Cabor Dituntut Laporkan Hasil BK PON
Data hasil babak kualifikasi PON 2024 ini akan dimanfaatkan Binpres untuk memetakan kekuatan atlet Bali dan luar Bali.
DENPASAR, NusaBali
KONI Provinsi Bali mengultimatum Pengprov Cabor yang enggan melaporkan hasil babak kualifikasi PON 2024. KONI Bali mengingatkan begitu tuntas mengikuti babak kualifikasi PON, cabor agar segera memberikan laporan jelas dengan data yang akurat kepada KONI Bali. Hal ini digunakan sebagai upaya pemetaan awal KONI Bali untuk atlet yang lolos di tiap kelas atau nomornya layak dikirim atau tidak ke ajang PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Menurut Ketum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Selasa (22/8), sejauh ini masih saja ada cabor yang lalai melaporkan hasil babak kualifikasi PON kepada KONI Bali selaku induk organisasi cabor prestasi di Bali. Padahal cabor bersangkutan sudah menjalani babak kualifikasi PON dalam durasi beberapa pekan sebelumnya.
"Kami sudah sampaikan langsung kepada Pengprov cabor, dengan harapan mereka taat akan kewajiban menyampaikan laporan hasil babak kualifikasi PON, kami ingin dapat secara terinci," terang Oka Darmawan.
Oka Darmawan yang juga mantan Sekum KONI Bali mengatakan saat ini memang beberapa cabor sudah menuntaskan gelaran babak kualifikasi PON, ada juga sedang berlangsung, dan ada juga baru akan menjalani babak kualifikasi PON hingga Oktober 2023 nanti.
Terlepas dari semua itu ada juga cabor yang belum menyetor data jumlah atletnya lolos PON, padahal sudah menuntaskan babak kualifikasi PON. “Tujuan kami agar segera mengirim data atlet lolos PON, serta berada di peringkat berapa di kelas atau nomor yang diikuti,” ujarnya.
Dengan adanya data laporan, maka akan berguna bagi Binpres KONI Bali melakukan pemetaan. Data ini juga akan menggambarkan posisi atlet apakah masuk tiga besar atau hanya sekadar lolos PON dengan peringkat yang cukup besar.
“Ketentuan tiap cabor itu sangat berbeda. Ada lolos PON karena sistem pembagian zona wilayah, ada lolos PON karena diadu dari semua peserta yang ada. Data ini harus kita terima diawal, sehingga akan lebih memudahkan KONI Bali menentukan cabor atau atlet bersangkutan dikirim atau ke ajang PON 2024,” kata Oka Darmawan.
Data laporan ini juga menjadi pertimbangan utama mewajibkan cabor untuk segera mengirimkan laporan begitu usai mengikuti babak kualifikasi PON. Oka Darmawan menyebutkan begitu data hasil babak kualifikasi PON, maka langsung dipegang di masing-masing cabor.
“Realistisnya seperti apa pada saat PON 2024 nanti akan kita ketahui keadaan sebenarnya. Termasuk perkembangan kita sendiri, dan perkembangan pihak lawan seperti apa juga. Dengan harapan jumlah medali emas nanti meningkat pada pesta olahraga multi event empat tahunan antar Provinsi, dari sebelumnya dapat 28 emas diharapkan meningkat tembus 50 medali emas,” tuntas Oka Darmawan.7dek
1
Komentar