Pemilu Diyakini tak Ganggu Pariwisata Bali
DENPASAR, NusaBali - Kalangan pelaku pariwisata optimistis Pemilu, yakni pileg dan pilpres pada 2024 tidak akan mengganggu industri pariwisata Bali yang sedang bangkit setelah ambruk akibat pandemi Covid 19.
Alasannya pihak-pihak, terutama politisi diyakini sudah sangat paham sektor pariwisata sangat sensitif dengan berbagai isu. Salah satunya isu-isu keamanan. Kemudian pariwisata merupakan lokomotif perekonomian Bali.
"Saya kira, semua sudah tahu soal itu (pariwisata) yang memang rentan dengan masalah keamanan, selain isu lain seperti masalah kesehatan dan bencana alam," ujar Ketua Bali Villa Association (BVA) Putu Gede Hendrawan atau Jro Hendrawan, Selasa (28/8).
Karena itulah, walau terjadi dinamika dan euforia nanti selama proses, Jro Hendrawan memprakirakan tidak akan sampai menyebabkan kegaduhan yang berdampak tidak baik buat pariwisata Bali.
"Kami kok yakin dengan itu, " ujar Ketua BVA asal Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung. Walau optimistis, namun Jro Hendrawan tetap mewanti para politisi, apakah caleg, kalangan parpol peserta pemilu, pihak terkait lain menjaga situasi agar kondisi keamanan kondusif.
"Suhu politik mungkin meningkat, namun jangan sampai memicu situasi yang tidak kondusif, " pintanya. Dikatakan sebagai tujuan wisata dunia, Bali akan selalu menjadi sorotan. Terutama aspek keamanan dan kenyamanan. Selama ini sejumlah kegiatan berskala regional dan internasional, terlaksana sukses di Bali. Demikian juga perhelatan politik berjalan aman dan lancar. Termasuk pengalaman pemilu sebelumnya.
"Itu modal berharga mengantisipasi perhelatan serupa," ucap Jro Hendrawan.
Sebelumnya I Nyoman Astama, pelaku pariwisata lainnya mengatakan sampai dengan 10 Agustus 2023, Bali menjadi penyumbang setoran pajak tertinggi dari total Rp132,4 triliun.
"Ini karena sektor pariwisata yang berjalan ke arah yang baik, "ujar Astama, pengurus Gabungan Industri Pariwisata Bali (GIPI), mengutip Dirjen Perimbangan Keuangan Negara, Kementerian Keuangan RI.
Karena itulah sektor pariwisata maupun sektor lainnya mesti dipelihara, dari faktor-faktor kerentanan.
"Menghadapi tantangan-tantangan kerentanan dan solusinya menjadi pengalaman untuk menjaga pariwisata Bali," ujar Astama.k17.
Komentar