Paling Progresif Wujudkan Pembangunan Infrastruktur Strategis
Pidato Pencapaian Kinerja 5 Tahun Tatanan Bali Era Baru Gubernur Koster
DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan pidato Pencapaian Kinerja 5 Tahun Tatanan Bali Era Baru dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bali pada Peringatan Hari Jadi ke-65 Provinsi Bali yang berlangsung Soma Paing Langkir, Senin (14/8) di Gedung Paripurna DPRD Provinsi Bali.
Dengan menggunakan busana adat Bali, Upacara Peringatan Hari Jadi ke-65 Provinsi Bali yang mengangkat tema ‘Terus Melaju Dalam Bali Era Baru’ turut juga diikuti oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Pimpinan dan Anggota DPRD Bali, Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Koster, Ketua BKOW Provinsi Bali Ny Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali Ny Widiasmini Indra, Jajaran Forkompimda Provinsi Bali, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali serta para ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Gubernur Koster dalam pidatonya mendapat apresiasi karena keberpihakannya terhadap Produk Lokal Bali, memberikan Pelindungan Kekayaan Intelektual, hingga dalam sejarah pembangunan Bali, Wayan Koster tercatat sebagai Gubernur Bali yang paling progresif mewujudkan Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana Strategis di Provinsi Bali, karena pengalamannya selama 3 periode menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan disertai dengan kekuatan jaringannya yang dimiliki di Pemerintah Pusat.
Untuk Penggunaan Produk Lokal Bali. Pencapaian kemajuan yang baru dan sangat spesifik adalah meningkatnya penggunaan produk lokal Bali sebagai implementasi kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur dan Surat Edaran Gubernur Bali, yaitu: Penggunaan Busana Adat Bali; Penggunaan Busana Berbahan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tradisional Bali; dan berkembangnya industri olahan berbahan Arak Tradisional Bali. Pencapaian kemajuan dalam penggunaan produk lokal Bali ditandai semakin berkembangnya pelaku usaha IKM, UMKM, dan Koperasi dengan produk berkualitas yang menjadi kekuatan penopang perekonomian Bali yang berbasis rakyat.
Keberhasilan dalam penggunaan produk lokal hasil produksi IKM dan UMKM, adalah karena peranan besar Dekranasda Provinsi Bali yang sangat gencar melakukan edukasi dan promosi kepada masyarakat luas. Pelaku usaha pariwisata, seperti hotel dan restoran telah semakin banyak menggunakan produk lokal Bali, seperti: beras Bali, buah-buahan Bali, sayur-sayuran Bali, telur ayam Bali, ikan Bali, dan arak Bali. Meningkatnya penggunaan Arak Bali di hotel-hotel berkelas dunia, telah berdampak nyata, yaitu menurunnya impor miras. Ke depan, kebijakan yang berpihak pada sumber daya lokal Bali ini, harus dipertahankan dengan komitmen kuat dan sungguh-sungguh, bahkan harus semakin ditinggkatkan secara lebih masif dan progresif.
Kemudian mengenai Pelindungan Kekayaan Intelektual. Sejak Januari 2020, Gubernur Koster telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, yang salah satu fungsinya untuk melindungi Kekayaan Intelektual dan Produk Budaya Bali melalui fasilitasi perolehan Sertifikat Kekayaan Intelektual (KI), telah menunjukkan hasil yang nyata.
Sampai tahun 2023, telah difasilitasi sebanyak 330 Sertifikat Kekayaan Intelektual, terdiri dari 33 Sertifikat Kepemilikan Komunal, yaitu: 20 Sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional, 8 Sertifikat Indikasi Geografis, 3 Sertifikat Pengetahuan Tradisional, dan 2 Sertifikat Sumber Daya Genetik; serta 297 Sertifikat Kepemilikan Personal, yaitu: 225 Sertifikat Hak Cipta, 2 Sertifikat Hak Paten, dan 70 Sertifikat Hak Merek. Selanjutnya, Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana Strategis.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga telah dan sedang membangun infrastruktur dan sarana-prasarana strategis, yaitu: Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; Shortcut Singaraja-Mengwitani; Pelabuhan Sanur-Denpasar; Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan; Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi; Pembangunan Bendungan Danu Kerthi-Buleleng; dan Pembangunan Bendungan Sidan. “Kita patut bersyukur, pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang memerlukan anggaran sangat besar bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali dan APBN tetap berlangsung dengan lancar meskipun terjadi penurunan pendapatan negara selama masa Pandemi Covid-19,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Selain itu, Pemerintah Pusat juga sedang melaksanakan Pembangunan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub; serta Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)-Sanur. Dengan beroperasinya Pelabuhan Sanur-Denpasar, Sampalan-Nusa Penida, dan Bias Munjul-Nusa Ceningan benar-benar telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan wisatawan, sehingga penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida semakin meningkat yang mempercepat pulihnya pariwisata di Nusa Penida.
Pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat menjadi pengungkit tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru; menyeimbangkan pembangunan antar wilayah Bali Utara, Bali Selatan, Bali Barat, Bali Timur, dan Bali Tengah; meningkatkan kapasitas perekonomian Bali; serta meningkatkan aktifitas layanan transportasi publik dan logistik. Hal ini akan berdampak langsung dan tidak langsung pada peningkatan pertumbuhan perekonomian Bali, peningkatan pendapatan masyarakat, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi angka kemiskinan. @ nat
Gubernur Koster dalam pidatonya mendapat apresiasi karena keberpihakannya terhadap Produk Lokal Bali, memberikan Pelindungan Kekayaan Intelektual, hingga dalam sejarah pembangunan Bali, Wayan Koster tercatat sebagai Gubernur Bali yang paling progresif mewujudkan Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana Strategis di Provinsi Bali, karena pengalamannya selama 3 periode menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan disertai dengan kekuatan jaringannya yang dimiliki di Pemerintah Pusat.
Untuk Penggunaan Produk Lokal Bali. Pencapaian kemajuan yang baru dan sangat spesifik adalah meningkatnya penggunaan produk lokal Bali sebagai implementasi kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur dan Surat Edaran Gubernur Bali, yaitu: Penggunaan Busana Adat Bali; Penggunaan Busana Berbahan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tradisional Bali; dan berkembangnya industri olahan berbahan Arak Tradisional Bali. Pencapaian kemajuan dalam penggunaan produk lokal Bali ditandai semakin berkembangnya pelaku usaha IKM, UMKM, dan Koperasi dengan produk berkualitas yang menjadi kekuatan penopang perekonomian Bali yang berbasis rakyat.
Keberhasilan dalam penggunaan produk lokal hasil produksi IKM dan UMKM, adalah karena peranan besar Dekranasda Provinsi Bali yang sangat gencar melakukan edukasi dan promosi kepada masyarakat luas. Pelaku usaha pariwisata, seperti hotel dan restoran telah semakin banyak menggunakan produk lokal Bali, seperti: beras Bali, buah-buahan Bali, sayur-sayuran Bali, telur ayam Bali, ikan Bali, dan arak Bali. Meningkatnya penggunaan Arak Bali di hotel-hotel berkelas dunia, telah berdampak nyata, yaitu menurunnya impor miras. Ke depan, kebijakan yang berpihak pada sumber daya lokal Bali ini, harus dipertahankan dengan komitmen kuat dan sungguh-sungguh, bahkan harus semakin ditinggkatkan secara lebih masif dan progresif.
Kemudian mengenai Pelindungan Kekayaan Intelektual. Sejak Januari 2020, Gubernur Koster telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, yang salah satu fungsinya untuk melindungi Kekayaan Intelektual dan Produk Budaya Bali melalui fasilitasi perolehan Sertifikat Kekayaan Intelektual (KI), telah menunjukkan hasil yang nyata.
Sampai tahun 2023, telah difasilitasi sebanyak 330 Sertifikat Kekayaan Intelektual, terdiri dari 33 Sertifikat Kepemilikan Komunal, yaitu: 20 Sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional, 8 Sertifikat Indikasi Geografis, 3 Sertifikat Pengetahuan Tradisional, dan 2 Sertifikat Sumber Daya Genetik; serta 297 Sertifikat Kepemilikan Personal, yaitu: 225 Sertifikat Hak Cipta, 2 Sertifikat Hak Paten, dan 70 Sertifikat Hak Merek. Selanjutnya, Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana Strategis.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga telah dan sedang membangun infrastruktur dan sarana-prasarana strategis, yaitu: Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; Shortcut Singaraja-Mengwitani; Pelabuhan Sanur-Denpasar; Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan; Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi; Pembangunan Bendungan Danu Kerthi-Buleleng; dan Pembangunan Bendungan Sidan. “Kita patut bersyukur, pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang memerlukan anggaran sangat besar bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali dan APBN tetap berlangsung dengan lancar meskipun terjadi penurunan pendapatan negara selama masa Pandemi Covid-19,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Selain itu, Pemerintah Pusat juga sedang melaksanakan Pembangunan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub; serta Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)-Sanur. Dengan beroperasinya Pelabuhan Sanur-Denpasar, Sampalan-Nusa Penida, dan Bias Munjul-Nusa Ceningan benar-benar telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan wisatawan, sehingga penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida semakin meningkat yang mempercepat pulihnya pariwisata di Nusa Penida.
Pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat menjadi pengungkit tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru; menyeimbangkan pembangunan antar wilayah Bali Utara, Bali Selatan, Bali Barat, Bali Timur, dan Bali Tengah; meningkatkan kapasitas perekonomian Bali; serta meningkatkan aktifitas layanan transportasi publik dan logistik. Hal ini akan berdampak langsung dan tidak langsung pada peningkatan pertumbuhan perekonomian Bali, peningkatan pendapatan masyarakat, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi angka kemiskinan. @ nat
INFRASTRUKTUR DAN SARANA PRASARANA STRATEGIS
Q Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih
Q Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (tahap pembangunan)
Q Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali (tahap pembangunan)
Q Shortcut Singaraja-Mengwitani
Q Pelabuhan Sanur-Denpasar; Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan
Q Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi (Proses)
Q Pembangunan Bendungan Danu Kerthi-Buleleng
Q Pembangunan Bendungan Sidan (tahap pembangunan)
Q Pembangunan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (tahap pembangunan)
Q Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)-Sanur (tahap pembangunan)
Q Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih
Q Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (tahap pembangunan)
Q Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali (tahap pembangunan)
Q Shortcut Singaraja-Mengwitani
Q Pelabuhan Sanur-Denpasar; Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan
Q Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi (Proses)
Q Pembangunan Bendungan Danu Kerthi-Buleleng
Q Pembangunan Bendungan Sidan (tahap pembangunan)
Q Pembangunan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (tahap pembangunan)
Q Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)-Sanur (tahap pembangunan)
Komentar