Mencari Bentuk Terbaik, Perubahan MPR Sesuai Dinamika Politik
JAKARTA, NusaBali - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, sepanjang sejarah negeri ini, MPR RI mengalami perubahan terus menerus. Untuk itu, MPR RI mengalami perubahan dalam peran yang dimainkan serta kekuasaan yang dimiliki. Perubahan itu pun, sejalan dengan dinamika politik Indonesia.
“Perubahan itu sejalan dengan dinamika dalam kehidupan politik di Indonesia, yang terus mencari bentuk terbaik untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan mencapai kesejahteraan bersama," ujar Bamsoet saat memberi sambutan dalam Tasyakuran Hari Konstitusi dan HUT Ke-78 MPR RI di Lobi Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Selasa (29/8).
Jika di masa lalu, lanjut Bamsoet, MPR RI disebut sebagai lembaga tertinggi negara. Kini MPR RI adalah lembaga tinggi negara yang sejajar dengan lembaga-lembaga tinggi lain. MPR juga merupakan lembaga perwakilan, yang anggotanya memperolah mandat langsung dari rakyat, lewat pemilihan umum anggota DPR RI dan DPD RI.
Lebih lanjut dikatakan Bamsoet, peran yang bisa mereka lakukan bagi negeri ini adalah amanat yang diemban dengan penuh rasa bangga sekaligus rasa kerendahan hati. “Di masa depan, kita tidak tahu persis angin sejarah akan membawa MPR ke bentuk peran dan kekuasaan seperti apa. Tapi saya berharap, kita semua berharap, peran MPR di masa depan itu bisa kian kuat untuk mengawal perjalanan bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik," terang Bamsoet.
Politisi senior Partai Golkar ini menyampaikan, agar MPR RI kembali punya kewenangan untuk merumuskan Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN). "Telah saya sampaikan di berbagai kesempatan. Saya tidak merasa perlu membahasnya secara rinci hari ini," ucap Bamsoet.
“Namun, perlu digaris-bawahi kewenangan itu akan memberi peluang lebih baik bagi MPR untuk mengajak para pengelola negeri ini memandang lebih jauh ke depan, bagi kebahagiaan seluruh anak bangsa,” tegasnya.
Menurut Bamsoet, sejarah MPR adalah cerminan sejarah negeri ini dalam pencarian jati-dirinya. “Saya yakin, pencarian jati-diri negeri kita ini, tidak akan pernah berhenti selama Indonesia masih ada. Dinamika adalah keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," terang Bamsoet.k22
Komentar