Mega Berpesan, Lihat Pemimpin dari Karakternya
JAKARTA, NusaBali - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-78 RI di Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Ratusan anggota dari organisasi sayap PDIP ikut dalam Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang dilaksanakan di halaman Sekolah Partai pemenang Pemilu Nasional 2014 dan 2019 tersebut.
Saat menyampaikan amanat, Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum PDIP Prof.Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri. Megawati, kata Hasto, meminta semua anak bangsa melihat pemimpin dari karakter. Sebab, karakter itulah yang membuat pemimpin bisa disayang rakyat. "Mengapa Ibu Mega selalu menegaskan, bahwa melihat pemimpin itu ketika turun. Apakah rakyat antusias, apakah ada rakyat yang secara spontan memberikan dukungan dan kemudian apa ada euforia," ujar Hasto melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/8).
Hasto mengatakan, Megawati juga mengingatkan melihat pemimpin itu dari bobot, bibit, bebet, dari keluarganya, dari kapasitas kepemimpinannya, dari moralitasnya, dari getaran kemanusiaan dalam dirinya. "Apakah pemimpin ini mampu merawat kehidupan atau justru sebaliknya," ucap Hasto mengingatkan pesan Megawati.
Dalam amanatnya pula, Hasto menyatakan, perlunya semua pihak melihat seorang pemimpin yang berwatak jujur karena hal itu bisa menjadi dasar memajukan Indonesia. Hasto kemudian menyinggung tentang kisah pewayangan ketika tokoh pemimpin Pandawa, Yudhistira yang memiliki watak jujur. "Pemimpin ini harus menunjukkan watak yang jujur. Tidak ada pemimpin negara-negara yang kemudian bohong, pemimpin itu jujur sebagai watak yang paling elementer karena itulah dalam cerita wayang, pemimpin Pandawa itu sosok Yudhistira yang jujur, yang bersih. Bahkan digambarkan darahnya putih, saking jujurnya," papar Hasto.
Hasto menegaskan, seorang pemimpin tidak boleh berbohong dan memanipulasi angka-angka hanya untuk kepentingan elektabilitas. Oleh karena itu, momen HUT ke-78 RI sebaiknya dipakai semua anak bangsa untuk bisa menghasilkan sosok pemimpin berwatak jujur. "Ini syarat paling penting. Seorang pemimpin tidak boleh memanipulasi demi elektoral. Maka, ini yang harus ditanamkan dengan memperingati kemerdekaan ke-78 agar pemimpin ke depan harus jujur. Kalau tidak jujur saudara sekalian, akan ada karma politik. Itulah keyakinan spiritualitas kita sebagai bangsa yang bertuhan," terang Hasto kepada para peserta upacara.
Dalam amanatnya juga, Hasto turut berbicara langkah PDIP menyambut Pemilu 2024 harus sesuai dengan ajaran Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno. Bung Karno mengajarkan, di mana-mana asal semangat berkobar dan bersatu, bisa menundukkan lawan yang hebat. Persatuan dengan rakyat adalah senjata yang sehebatnya. "Karena itulah, melalui HUT ke-78 RI mari kita pererat dengan rakyat. Kepalkan tangan persatuan dan perjuangan kita bersama. Kita bangun politik yang membangun peradaban. Kita bangun politik yang mengedepankan kenaikan, kita bangun politik yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum dan menggelorakan kemajuan bagi Indonesia Raya kita," imbuh Hasto.k22
Komentar