Jelang Pensiun sebagai Camat Ubud, Wayan Suwija Gelar Perpisahan
GIANYAR, NusaBali - Camat Ubud I Wayan Suwija, 58, memasuki masa pensiun per 1 September 2023. Mantan Sekdis Kebudayaan ini mengaku akan memanfaatkan waktu bebasnya dengan menimang cucu.
“Selepas tugas, saya mau di rumah dulu ngempu cucu. Cucu saya ada dua,” ungkap Suwija saat perpisahan purna tugas sebagai Camat Ubud dengan tokoh masyarakat di Taman Dedari Royal Pitamaha, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Selasa (28/8).
Perpisahan Suwija sebagai Camat Ubud dihadiri Panglingsir Puri Ubud Tjokorda Gde Putra, Tjokorda Gde Raka, dan Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah. Hadir Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder beserta jajaran, anggota DPRD Dapil Ubud, Perbekel/Lurah, Bendesa, dan Kepala Lingkungan se-Kecamatan Ubud. Sejumlah pengusaha hotel dan restoran di Ubud juga menghadiri acara perpisahan ini. Perpisahan cukup meriah dipandu pelawak Cedil dan diselingi hiburan musik.
Selama 2 tahun bertugas sebagai Camat Ubud, Suwija mengaku banyak dibantu oleh para tokoh dan masyarakat Ubud. “Dua tahun ini telah menjadi kebersamaan yang susah saya ungkapkan dengan kata-kata,” ujar pemeran Raja Muda pada drama gong ini. Terpenting baginya adalah dukungan Puri Agung Ubud terhadap dirinya saat ngayah sebagai Camat Ubud. “Persis dua tahun, terima kasih saya ucapkan atas kerja sama yang baik selama ini. Jika ada hal yang kurang berkenan saya minta maaf,” ujar Suwija.
Suwija mengatakan sangat nyaman ngayah di Ubud. “Orang biasanya ke Ubud takut, jerih. Kalau saya selama ini merasa nyaman di Ubud. Saya dapat banyak waktu untuk koordinasi, di-back up angga Puri sami,” kenangnya. Bentuk dukungan Puri Ubud di antaranya pada proses pembangunan Pasar Tematik Ubud dan penanaman kabel bawah tanah. Paling membanggakan baginya saat ini arus lalu lintas di Ubud sudah lancar. “Jika dulu orang parkir seenaknya sehingga membuat macet, sekarang berkat kerja sama Polres Gianyar, Polsek Ubud dan jajaran Dishub Gianyar, astungkara Ubud tidak semacet dulu,” ungkap Suwija.
Kepada pejabat yang menggantikannya nanti, Suwija menitipkan yang sudah berhasil dicapai agar dijaga dan dipelihara. “Ngiring pelihara dan lanjutkan. Kalau Ubud sudah lancar, semua akan merasakan baik. Karena Ubud disebut Ubad. Tidak saja menyehatkan seperti obat, tapi juga bisa sembuhkan secara psikologis bagi wisatawan yang berkunjung ke Ubud,” kata Suwija. 7 nvi
Komentar