Pekak Hilang Ditemukan Tak Bernyawa
SINGARAJA , NusaBali - Seorang pekak (kakek) asal Dusun Pondok, Desa Petandakan, Buleleng, bernama Gede Sedana, 80, yang hilang sejak Selasa (15/8) lalu, ditemukan tewas, Senin (21/8).
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, jasad korban kali pertama ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita di dasar jurang dekat Tukad Kayoandari desa setempat oleh Putu Merta, 42. Warga Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng tersebut bermaksud mencari lebah madu. Saat sedang menyusuri sungai, Putu Merta mencium aroma tak sedap.
Merta lantas menelusuri sumber bau itu dan menemukan sesosok mayat yang masih mengenakan pakaian lengkap. Temuan itu lalu dilaporkan ke petugas kepolisian. Selanjutnya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Basarnas dan warga setempat mendatangi lokasi untuk mengevakuasi mayat tersebut.
Setelah dicek, oleh pihak keluarga mayat tersebut dipastikan merupakan korban Gede Sedana. Hal itu diketahui dari pakaian yang dikenakan korban. "Mayat ditemukan tidak jauh dari rumah korban. Saat diperiksa, dipastikan dari pihak keluarga bahwa jenazah tersebut orang yang hilang," ungkap AKP Darma.
KP Darma menyebutkan, korban diduga hilang lantaran kondisi yang sudah tua dan linglung. Korban ketika berjalan diduga terpeleset ke dalam jurang. "Korban sudah linglung karena sudah tua. Mungkin terpeleset ke jurang. Jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan luar," tutupnya.
Sebelum diketahui hilang, korban tidur bersama istrinya pada Selasa (15/8) sekitar pukul 20.00 Wita. Namun saat itu, pintu kamar lupa ditutup oleh istri korban. Pada Rabu dini hari pukul 01.00 Wita, istri korban terkejut melihat korban sudah tidak ada di kamar. Ia kemudian mencari korban di sekitar lokasi namun tidak ditemukan.
Pencarian turut dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian, TNI, Basarnas dan masyarakat setempat selama lima hari. Bahkan pencarian dengan upaya niskala juga sudah ditempuh oleh keluarga korban. "Prajuru Desa, Hansip, Pecalang, remaja di desa kami sudah ikut mencari. Kemarin dari Polres Buleleng dibantu Polsatwa Denpasar dengan anjing pelacak," ucap anak korban, I Ketut Mulawarman.
Pihak keluarga juga sudah mencoba melihat keberadaan terakhir kali melalui CCTV, namun korban tidak terpantau dalam CCTV tersebut. Mulawarman juga mengatakan, jika ayahnya memiliki riwayat penyakit demensia berat. Saat di rumah, penyakit ayahnya kerap kambuh dan kemudian bersembunyi karena merasa takut.7mzk
Merta lantas menelusuri sumber bau itu dan menemukan sesosok mayat yang masih mengenakan pakaian lengkap. Temuan itu lalu dilaporkan ke petugas kepolisian. Selanjutnya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Basarnas dan warga setempat mendatangi lokasi untuk mengevakuasi mayat tersebut.
Setelah dicek, oleh pihak keluarga mayat tersebut dipastikan merupakan korban Gede Sedana. Hal itu diketahui dari pakaian yang dikenakan korban. "Mayat ditemukan tidak jauh dari rumah korban. Saat diperiksa, dipastikan dari pihak keluarga bahwa jenazah tersebut orang yang hilang," ungkap AKP Darma.
KP Darma menyebutkan, korban diduga hilang lantaran kondisi yang sudah tua dan linglung. Korban ketika berjalan diduga terpeleset ke dalam jurang. "Korban sudah linglung karena sudah tua. Mungkin terpeleset ke jurang. Jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan luar," tutupnya.
Sebelum diketahui hilang, korban tidur bersama istrinya pada Selasa (15/8) sekitar pukul 20.00 Wita. Namun saat itu, pintu kamar lupa ditutup oleh istri korban. Pada Rabu dini hari pukul 01.00 Wita, istri korban terkejut melihat korban sudah tidak ada di kamar. Ia kemudian mencari korban di sekitar lokasi namun tidak ditemukan.
Pencarian turut dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian, TNI, Basarnas dan masyarakat setempat selama lima hari. Bahkan pencarian dengan upaya niskala juga sudah ditempuh oleh keluarga korban. "Prajuru Desa, Hansip, Pecalang, remaja di desa kami sudah ikut mencari. Kemarin dari Polres Buleleng dibantu Polsatwa Denpasar dengan anjing pelacak," ucap anak korban, I Ketut Mulawarman.
Pihak keluarga juga sudah mencoba melihat keberadaan terakhir kali melalui CCTV, namun korban tidak terpantau dalam CCTV tersebut. Mulawarman juga mengatakan, jika ayahnya memiliki riwayat penyakit demensia berat. Saat di rumah, penyakit ayahnya kerap kambuh dan kemudian bersembunyi karena merasa takut.7mzk
Komentar