Dua Pemuda Dianiaya di Warung Arak
Jika hasil penyidikan memenuhi unsur pidana, pelaku akan ditahan.
GIANYAR, NusaBali
Dua pemuda, Putu Gede Murdika, 24, dan Made Santika, 22, jadi korban penganiayaan saat minum arak di warung sebelah timur Stadion Dipta, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Selasa (4/7) sekitar pukul 01.00 Wita. Santika mengalami kepala bocor akibat dipukul menggunakan kursi besi oleh Tukolir, 30. Sementara Murdika mengalami luka robek pada tangan dan bibir.
Informasi di lapangan, aksi penganiayaan itu berawal dari dua pemuda asal Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh, Murdika dan Santika datang ke warung di timur stadion Dipta sekitar pukul 23.00 Wita. Setiba di warung, Murdika dan Santika langsung mengambil minuman arak. Keduanya lantas menuju meja yang ditempati Tukolir. Saat menikmati arak itulah, Santika terlibat cekcok dengan pelaku yang asal Banjar Pokas, Desa Blahbatuh.
Sejurus kemudian, Tukolir mengambil kursi yang terbuat dari besi dan kayu di warung itu. Kursi itu diangkat kemudian dipukulkan ke Murdika. Kursi itu mendarat telak mengenai tangan dan bibir korban. Tukolir yang mengamuk juga mengarahkan pukulan ke Santika dan mengenai kepalanya. Akibatnya, kepala Santika pun robek. Darah berceceran di warung tersebut.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Abdus Salim saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah menerima laporan penganiayaan berat itu, polisi langsung terjun ke lokasi dan mencari pelaku. “Pelaku baru saja kami jemput paksa. Saat ini masih dalam pemeriksaan,” ujar Kompol Abdus Salim. Pelaku akan dijerat dengan penganiayaan. “Kalau hasil penyidikan sudah memenuhi unsur-unsur pidana, akan ditahan,” tandas mantan Kapolsek Selemadeg Tabanan ini.
Buat sementara, pihak kepolisian mengaku masih menunggu saksi dan korban ini siuman dari luka dan pengaruh alkohol. “Pengakuan korban dan saksi sama-sama minum-minuman keras. Tapi masih kami tunggu karena kalau mabuk tidak bisa berikan keterangan,” jelasnya. *nvi
Informasi di lapangan, aksi penganiayaan itu berawal dari dua pemuda asal Banjar Tubuh, Desa Blahbatuh, Murdika dan Santika datang ke warung di timur stadion Dipta sekitar pukul 23.00 Wita. Setiba di warung, Murdika dan Santika langsung mengambil minuman arak. Keduanya lantas menuju meja yang ditempati Tukolir. Saat menikmati arak itulah, Santika terlibat cekcok dengan pelaku yang asal Banjar Pokas, Desa Blahbatuh.
Sejurus kemudian, Tukolir mengambil kursi yang terbuat dari besi dan kayu di warung itu. Kursi itu diangkat kemudian dipukulkan ke Murdika. Kursi itu mendarat telak mengenai tangan dan bibir korban. Tukolir yang mengamuk juga mengarahkan pukulan ke Santika dan mengenai kepalanya. Akibatnya, kepala Santika pun robek. Darah berceceran di warung tersebut.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Abdus Salim saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah menerima laporan penganiayaan berat itu, polisi langsung terjun ke lokasi dan mencari pelaku. “Pelaku baru saja kami jemput paksa. Saat ini masih dalam pemeriksaan,” ujar Kompol Abdus Salim. Pelaku akan dijerat dengan penganiayaan. “Kalau hasil penyidikan sudah memenuhi unsur-unsur pidana, akan ditahan,” tandas mantan Kapolsek Selemadeg Tabanan ini.
Buat sementara, pihak kepolisian mengaku masih menunggu saksi dan korban ini siuman dari luka dan pengaruh alkohol. “Pengakuan korban dan saksi sama-sama minum-minuman keras. Tapi masih kami tunggu karena kalau mabuk tidak bisa berikan keterangan,” jelasnya. *nvi
1
Komentar