Gus Adhi Dorong Partisipasi Politik Bersih dan Sehat
Turun ke Sekolah-sekolah dan Kampus
DENPASAR, NusaBali - Anggota Komisi II DPR RI daerah pemilihan (dapil) Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi mendorong pentingnya partisipasi politik yang bersih dan sehat sehingga terwujud pemilu yang jurdil. Gus Adhi juga menekankan pemilih tidak mudah terjebak dalam politik uang (money politics).
“Pemilu harus langsung umum bebas rahasia (luber). Pemilih diatur secara luber, sementara penyelenggara seperti KPU, Bawaslu diatur dengan jurdil (jujur adil). Pemilih harus bebas dari politik uang, tidak di bawah tekanan dan intimidasi. Sementara penyelenggara harus berlaku adil terhadap pemilih, melayani semua pemilih ketika menggunakan haknya. Nah, ini perlu dikawal bersama-sama,” ujar Gus Adhi saat acara sosialisasi ‘Empat Pilar Kebangsaan Menyongsong Pemilu Serentak 2024’ di SMP Sapta Andika, Denpasar, Senin (29/8) sore.
Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini memberikan sosialisasi didampingi Kepala Sekolah SMP Sapta Andika, I Gede Nuryada. Gus Adhi menegaskan, masuk kampus dan sekolah dalam tugasnya sebagai Anggota Komisi II DPR RI, yang salah satunya membidangi pemilu. Ada sosialisasi empat pilar kebangsaan, program sosialisasi pemilu dan pendidikan politik bagi kalangan pelajar dan mahasiswa.
Gus Adhi juga mengingatkan para akademisi dan pelajar agar lebih paham dengan perhelatan pemilu, bagaimana memilih calon legislatif (caleg) yang benar-benar punya kualitas hingga pemilu yang bebas dari adu domba dan politik identitas yang memecah belah persatuan. “Kita turun ke sekolah dan kampus supaya generasi milenial ini benar-benar punya panduan dalam menentukan hak pilihnya,” ujar politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini usai sosialisasi.
Sementara dalam sosialisasi, Gus Adhi menyodorkan video-video yang berisi konten pemilu, untuk selanjutnya dikomentari dan diberikan pendapat oleh peserta. Dalam sosialisasi kemarin, salah satu peserta bernama Satya mengatakan, perlunya kehati-hatian dalam memilih wakil rakyat. “Karena seseorang itu bisa berubah mendadak sikapnya ketika sudah menjabat,” ujar Satya saat memberikan pendapatnya dalam sosialisasi. Sehingga kata dia, perlu adanya pengenalan melalui berbagai media sosial dan media massa, agar pemilih tahu kandidat calon pemimpin yang akan dipilih saat pemilu nanti.n nat
1
Komentar