Seniman dan Tokoh Budaya Dianugerahi Penghargaan
MANGUPURA, NusaBali - Sebanyak enam orang seniman dan tokoh budaya di Kecamatan Kuta dianugerahi penghargaan Abdi Budaya Nugraha. Penghargaa yang diberikan bertepatan saat upacara Penurunan Bendera Peringatan HUT Ke-78 RI di Lapangan Samudera Kuta, Kamis (17/8), sebagai bentuk apresiasi terhadap para seniman dan tokoh budaya atas dedikasinya terhadap seni budaya di Kuta.
Adapun enam seniman dan tokoh yang menerima penghargaan Abdi Budaya Nguraha, yakni I Wayan Raping (almrhum) yang merupakan partner dari Maestro I Wayan Lotring yang tampil sebagai juru kendangnya. I Wayan Raping diapresiasi sebagai tokoh di bidang seni karawitan. “Wayan Raping memang berkonstribusi pada tumbuh kembangnya seni pelegongan di Kuta. Bahkan, sampai saat ini Kuta sedang gencar-gencarnya menumbuhkan anak-anak muda untuk berkecimpung di seni karawitan,” jelas Ketua Listibya Kecamatan Kuta Dr I Gusti Made Darma Putra atau yang akrab disapa Gung De ini.
Kemudian Ni Ketut Ladri (almarhum) seniman dari Seminyak yang berdedikasi pada kebangkitan seni tari sakral yang ada di desanya, sehingga mempelopori menjadi pelatih tari. Selanjutnya seniman karawitan dari Kedonganan I Wayan Wiji (almarhum).
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada seniman yang masih aktif saat ini. Ada I Wayan Sumber, pemerhati seni dan budaya berasal dari Legian. Walau Legian identik dengan turis dan kepariwisataan, tetapi berkata dedikasi sumber seni di Legian aktif sampai saat ini masih mengelora. Wayan Sumber juga menjadi prajuru di desa adat. “Beliau seniman karawitan, tetapi tahun ini diberikan penghargaan sebagai pemerhati seni dan budaya. Beliau lebih inten sebagai pemerhati budaya,” imbuh Dosen ISI Denpasar tersebut.
Ada juga penghargaan diberikan kepada Wayan Sugiarta dari Kelan. Seorang seniman karawitan ini selalu mendedikasikan dirinya untuk seni karawitan, sehingga di Kelan itu tumbuh banyak generasi muda di bidang seni karawitan. “Kuta itu, tampak luar diselimuti pariwisata dan kemodernisasian yang sangat dikenal, tetapi sesungguhnya di dalamnya kaya akan tradisi, adat dan budaya masih sangat kental sekali,” tegas seniman dalang ini.
Penghargaan juga diberikan kepada I Gusti Anom Gumanti, penggiat budaya yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Badung. “Anom Gumanti juga ikut berkontribusi terhadap seni tradisi dan budaya yang ada di Kuta yang menyumbangkan alur pikir, ide kreatif untuk majunya kesenian di Kecamatan Kuta ini,” paparnya.
“Semoga penghargaan ini menjadi sebuah pemantik pada seniman lainnya, khususnya pemuda semakin giat melestarikan dan mengembangkan seni buadaya di Kuta,” harap Gung De. 7 ind
Kemudian Ni Ketut Ladri (almarhum) seniman dari Seminyak yang berdedikasi pada kebangkitan seni tari sakral yang ada di desanya, sehingga mempelopori menjadi pelatih tari. Selanjutnya seniman karawitan dari Kedonganan I Wayan Wiji (almarhum).
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada seniman yang masih aktif saat ini. Ada I Wayan Sumber, pemerhati seni dan budaya berasal dari Legian. Walau Legian identik dengan turis dan kepariwisataan, tetapi berkata dedikasi sumber seni di Legian aktif sampai saat ini masih mengelora. Wayan Sumber juga menjadi prajuru di desa adat. “Beliau seniman karawitan, tetapi tahun ini diberikan penghargaan sebagai pemerhati seni dan budaya. Beliau lebih inten sebagai pemerhati budaya,” imbuh Dosen ISI Denpasar tersebut.
Ada juga penghargaan diberikan kepada Wayan Sugiarta dari Kelan. Seorang seniman karawitan ini selalu mendedikasikan dirinya untuk seni karawitan, sehingga di Kelan itu tumbuh banyak generasi muda di bidang seni karawitan. “Kuta itu, tampak luar diselimuti pariwisata dan kemodernisasian yang sangat dikenal, tetapi sesungguhnya di dalamnya kaya akan tradisi, adat dan budaya masih sangat kental sekali,” tegas seniman dalang ini.
Penghargaan juga diberikan kepada I Gusti Anom Gumanti, penggiat budaya yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Badung. “Anom Gumanti juga ikut berkontribusi terhadap seni tradisi dan budaya yang ada di Kuta yang menyumbangkan alur pikir, ide kreatif untuk majunya kesenian di Kecamatan Kuta ini,” paparnya.
“Semoga penghargaan ini menjadi sebuah pemantik pada seniman lainnya, khususnya pemuda semakin giat melestarikan dan mengembangkan seni buadaya di Kuta,” harap Gung De. 7 ind
Komentar