2 Nelayan Hilang, Satu Ditemukan Selamat
SINGARAJA, NusaBali - Dua nelayan hilang dalam sehari di perairan Kabupaten Buleleng. Mereka yakni Kadek Sunarna,45, warga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, dan Gede Parwata,35, warga Desa Kubutambahan. Namun, Gede Parwata berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Sedangkan keberadaan Kadek Sunarna, masih dalam pencarian oleh Tim SAR gabungan. Informasi dihimpun, kedua nelayan tersebut berangkat dari lokasi berbeda. Sunarna berangkat dari Pantai Desa Bungkulan pada Senin (29/8) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita. Sedangkan Parwata berangkat dari Pantai Yeh Sanih, Kubutambahan, pada pukul 08.00 Wita pagi. Namun hingga Selasa (29/8) sore, mereka tak kunjung kembali. Perahu bermesin kedua nelayan tersebut rusak diduga karena hantaman gelombang akibat cuaca buruk di laut.
Beruntung Gede Parwata ditemukan selamat. Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana menyampaikan, warganya tersebut ditemukan Selasa sekitar pukul 17.00 Wita dalam keadaan terombang-ambing. "Dia berhasil selamat, perahunya bisa ditarik. Tapi mesin dan jaringnya sudah hilang," kata Pariadnyana, dikonfirmasi Selasa (29/8) siang.
Sedangkan Kadek Sunarna hingga Selasa sore kemarin, belum ditemukan. Dia diketahui melaut dengan perahu bernama lambung Sumber Rejeki. Istri korban, Luh Sunardi mengatakan, korban pamit Senin sekitar pukul 02.00 Wita. Pada pagi hari, sejumlah rekan-rekannya sudah kembali. Mereka pulang lebih awal karena dihantam cuaca buruk di tengah laut.
Namun, korban hingga Senin sore pukul 16.00 Wita tidak juga kembali. Sunardi sempat menghubungi ponsel korban, tapi tak ada respon. Rekan-rekan korban juga berinisiatif melakukan pencarian pada Senin sore, tapi belum membuahkan hasil.
"Biasanya paling lambat jam 16.00 Wita sore sudah pulang. Kami tidak ada firasat apapun, karena sudah biasa berangkat tengah malam, pulangnya siang atau sore. Mudah-mudahan bisa ditemukan dalam kondisi selamat," harap Sunardi.
Tim SAR telah turun melakukan pencarian Sunarna sejak Senin malam, namun belum membuahkan hasil. Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya menyampaikan, pencarian sudah dilakukan sejak Senin malam. Namun, karena jarak pandang terbatas maka pencarian awal dilakukan dengan penyisiran darat.
Hasil pencarian pada Senin malam itu pun nihil hasil. Pencarian kembali dilanjutkan pada Selasa (29/8) pagi. Tim sempat mendapatkan informasi bahwa salah satu nelayan melihat sebuah perahu yang mirip dengan perahu milik korban.
"Sampan yang digunakan melaut berciri putih dengan garis bawah biru bertuliskan Sumber Rejeki di lambung kanan dan kiri, sekitar pukul 09.00 Wita terlihat di seputaran rumpon knalpot, yakni radius kilometer dari pesisir Pantai Yeh Lembu arah timur laut," ungkapnya.
Tujuh personel Pos SAR Buleleng dan unsur SAR lainnya dibagi dalam dua area pencarian, yakni penyisiran di darat dan laut. Tim penyisiran laut menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) bergerak dari Pelabuhan Celukan Bawang, Sangsit Selasa pagi sekitar pukul 06.25 Wita.
"Upaya pencarian kemarin (lusa) belum bisa dimaksimalkan karena kondisi gelap dan hari ini (kemarin) tim sudah kembali bergerak sejak pagi menggunakan RIB dengan fokus pencarian di lokasi yang dicurigai terlihat sampan serupa," jelasnya. Namun, hingga kemarin sore upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil.7mzk
Beruntung Gede Parwata ditemukan selamat. Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana menyampaikan, warganya tersebut ditemukan Selasa sekitar pukul 17.00 Wita dalam keadaan terombang-ambing. "Dia berhasil selamat, perahunya bisa ditarik. Tapi mesin dan jaringnya sudah hilang," kata Pariadnyana, dikonfirmasi Selasa (29/8) siang.
Sedangkan Kadek Sunarna hingga Selasa sore kemarin, belum ditemukan. Dia diketahui melaut dengan perahu bernama lambung Sumber Rejeki. Istri korban, Luh Sunardi mengatakan, korban pamit Senin sekitar pukul 02.00 Wita. Pada pagi hari, sejumlah rekan-rekannya sudah kembali. Mereka pulang lebih awal karena dihantam cuaca buruk di tengah laut.
Namun, korban hingga Senin sore pukul 16.00 Wita tidak juga kembali. Sunardi sempat menghubungi ponsel korban, tapi tak ada respon. Rekan-rekan korban juga berinisiatif melakukan pencarian pada Senin sore, tapi belum membuahkan hasil.
"Biasanya paling lambat jam 16.00 Wita sore sudah pulang. Kami tidak ada firasat apapun, karena sudah biasa berangkat tengah malam, pulangnya siang atau sore. Mudah-mudahan bisa ditemukan dalam kondisi selamat," harap Sunardi.
Tim SAR telah turun melakukan pencarian Sunarna sejak Senin malam, namun belum membuahkan hasil. Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya menyampaikan, pencarian sudah dilakukan sejak Senin malam. Namun, karena jarak pandang terbatas maka pencarian awal dilakukan dengan penyisiran darat.
Hasil pencarian pada Senin malam itu pun nihil hasil. Pencarian kembali dilanjutkan pada Selasa (29/8) pagi. Tim sempat mendapatkan informasi bahwa salah satu nelayan melihat sebuah perahu yang mirip dengan perahu milik korban.
"Sampan yang digunakan melaut berciri putih dengan garis bawah biru bertuliskan Sumber Rejeki di lambung kanan dan kiri, sekitar pukul 09.00 Wita terlihat di seputaran rumpon knalpot, yakni radius kilometer dari pesisir Pantai Yeh Lembu arah timur laut," ungkapnya.
Tujuh personel Pos SAR Buleleng dan unsur SAR lainnya dibagi dalam dua area pencarian, yakni penyisiran di darat dan laut. Tim penyisiran laut menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) bergerak dari Pelabuhan Celukan Bawang, Sangsit Selasa pagi sekitar pukul 06.25 Wita.
"Upaya pencarian kemarin (lusa) belum bisa dimaksimalkan karena kondisi gelap dan hari ini (kemarin) tim sudah kembali bergerak sejak pagi menggunakan RIB dengan fokus pencarian di lokasi yang dicurigai terlihat sampan serupa," jelasnya. Namun, hingga kemarin sore upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil.7mzk
1
Komentar