Sakit, Dadong 87 Tahun Ulahpati
TABANAN, NusaBali - Seorang perempuan lanjut usia (lansia) di Banjar Abiantuwung Kelod, Desa Abiantuwung, Kediri, Tabanan, Bali nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Rabu (23/8/2023).
Nenek berusia 87 tahun itu diduga putus asa karena sakit yang dialaminya. "Diduga karena sakit, faktor usia dan pikun," jelas Kapolsek Kediri Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti.
Nenek berinisial KK itu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di kamarnya sekitar pukul 12.30 Wita oleh salah seorang cucunya. Itu juga karena korban sudah lama tidak terlihat keluar dari dalam kamarnya.
Awalnya, cucu korban mencarinya ke dalam kamar. Namun, nenek itu belum diketahui keberadaannya sehingga cucunya mencari di sekitar halaman rumah. Lantaran penasaran, cucunya kembali mencarinya ke dalam kamar. Cucunya sampai tiga kali bolak-balik kamar korban.
Terakhir, cucunya melihat ada kaleng cat bekas yang sering dipakai KK untuk mencuci baju. Keberadaan kaleng itu membuat cucu KK curiga dan memutuskan untuk mencari lebih detail di kamar. Saat itulah keberadaan KK diketahui oleh cucunya. KK ditemukan dalam posisi tergantung di antara dua lemari.
Cucu KK kemudian berteriak memanggil suaminya untuk memberitahukan kondisi neneknya tersebut. Selain itu, ia juga menghubungi anak dan keluarga lainnya. "Dari pemeriksaan luar petugas puskesmas tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan," tegas Sri Subakti.
Ia menambahkan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah KK dan menerimanya sebagai musibah. "Pihak keluarga mengikhlaskan kejadian ini sebagai musibah," sebutnya. 7
Nenek berinisial KK itu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di kamarnya sekitar pukul 12.30 Wita oleh salah seorang cucunya. Itu juga karena korban sudah lama tidak terlihat keluar dari dalam kamarnya.
Awalnya, cucu korban mencarinya ke dalam kamar. Namun, nenek itu belum diketahui keberadaannya sehingga cucunya mencari di sekitar halaman rumah. Lantaran penasaran, cucunya kembali mencarinya ke dalam kamar. Cucunya sampai tiga kali bolak-balik kamar korban.
Terakhir, cucunya melihat ada kaleng cat bekas yang sering dipakai KK untuk mencuci baju. Keberadaan kaleng itu membuat cucu KK curiga dan memutuskan untuk mencari lebih detail di kamar. Saat itulah keberadaan KK diketahui oleh cucunya. KK ditemukan dalam posisi tergantung di antara dua lemari.
Cucu KK kemudian berteriak memanggil suaminya untuk memberitahukan kondisi neneknya tersebut. Selain itu, ia juga menghubungi anak dan keluarga lainnya. "Dari pemeriksaan luar petugas puskesmas tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan," tegas Sri Subakti.
Ia menambahkan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah KK dan menerimanya sebagai musibah. "Pihak keluarga mengikhlaskan kejadian ini sebagai musibah," sebutnya. 7
Komentar