Pancardawa Alami Kekeringan Terparah
BPBD Jembrana Distribusikan Air Bersih
NEGARA, NusaBali - Di samping mendata sejumlah wilayah berpotensi kekeringan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana juga mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah yang telah dilanda kekeringan. Terhitung selama 10 hari sejak Rabu (16/8) hingga Jumat (25/8), sudah ada penyaluran 37.750 liter air bersih di dua wilayah banjar/lingkungan.
Wilayah yang dilanda kekeringan tersebut di Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana dan Banjar Sawe Rangsasa, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Pancardawa menjadi wilayah kekeringan terparah. Bahkan dari 37.750 liter air bersih yang sudah didistribusikan, sebanyak 32.750 liter didistribusikan ke wilayah Pancardawa.
Sedangkan di wilayah Sawe Rangsase sendiri, sementara baru didistribusikan 5.000 liter air bersih. "Yang ke Sawe Rangsasa kita distribusikan Kamis kemarin. Yang paling banyak di Pancardawa. Termasuk tadi kita juga distribusikan 5.000 liter air bersih ke Pancardawa," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Jumat kemarin.
Dalam melaksanakan pendistribusian air bersih itu, dari pihak BPBD Jembrana juga bekerjasama dengan pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana. Air yang didistribusikan untuk membantu masyarakat itu pun merupakan air dari Perusahan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta Jati Jembrana. "Khusus di Pancardawa kita pasang 2 tandon (bak penampungan air). Kapasitas tandon masing-masing 2.000 liter. Itu kita pasang di dua titik," ucap Agus Artana.
Di luar dua wilayah tersebut, Agus Artana mengaku belum ada laporan ataupun permintaan air bersih. Namun di beberapa wilayah rawan kekeringan lainnya, diketahui mulai terjadi penurunan debit air akibat dampak iklim El Nino. Pihaknya pun berharap ketika beberapa wilayah lainya sudah mulai membutuhkan bantuan air bersih, agar segera melapor sehingga bisa dilakukan distribusi ke wilayah setempat.
"Setiap ada laporan atau permintaan langsung kita tindaklanjuti. Itu juga kita sampaikan langsung saat pendataan (wilayah potensi kekeringan) ke desa-desa. Jadi dari aparat desa/kelurahan kita harapkan aktif melapor kondisi kekeringan di wilayahnya," pungkas Agus Artana. 7ode
1
Komentar