PMI Gianyar Ingin Bangkitkan Eksistensi Kepalangmerahan
GIANYAR, NusaBali - Sekretaris PMI Gianyar Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadya, menegaskan PMI Gianyar berkomitmen membangkitkan kembali eksistensi Kepalangmerahan era tahun 80-an.
Kegiatan Kepalangmerahan membuka peluang bagi anak-anak untuk belajar banyak hal, membangun karakter, mendewasakan diri, dan menjadi mandiri. Komitmen itu disampaikan saat pembukaan pendidikan dan pelatihan satuan inti (Diklat Satin) X PMR-PMI di Gedung PLUT, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Rabu (23/8).
Pembukaan Diklat Satin X PMR-PMI Gianyar dihadiri Camat Blahbatuh, Kapolsek Blahbatuh, Danramil Blahbatuh, dan undangan lainnya. Kegiatan ini diikuti sebanyak 35 anggota madya (PMR SMP) dan 24 anggota Wira (PMR SMA). “Satuan inti ini setelah diklat akan menjadi motivator penggerak, membantu pembina membina adik-adik, mendampingi teman-teman sebaya di PMR,” jelas Lanang. Diyakini kegiatan Kepalangmerahan berdampak positif pada aktifitas anak-anak. Utamanya mengelola kegiatan.
Menurut Lanang, dari 7 kecamatan di Gianyar ada beberapa sekolah di Kecamatan Tegalalang dan Payangan kurang aktif mengirim siswa dalam kegiatan Kepalangmerahan. Lanang ingin mengidentifikasi permasalahan di sekolah tersebut. “Kami akan lebih intensif kerja sama dengan Dinas Pendidikan, bagaimana meningkatkan ekstrakurikuler PMR di sekolah. Kami dorong agar PMR masuk kurikulum. Kami ingin membangkitkan kembali eksistensi PMR era 80-an,” tegas Lanang.
Keaktifan PMI Gianyar saat ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Bidang Diklat PMI Provinsi Bali Nyoman Puasa Ariyana. Pembinaan harusnya dilakukan secara berjenjang mulai SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. “Pembinaan selalu kami lakukan karena perjalanan Kepalangmerahan di Indonesia lahirnya 17 September 1945. Maka itu PMI harus memiliki semangat juang tinggi untuk masa depan yang lebih maju,” ujar Nyoman Puasa.
Ketua Panitia Pelaksana Diklat Satin X PMR-PMI Kabupaten Gianyar I Made Sunata menambahkan, diklat berlangsung selama 4 hari mulai Rabu (23/8) hingga Sabtu (26/8). Selama 4 hari, peserta menggelar tenda di kawasan wantilan Pura Samuantiga. Peserta mendapatkan materi tentang kepemimpinan, donor darah, pertolongan pertama, pendidikan remaja sebaya, simulasi kesiapsigaan bencana, hingga travelling Kepalangmerahan. 7 nvi
1
Komentar