IKM Alas Kaki Terdongkrak Peran Generasi muda
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut pertumbuhan industri alas kaki sangat dipengaruhi oleh sumbangsih generasi muda pelaku IKM yang berhasil mengangkat tren mode dan gaya terbaru alas kaki.
"Kami memahami bahwa industri alas kaki memiliki hubungan yang erat dengan kalangan anak muda sebagai salah satu segmen pasar utama di industri ini," kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangan di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu.
Ditjen IKMA melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo menggelar Indonesia Footwear Creative Competition, kompetisi berskala nasional yang diharapkan mampu mendongkrak perkembangan industri alas kaki di Indonesia.
Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) merupakan kompetisi fotografi, videografi dan desain, yang karyanya dapat dimanfaatkan oleh industri alas kaki.
Sebanyak 482 total karya yang masuk melalui laman ifcc.bpipi.id, dan dari ratusan karya tersebut, terpilih 28 nominasi hingga menjadi tiga besar finalis dari masing-masing kategori yaitu desain, fotografi, dan videografi di kompetisi IFCC tahun ini.
Hasil karya juara terpilih akan dikolaborasikan dengan industri alas kaki, seperti fasilitasi pembuatan visual foto dan video dari karya desain outsole terpilih untuk mempromosikan produk alas kaki lokal.
Perkembangan pelaku industri alas kaki di Indonesia, khususnya yang berskala IKM berpotensi meningkat dari tahun ke tahun, sebab selama ini Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen alas kaki terbesar dunia.
Berdasarkan data World Footwear Yearbook 2023, Indonesia merupakan eksportir alas kaki terbesar ketiga di dunia setelah China dan Vietnam sepanjang tahun 2022. Kuantitas ekspor produk alas kaki Indonesia mencapai angka 535 juta pasang, atau 3,5 persen dari total produk alas kaki yang diekspor ke seluruh dunia.
Sementara itu, prospek perkembangan industri alas kaki di pasar lokal juga terbilang cerah. Dari laporan World Footwear Yearbook 2023, Indonesia tercatat sebagai konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan total konsumsi sebesar 702 juta pasang sepatu atau 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki dunia.
Adapun nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki pada triwulan I tahun 2023 mencapai Rp344,467 juta dan penanaman modal asing (PMA) mencapai 190 juta dolar AS.
Data Kemenperin menunjukkan kontribusi sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, yang melingkupi industri alas kaki terhadap PDB tahun 2022 mencapai angka Rp30,80 triliun atau tumbuh sebesar 9,36 persen dari tahun 2021. Sedangkan pada triwulan I 2023, kontribusi PDB sektor tersebut telah mencapai Rp7,57 triliun atau telah menyumbang 1,42 persen terhadap PDB nonmigas.
Di sisi lain, kinerja ekspor sektor tersebut semester I 2023 sebesar 3,811 miliar dolar AS. Adapun nilai ekspor komoditi sepatu olahraga menempati delapan besar komoditi dari nilai ekspor industri pengolahan nonmigas.
Kendati demikian, industri alas kaki saat ini menghadapi berbagai tantangan seperti menurunnya permintaan dari pasar ekspor Indonesia (Amerika Serikat dan Eropa) serta persaingan dengan produk harga rendah.
Oleh sebab itu, Ditjen IKMA melalui BPIPI konsisten mendorong pengembangan pelaku IKM alas kaki ini melalui program peningkatan kapasitas SDM, bimbingan teknis produksi, sertifikasi, fasilitasi dan restrukturisasi mesin, inkubator bisnis, serta fasilitasi partisipasi pameran di dalam maupun luar negeri. 7
Komentar