Tekan Kasus Stunting, Edukasi Generasi Muda
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung terus berupaya menekan kasus stunting. Guna menekan kasus tersebut, Pemkab Badung terus memberikan edukasi kepada para genarasi muda agar memiliki pengetahuan bagaimana upaya membangun atau melahirkan anak yang sehat.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dr Nyoman Gunarta, mengatakan penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Penanganan stunting, kata dia, membutuhkan kerja sama semua pihak, masyarakat, desa adat, dunia akademis serta media.
“Jadi mulai saat remaja, calon pengantin, rajin kontrol dan konsultasi dengan kami di TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sehingga dari awal kita sudah mempersiapkan calon-calon bayi yang sehat baik fisik dan psikis,” ujar Gunarta yang juga Sekretaris TPPS Badung, Senin (21/8).
Sementara Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang juga Ketua TPPS Badung, saat memberikan arahan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I Tahun 2023 di rumah jabatan belum lama ini, menegaskan dalam upaya penanganan kasus stunting sudah diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, di mana menargetkan stunting dari tahun 2021 yang mencapai 24,4 persen agar pada 2024 turun menjadi 14 persen. “Itu target nasional. Dengan adanya target nasional, pemerintah Kabupaten Badung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) juga membuat target jauh lebih kecil daripada target nasional,” katanya.
“Saat ini kasus stunting yang ada di Kabupaten Badung mencapai 6,1 persen, kami targetkan pada 2024 nanti menjadi 5,9 persen,” harap Wabup Suiasa.
Dalam upaya mengejar target itu, berbagai hal dilakukan salah satunya memberikan edukasi kepada para genarasi muda agar memiliki pengetahuan bagaimana upaya membangun atau melahirkan anak yang sehat. “Kami berharap ke depannya penurunan kasus stunting mencapai target sesuai dengan RPJMD yang ada di Kabupaten Badung,” harapnya. 7 asa
“Jadi mulai saat remaja, calon pengantin, rajin kontrol dan konsultasi dengan kami di TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sehingga dari awal kita sudah mempersiapkan calon-calon bayi yang sehat baik fisik dan psikis,” ujar Gunarta yang juga Sekretaris TPPS Badung, Senin (21/8).
Sementara Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang juga Ketua TPPS Badung, saat memberikan arahan Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester I Tahun 2023 di rumah jabatan belum lama ini, menegaskan dalam upaya penanganan kasus stunting sudah diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, di mana menargetkan stunting dari tahun 2021 yang mencapai 24,4 persen agar pada 2024 turun menjadi 14 persen. “Itu target nasional. Dengan adanya target nasional, pemerintah Kabupaten Badung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) juga membuat target jauh lebih kecil daripada target nasional,” katanya.
“Saat ini kasus stunting yang ada di Kabupaten Badung mencapai 6,1 persen, kami targetkan pada 2024 nanti menjadi 5,9 persen,” harap Wabup Suiasa.
Dalam upaya mengejar target itu, berbagai hal dilakukan salah satunya memberikan edukasi kepada para genarasi muda agar memiliki pengetahuan bagaimana upaya membangun atau melahirkan anak yang sehat. “Kami berharap ke depannya penurunan kasus stunting mencapai target sesuai dengan RPJMD yang ada di Kabupaten Badung,” harapnya. 7 asa
1
Komentar