Hunian Hotel dan Villa Stabil 80%
Diperkirakan tingkat hunian bertahan sampai libur Nataru.
DENPASAR, NusaBali
Musim puncak kunjungan wisatawan, terutama wisman pada Juli-Agustus menjadikan tingkat hunian akomodasi, khususnya hotel dan villa stabil rata-rata 80 persen. Jika tidak ada hal-hal yang luar biasa, stabilnya tingkat hunian diperkirakan bertahan sampai liburan Natal dan akhir tahun (Nataru) hingga awal tahun 2024.
“Karena itu walaupun jelang memasuki tahun politik (2024), kita harapkan kondisi tetap kondusif,” ujar Ketua Bali Villa Association (BVA) Putu Gede Hendrawan atau Jro Hendra, Kamis (17/8).
Khusus untuk villa, wisman masih mendominasi dibanding wisatawan domestik. “Sebagaimana tren sekarang, Australia, India diantaranya yang banyak,” ungkapnya.
Sedangkan wisatawan domestik maupun tamu wisatawan lokal Bali tidak banyak. Kemungkinannya, pada saat akhir tahun 2023 maupun memasuki liburan Natal dan tahun baru 2024 (Nataru) nanti, baru diperkirakan wisdom akan kembali ramai.
“Selama ini trennya memang demikian,” ucap Jro Hendrawan, praktisi pariwisata asal Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Dikatakan tingkat hunian villa saat ini berkisar antara 78-80 persen. “Memang di beberapa tempat, ada penurunan. Namun secara rata- rata 78 persen-80 persen,” jelas dia.
Keadaan ini, kata dia tentu menggembirakan, setelah cukup lama, semasa pandemi Covid-19 (2020-2022) ‘bisnis’ hunian villa sepi. “Jadi syukurlah, bagus,” ujarnya. Perhelatan politik yakni pemilu 2024, diharapkan berdampak positif bagi bisnis pariwisata Bali. Dia optimistis, kalau pemilu kondusif, pariwisata tentu akan tumbuh positif juga.
Terpisah Ismoyo S. Seomarlan, salah seorang penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, menyatakan sejauh ini tingkat hunian villa maupun hotel memang masih bagus.
“Masih 80-90 persen. Tidak ada perubahan. Maksudnya masih bagus,” jelasnya. Malah, kata dia secara perlahan, sudah mulai bisa menyesuaikan harga. Maksud dia, bisa sedikit mengangkat harga kamar. “Ya sedikit sudah mulai bisa,” ujarnya tanpa merinci lebih jauh.
Menurut S Soemarlan, stabilnya hunian karena secara umum pariwisata Bali sudah semakin membaik. Ditambah masa puncak kunjungan wisatawan, khususnya wisman pada bulan Agustus ini.
Dia juga mengiyakan wisman, terutama wisman asal Australia yang paling banyak menginap. “Sedang wisdom belum begitu ramai,” ungkapnya. k17.
1
Komentar