Penyuluh Bahasa Bali Konservasi 40 Cakep Lontar
GIANYAR, NusaBali - Penyuluh Bahasa Bali yang bertugas di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, berhasil merawat dan mengidentifikasi 40 cakep lontar milik warga Banjar Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh.
Pemilik selama ini hanya mengupacarai lontar tersebut karena kurangnya pengetahuan tentang aksara Bali. Penyuluh Bahasa Bali juga melakukan digitalisasi lontar. “Jumlah yang cukup banyak, isinya ada geguritan, wariga, panganteb, pangastawa, kaputusan, dan babad,” ujar Koordinator Baga Lontar Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Blahbatuh, Ida Bagus Ari Wijaya, Rabu (23/8).
Selama ini lontar tersebut tersimpan dan diupacarai saja tanpa pernah dibuka oleh pewarisnya. Kondisi lontar cukup memprihatinkan. “Beberapa lontar sudah ada yang rusak, bahkan halamannya hilang,” ungkap Ari Wijaya. Dalam perawatan dan digitalisasi ini, sudah mengidentifikasi lontar tersebut dengan membaca judulnya dan melakukan digitalisasi menggunakan kamera. “Karena keterbatasan waktu dan banyaknya lontar, kami hanya melakukan pembacaan judul atau lembar pertama lontar dan lembar terakhir,” ujar Ari Wijaya.
Ari Wijaya mengatakan, konservasi untuk memperpanjang umur naskah. Identifikasi untuk mengetahui isi dan gambaran umum naskah. Sedangkan digitalisasi agar punya arsip dalam bentuk digital. “Dari lontar itu, bisa kami simpulkan bahwa leluhur pemilik lontar ini dulunya gemar nyastra. Leluhur keluarga ini dulunya orang yang terpandang,” ujar Ari Wijaya. 7 nvi
Komentar