomatis, yaitu gardu/lajur layanan transaksi otomatis tanpa petugas, dengan transaksi non tunai atau transaksinya menggunakan uang elektronik atau kartu elektronik. Sehingga lebih cepat,” tandasnya.
Karena itu Tito Karim mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan gerakan nasional non tunai. Dia mengatakan bahwa kelancaran transaksi di gerbang tol adalah tanggung jawab bersama antara Jasamarga Bali Tol sebagai pengelola jalan tol dan masyarakat sebagai pengguna jalan tol. 7 asa
Komentar