Klir, Sembako Simakrama Bacaleg Sudah Dibayar
TABANAN, NusaBali - Kisruh ngebon sembako oleh Bacaleg (bakal calon legislatif) untuk simakrama di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan klir. Pedagang atas nama Ni Made Sumiarti alias Men Risma yang barangnya dibeli telah dibayar sebesar Rp 11,5 juta.
Lewat video call yang dijembatani Komang Adhi selaku penanggung jawab acara, Sumiarti mengatakan sembako yang sempat dibon telah dibayar pada, Selasa (22/8) pagi. "Kemarin memang belum dibayar, sekarang sudah dibayar. Dibayarnya tadi (kemarin) pagi seharga Rp 11,5 juta," ujarnya. Menurutnya, sembako yang diambil untuk digunakan di acara simakrama tersebut terdiri berbagai macam jenis, di antaranya beras, minyak goreng, bawang putih, dan bawang merah dengan total harga Rp 11,5 juta.
"Sembako ini diambil sebelum Hari Raya Galungan. Karena sudah dibayar tidak ada masalah lagi, sudah selesai," imbuh Sumiarti. Sebelum dibayar, Sumiarti sempat menanyakan perihal sembako yang belum dibayar kepada penanggung jawab acara yang ada di Desa Pujungan. "Tiyang tanyakan di seputaran sini saja kepada penanggung jawab," katanya. Terpisah Perbekel Pujungan, I Made Rimayasa mengatakan hal sama. Permasalahan terkait belum dibayarnya sembako yang digunakan Bacaleg Golkar sudah selesai. "Ada tadi tiga orang dari kader Golkar menyampaikan ke saya selalu perbekel ke kantor bahwa sembako sudah dibayarkan tadi (kemarin). Karena posisi saya selaku perbekel saya menerima penyampaian itu," kata Perbekel Rimayasa.
Disebutkan, dirinya sebelumnya tidak mengetahui adanya berita tersebut. Informasi adanya hal ini diketahuinya setelah adanya penyampaian dari kader Golkar ke Kantor Perbekel Pujungan.
"Jadi kader Golkar ini menyampaikan ke saya bahwa urusannya sudah diselesaikan di warung. Kemudian saya mengiyakan sudah selesai," tandasnya. Sebelumnya diberitakan seorang pedagang beras (sembako) asal Kabupaten Tabanan bernama Ni Kadek S alias Men Risma masih dibon. Beras yang dibeli informasinya untuk acara simakrama Bacaleg DPRD Bali dan DPR RI, ternyata belum dibayar alias masih ngebon. Padahal simakramanya sudah digelar sebelum Hari Raya Galungan. Namun hingga usai hari raya beras yang dibeli belum dibayar.
Salah satu kader Golkar kepada NusaBali, Senin (21/8) pagi menyebutkan gara-gara beras yang diambil pihak Partai Golkar belum dibayar, pedagang Men Risma komplin kepada Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya. Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kaget dengan kejadian ini. Dirinya berjanji akan menyelesaikan pembayaran pembelian beras pedagang tersebut. “Kalau tidak dibayar saya akan selesaikan,” ujar Sugawa Korry dengan nada kecewa.
Menurut Sugawa Korry, sebenarnya saat simakrama di Desa Pujungan, Tabanan, dirinya yang diundang hadir telah menyerahkan anggaran kepada panitia sebesar Rp 15 juta guna membeli paket sembako untuk masyarakat. “Kami sudah serahkan anggaran Rp 15 juta. Saat acara disaksikan masyarakat sudah kami serahkan dananya untuk membeli sembako,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7 des
"Sembako ini diambil sebelum Hari Raya Galungan. Karena sudah dibayar tidak ada masalah lagi, sudah selesai," imbuh Sumiarti. Sebelum dibayar, Sumiarti sempat menanyakan perihal sembako yang belum dibayar kepada penanggung jawab acara yang ada di Desa Pujungan. "Tiyang tanyakan di seputaran sini saja kepada penanggung jawab," katanya. Terpisah Perbekel Pujungan, I Made Rimayasa mengatakan hal sama. Permasalahan terkait belum dibayarnya sembako yang digunakan Bacaleg Golkar sudah selesai. "Ada tadi tiga orang dari kader Golkar menyampaikan ke saya selalu perbekel ke kantor bahwa sembako sudah dibayarkan tadi (kemarin). Karena posisi saya selaku perbekel saya menerima penyampaian itu," kata Perbekel Rimayasa.
Disebutkan, dirinya sebelumnya tidak mengetahui adanya berita tersebut. Informasi adanya hal ini diketahuinya setelah adanya penyampaian dari kader Golkar ke Kantor Perbekel Pujungan.
"Jadi kader Golkar ini menyampaikan ke saya bahwa urusannya sudah diselesaikan di warung. Kemudian saya mengiyakan sudah selesai," tandasnya. Sebelumnya diberitakan seorang pedagang beras (sembako) asal Kabupaten Tabanan bernama Ni Kadek S alias Men Risma masih dibon. Beras yang dibeli informasinya untuk acara simakrama Bacaleg DPRD Bali dan DPR RI, ternyata belum dibayar alias masih ngebon. Padahal simakramanya sudah digelar sebelum Hari Raya Galungan. Namun hingga usai hari raya beras yang dibeli belum dibayar.
Salah satu kader Golkar kepada NusaBali, Senin (21/8) pagi menyebutkan gara-gara beras yang diambil pihak Partai Golkar belum dibayar, pedagang Men Risma komplin kepada Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya. Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kaget dengan kejadian ini. Dirinya berjanji akan menyelesaikan pembayaran pembelian beras pedagang tersebut. “Kalau tidak dibayar saya akan selesaikan,” ujar Sugawa Korry dengan nada kecewa.
Menurut Sugawa Korry, sebenarnya saat simakrama di Desa Pujungan, Tabanan, dirinya yang diundang hadir telah menyerahkan anggaran kepada panitia sebesar Rp 15 juta guna membeli paket sembako untuk masyarakat. “Kami sudah serahkan anggaran Rp 15 juta. Saat acara disaksikan masyarakat sudah kami serahkan dananya untuk membeli sembako,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7 des
Komentar