Bali United Genjot Pelapis
Performa Bali United menurun tanpa diperkuat Yabes Roni, Ricky Fajrin, Diky Indriyana, dan Miftahul Hamdi saat memperkuat Timnas.
MANGUPURA,NusaBali
Pelatih kepala Bali United Widodo Cahyono Putro mengaku telah menyiapkan dan menggenjot pemain pelapis dan pengganti Yabes Roni dan Ricky Fajrin yang sering mengisi posisi starting.
"Bek kiri masih ada Dias Angga, Junius Bate, dan pemain muda Andhika Wijaya. Sedangkan penyerang sayap ada Yandi Sofyan, Sukarja, Ikhwan Aska, dan Samsul Pelu," kata Widodo. Selain itu, sejumlah penyerang Bali United juga telah disiapkan.
Widodo pun menyiapkan taktikal bisa memainkan empat pemain asing sekaligus, karena Nick van der Velden juga bisa bermain di beberapa posisi sebagai bek, penyerang sayap, gelandang dan striker.
"Saya sudah siap bila dimainkan bersama Nick, Sylvano, dan Irfan Bachdim di lini depan. Kami yakin bisa berusaha mencetak poin di kandang. Karena kami sudah pernah dicoba saat hadapi Arema FC kemarin, " kata gelandang Bali United Marcos Flores.
Skenario tersebut di atas dilakukan tim pelatih Bali United untuk menyikapi penangguhan regulasi pemain U-23 yang diputuskan PSSI.
Dengan begitu, pilihan pemain menjadi lebih leluasa dan tidak tergantung usia, karena di posisi yang ditinggalkan Yabes Roni, Miftahul Hamdi, dan Ricky Fajrin, cukup memenuhi. Tim pelatih pun siap melakukan rotasi tanpa harus memikirkan batas usia U-23.
Ya, Bali United merasakan dampak saat kompetisi berlangsung tanpa diperkuat pemain muda yang bergabung bersama Timnas U-22.
Performa Bali United menurun, tanpa diperkuat Yabes Roni, Ricky Fajrin, Diky Indriyana, dan Miftahul Hamdi saat memperkuat Timnas.
Meski ada pemain muda pelapis, namun masih kalah jam terbang dan kualitas dibanding empat pemain itu. Namun ketika PSSI mengeluarkan regulasi ditangguhkan pemain under 23 tahun dalam kompetisi ini, Bali United merasa senang bercampur sedih.
Coach Bali United Widodo Cahyono Putro ( WCP) mengatakan, setiap regulasi yang dibikin pasti ada untung dan rugi. Keuntungan karena bisa memaksimalkan pemain senior yang ada, yang selama ini jarang diturunkan.
"Tapi ada kerugian juga karena ada kekuatan pemain Under U - 23 Bali United yang juga bermain sebagai starting (Yabes Roni dan Ricky Fajrin). Tapi secara keseluruhan memang sangat menguntungkan semua tim," kata Widodo. *dek
Pelatih kepala Bali United Widodo Cahyono Putro mengaku telah menyiapkan dan menggenjot pemain pelapis dan pengganti Yabes Roni dan Ricky Fajrin yang sering mengisi posisi starting.
"Bek kiri masih ada Dias Angga, Junius Bate, dan pemain muda Andhika Wijaya. Sedangkan penyerang sayap ada Yandi Sofyan, Sukarja, Ikhwan Aska, dan Samsul Pelu," kata Widodo. Selain itu, sejumlah penyerang Bali United juga telah disiapkan.
Widodo pun menyiapkan taktikal bisa memainkan empat pemain asing sekaligus, karena Nick van der Velden juga bisa bermain di beberapa posisi sebagai bek, penyerang sayap, gelandang dan striker.
"Saya sudah siap bila dimainkan bersama Nick, Sylvano, dan Irfan Bachdim di lini depan. Kami yakin bisa berusaha mencetak poin di kandang. Karena kami sudah pernah dicoba saat hadapi Arema FC kemarin, " kata gelandang Bali United Marcos Flores.
Skenario tersebut di atas dilakukan tim pelatih Bali United untuk menyikapi penangguhan regulasi pemain U-23 yang diputuskan PSSI.
Dengan begitu, pilihan pemain menjadi lebih leluasa dan tidak tergantung usia, karena di posisi yang ditinggalkan Yabes Roni, Miftahul Hamdi, dan Ricky Fajrin, cukup memenuhi. Tim pelatih pun siap melakukan rotasi tanpa harus memikirkan batas usia U-23.
Ya, Bali United merasakan dampak saat kompetisi berlangsung tanpa diperkuat pemain muda yang bergabung bersama Timnas U-22.
Performa Bali United menurun, tanpa diperkuat Yabes Roni, Ricky Fajrin, Diky Indriyana, dan Miftahul Hamdi saat memperkuat Timnas.
Meski ada pemain muda pelapis, namun masih kalah jam terbang dan kualitas dibanding empat pemain itu. Namun ketika PSSI mengeluarkan regulasi ditangguhkan pemain under 23 tahun dalam kompetisi ini, Bali United merasa senang bercampur sedih.
Coach Bali United Widodo Cahyono Putro ( WCP) mengatakan, setiap regulasi yang dibikin pasti ada untung dan rugi. Keuntungan karena bisa memaksimalkan pemain senior yang ada, yang selama ini jarang diturunkan.
"Tapi ada kerugian juga karena ada kekuatan pemain Under U - 23 Bali United yang juga bermain sebagai starting (Yabes Roni dan Ricky Fajrin). Tapi secara keseluruhan memang sangat menguntungkan semua tim," kata Widodo. *dek
Komentar