Wagub : Bangkitkan Pariwisata Bali Pasca Pandemi
Perayaan HUT ke-128 Kota Negara Diwarnai Pawai Budaya
NEGARA, NusaBali - Pawai budaya rangkaian HUT ke-128 Kota Negara dibuka secara resmi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Sabtu (19/8).
Barisan pawai dilepas dengan pemukulan kulkul (kentongan) oleh Wagub Cok Ace didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat). Pawai budaya kemarin diharapkan dapat membangkitkan pariwisata Bali pasca pandemi Covid-19.
Seniman yang terlibat dalam atraksi dan pawai budaya ini menghibur ribuan penonton yang memadati Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Masyarakat antusias menonton hingga acara selesai.
Bupati Tamba mengatakan, tema pawai diselaraskan dengan tema HUT ke-128 Kota Negara tahun ini yakni "Segara Kerthi” yang bermakna samudra sebagai sumber kehidupan dan kebahagiaan. Hal ini selaras dengan visi-misi kepemimpinan dirinya bersama Wabup Ipat, yakni Mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana. Menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan dan manusia dengan sang pencipta sebagai implementasi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana.
Bupati Tamba berharap, melalui pawai ini mampu menyuguhkan keragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki Jembrana. Seperti pementasan Jegog, Kendang Mabarung, Bungbung Gebyog serta kesenian masyarakat di masing-masing kecamatan turut ditampilkan dalam pawai. "Kita senantiasa fasilitasi berbagai kegiatan masyarakat dalam penguatan budaya. Termasuk penyediaan fasilitas seperti Sirkuit All in One, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk gelaran budaya dan atraksi wisata. Seperti makepung, festival hadrah dan layang-layang internasional. Semoga membuat bahagia semeton Jembrana semuanya," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Sementara Wagub Cok Ace mengatakan, pawai budaya serangkaian HUT ke-128 Kota Negara bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya Jembrana tapi juga masyarakat dunia. "Kita berupaya memulihkan pariwisata Bali yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Salah satunya melalui penyelenggaraan atraksi budaya. Ini juga bentuk penghormatan kepada para leluhur. Saya ucapkan terima kasih kepada penyelenggaran kegiatan ini yang memiliki tujuan mulia untuk memberikan ruang mempertontonkan hasil karya budaya, demi kesejahteraan masyarakat. Semoga dapat berkelanjutan," ujar seniman yang juga tokoh Puri Ubud, Gianyar ini.
Pentas seni dan budaya di Jembrana diawali dengan barisan payas agung serta barisan uparengga diiringi gamelan baleganjur. Selanjutnya, sebagai pengisi pawai, atraksi ditampilkan dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Jembrana. Kecamatan Pekutatan menampilkan ‘Segara Kidul’ yang menggambarkan sosok penguasa lautan penjaga samudra. Kecamatan Melaya menampilkan ‘Somya Segara’ yang menggambarkan cerita menjaga keseimbangan lautan. Kemudian Kecamatan Negara menampilkan ‘Kurma Raja’ yang menggambarkan raja kura-kura penjaga kelestarian ekosistem laut. Kecamatan Mendoyo dengan ‘Nyodo Bumi’ yang juga menggambarkan cerita tentang keseimbangan lautan. Sedangkan Kecamatan Jembrana membawakan atraksi ‘Gajah Mina’ yang menggambarkan sosok penguasa laut sebagai sumber kehidupan.
Selain itu, juga ditampilkan kesenian dari luar Provinsi Bali. Di antaranya ada duta kesenian dari Halmahera Barat, Kabupaten Banyuwangi, Kota Kediri, perwakilan Provinsi Banten serta Kabupaten Jember. Bahkan, duta kesenian Kabupaten Jember yang menampilkan atraksi fashion carnaval serta musik patrol (perkusi) dipimpin langsung Bupati Jember Hendy Siswanto yang turut berjalan dalam barisan pawai. Keakraban juga semakin terasa dengan tim kesenian Jember yang mengusung tagline Jember dan Jembrana Bersaudara.
Pada pawai HUT Kota Negara tahun 2023 ini juga memberikan kesempatan kepada BUMN/BUMD serta badan usaha swasta. Mereka menampilkan berbagai atraksi kesenian yang menggambarkan potensi dan hasil laut Jembrana dalam mendukung roda perekonomian. @ode
Seniman yang terlibat dalam atraksi dan pawai budaya ini menghibur ribuan penonton yang memadati Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Masyarakat antusias menonton hingga acara selesai.
Bupati Tamba mengatakan, tema pawai diselaraskan dengan tema HUT ke-128 Kota Negara tahun ini yakni "Segara Kerthi” yang bermakna samudra sebagai sumber kehidupan dan kebahagiaan. Hal ini selaras dengan visi-misi kepemimpinan dirinya bersama Wabup Ipat, yakni Mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana. Menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan dan manusia dengan sang pencipta sebagai implementasi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana.
Bupati Tamba berharap, melalui pawai ini mampu menyuguhkan keragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki Jembrana. Seperti pementasan Jegog, Kendang Mabarung, Bungbung Gebyog serta kesenian masyarakat di masing-masing kecamatan turut ditampilkan dalam pawai. "Kita senantiasa fasilitasi berbagai kegiatan masyarakat dalam penguatan budaya. Termasuk penyediaan fasilitas seperti Sirkuit All in One, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk gelaran budaya dan atraksi wisata. Seperti makepung, festival hadrah dan layang-layang internasional. Semoga membuat bahagia semeton Jembrana semuanya," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Sementara Wagub Cok Ace mengatakan, pawai budaya serangkaian HUT ke-128 Kota Negara bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya Jembrana tapi juga masyarakat dunia. "Kita berupaya memulihkan pariwisata Bali yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Salah satunya melalui penyelenggaraan atraksi budaya. Ini juga bentuk penghormatan kepada para leluhur. Saya ucapkan terima kasih kepada penyelenggaran kegiatan ini yang memiliki tujuan mulia untuk memberikan ruang mempertontonkan hasil karya budaya, demi kesejahteraan masyarakat. Semoga dapat berkelanjutan," ujar seniman yang juga tokoh Puri Ubud, Gianyar ini.
Pentas seni dan budaya di Jembrana diawali dengan barisan payas agung serta barisan uparengga diiringi gamelan baleganjur. Selanjutnya, sebagai pengisi pawai, atraksi ditampilkan dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Jembrana. Kecamatan Pekutatan menampilkan ‘Segara Kidul’ yang menggambarkan sosok penguasa lautan penjaga samudra. Kecamatan Melaya menampilkan ‘Somya Segara’ yang menggambarkan cerita menjaga keseimbangan lautan. Kemudian Kecamatan Negara menampilkan ‘Kurma Raja’ yang menggambarkan raja kura-kura penjaga kelestarian ekosistem laut. Kecamatan Mendoyo dengan ‘Nyodo Bumi’ yang juga menggambarkan cerita tentang keseimbangan lautan. Sedangkan Kecamatan Jembrana membawakan atraksi ‘Gajah Mina’ yang menggambarkan sosok penguasa laut sebagai sumber kehidupan.
Selain itu, juga ditampilkan kesenian dari luar Provinsi Bali. Di antaranya ada duta kesenian dari Halmahera Barat, Kabupaten Banyuwangi, Kota Kediri, perwakilan Provinsi Banten serta Kabupaten Jember. Bahkan, duta kesenian Kabupaten Jember yang menampilkan atraksi fashion carnaval serta musik patrol (perkusi) dipimpin langsung Bupati Jember Hendy Siswanto yang turut berjalan dalam barisan pawai. Keakraban juga semakin terasa dengan tim kesenian Jember yang mengusung tagline Jember dan Jembrana Bersaudara.
Pada pawai HUT Kota Negara tahun 2023 ini juga memberikan kesempatan kepada BUMN/BUMD serta badan usaha swasta. Mereka menampilkan berbagai atraksi kesenian yang menggambarkan potensi dan hasil laut Jembrana dalam mendukung roda perekonomian. @ode
Komentar