Titipan Pejabat dan Anak Kasek Gagal Masuk SMK Negeri
Anak-anak titipan pejabat termasuk anak kepala sekolah (kasek), gagal masuk SMK negeri di Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Sebab sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan secara online, dengan operator di Pemprov Bali. Meski demikian, sistem tersebut dinilai sangat transparan dan didukung para kepala SMKN di Karangasem.
Kepala SMKN Amlapura I Wayan Artana saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/7), mengakui, dirinya kesulitan memasukkan anak kandungnya untuk sekolah di sekolah yang dipimpinnya. Anak-anak titipan pejabat juga gagal diterima.
Tercatat di SMKN Amlapura yang mendaftar 1.186 siswa, yang diterima 354 siswa. Yang gagal masuk SMKN Amlapura sebanyak 832 siswa. “Banyaknya siswa yang tidak diterima, karena diatur sistem yang ketat. Jangankan menerima titipan anak pejabat, anak kandung sendiri gagal diterima. Tetapi saya dukung program itu,” kata Wayan Artana, sembari memperlihatkan bukti sederetan nomor telepon pejabat yang sempat menghubunginya.
Kepala SMKN Kubu I Ketut Suba juga mengatakan, tidak mungkin menerima titipan pejabat. “Bagaimana saya menerima titipan pejabat, yang menentukan sistem yang telah diprogram Pemprov Bali,” tuturnya.
Tercatat yang mendaftardi SMKN Kubu sebanyak 486 siswa, yang diterima 360 siswa, untuk program perhotelan, tata boga, akuntansi keuangan lembaga, dan TKJ (teknik komputer jaringan).
“Di SMKN Kubu tidak mampu menerima kuota 72 siswa berprestasi atau 20 persen dari total siswa yang diterima. Kami hanya mampu merekrut 22 siswa berprestasi dari semua program,” imbuh Ketut Suba.
Hal senada diungkapkan Kepala SMKN Manggis I Nyoman Wage. Menurutnya, dari 429 siswa yang mendaftar, yang diterima sebanyak 348 siswa.
Disebutkan, sistem perekrutan siswa baru untuk tahun ajaran 2017/2018, kali ini lebih memudahkan pihak sekolah. Sebab, siswa yang mendaftar secara online, langsung ditujukan ke panitia di Provinsi Bali. Pihak Provinsi Bali yang meranking.
Sementara SMKN Manggis telah merekrut 348 siswa dialokasikan untuk lima program keahlian; perhotelan, tata boga, teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, dan teknik komputer jaringan.
Kepala SMKN Abang I Made Kerta Negara mengatakan, hanya merekrut 395 siswa, sesuai jumlah ruang kelas. *k16
Kepala SMKN Amlapura I Wayan Artana saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/7), mengakui, dirinya kesulitan memasukkan anak kandungnya untuk sekolah di sekolah yang dipimpinnya. Anak-anak titipan pejabat juga gagal diterima.
Tercatat di SMKN Amlapura yang mendaftar 1.186 siswa, yang diterima 354 siswa. Yang gagal masuk SMKN Amlapura sebanyak 832 siswa. “Banyaknya siswa yang tidak diterima, karena diatur sistem yang ketat. Jangankan menerima titipan anak pejabat, anak kandung sendiri gagal diterima. Tetapi saya dukung program itu,” kata Wayan Artana, sembari memperlihatkan bukti sederetan nomor telepon pejabat yang sempat menghubunginya.
Kepala SMKN Kubu I Ketut Suba juga mengatakan, tidak mungkin menerima titipan pejabat. “Bagaimana saya menerima titipan pejabat, yang menentukan sistem yang telah diprogram Pemprov Bali,” tuturnya.
Tercatat yang mendaftardi SMKN Kubu sebanyak 486 siswa, yang diterima 360 siswa, untuk program perhotelan, tata boga, akuntansi keuangan lembaga, dan TKJ (teknik komputer jaringan).
“Di SMKN Kubu tidak mampu menerima kuota 72 siswa berprestasi atau 20 persen dari total siswa yang diterima. Kami hanya mampu merekrut 22 siswa berprestasi dari semua program,” imbuh Ketut Suba.
Hal senada diungkapkan Kepala SMKN Manggis I Nyoman Wage. Menurutnya, dari 429 siswa yang mendaftar, yang diterima sebanyak 348 siswa.
Disebutkan, sistem perekrutan siswa baru untuk tahun ajaran 2017/2018, kali ini lebih memudahkan pihak sekolah. Sebab, siswa yang mendaftar secara online, langsung ditujukan ke panitia di Provinsi Bali. Pihak Provinsi Bali yang meranking.
Sementara SMKN Manggis telah merekrut 348 siswa dialokasikan untuk lima program keahlian; perhotelan, tata boga, teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, dan teknik komputer jaringan.
Kepala SMKN Abang I Made Kerta Negara mengatakan, hanya merekrut 395 siswa, sesuai jumlah ruang kelas. *k16
Komentar