Begal Anak SD, Pelaku Babak Belur
Mendengar teriakan minta tolong dari siswi SD yang baru pulang sekolah, warga langsung mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya. Pelaku lalu menjadi bulan-bulanan warga yang kesal dengan aksinya
DENPASAR, NusaBali
Viral di media sosial peristiwa penjambretan dialami oleh seorang siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar berinisial Y terjadi di Jalan Pulau Moyo, Pedungan, Denpasar Selatan, Rabu (30/8) sekitar pukul 14.00 Wita. Pelakunya berhasil dikejar dan ditangkap warga belum jauh dari lokasi penjambretan.
Warga yang menangkapnya langsung melakukan aksi massa. Pelaku yang belum diketahui identitasnya ini dihajar hingga babak belur. Beruntung polisi datang menyelamatkan nyawa pelaku begal ini dari amukan massa.
Sementara itu, beberapa orang siswa SD di lokasi TKP mengungkapkan peristiwa itu terjadi ketika anak SD dan SMP baru pulang dari sekolah. Pada saat itu korban dan temannya duduk di pinggir jalan tepat di depan rumah teman sekolahnya sambil main HP.
Tiba-tiba datang pelaku dari arah timur mengendarai sepeda motor Honda Scoopy. Pria tak dikenal itu pura-pura menanyakan alamat kepada korban. Pada saat itu korban berdiri dan hendak menjawab pertanyaan pelaku. Tiba-tiba HP korban dirampas pelaku lalu tancap gas ke arah barat.
"Korban berteriak minta tolong. Mendengar teriakan itu kami semua keluar dari dalam rumah dan berusaha mengejar pelaku. Belum jauh dari sini pelaku jatuh dari motornya. Warga yang emosi melampiaskan dengan memukul," ungkap salah seorang warga berinisial S.
Warga mengikat tangan pelaku dan merekam video lalu diposting di media sosial. Sambil dipukul warga menginterogasi pelaku. Kepada warga pelaku mengaku tidak berniat merampas HP korban. "Waktu pelaku ngaku hanya selamatkan HP korban membuat warga tambah marah. Tangisan korban disambut warga dengan memintanya untuk tidak bohong," ungkap S.
Korban baru dilepas warga setelah aparat kepolisian tiba di lokasi. "Saya dengar-dengar pelaku mengaku sebelumya pernah beraksi seperti ini," lanjut S. Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan belum mendapatkan laporan kronologis kasus tersebut. "Mohon maaf saya koordinasi terlebih dahulu. Saya belum dapatkan datanya," tutur AKP Sukadi singkat. 7 pol
Viral di media sosial peristiwa penjambretan dialami oleh seorang siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar berinisial Y terjadi di Jalan Pulau Moyo, Pedungan, Denpasar Selatan, Rabu (30/8) sekitar pukul 14.00 Wita. Pelakunya berhasil dikejar dan ditangkap warga belum jauh dari lokasi penjambretan.
Warga yang menangkapnya langsung melakukan aksi massa. Pelaku yang belum diketahui identitasnya ini dihajar hingga babak belur. Beruntung polisi datang menyelamatkan nyawa pelaku begal ini dari amukan massa.
Sementara itu, beberapa orang siswa SD di lokasi TKP mengungkapkan peristiwa itu terjadi ketika anak SD dan SMP baru pulang dari sekolah. Pada saat itu korban dan temannya duduk di pinggir jalan tepat di depan rumah teman sekolahnya sambil main HP.
Tiba-tiba datang pelaku dari arah timur mengendarai sepeda motor Honda Scoopy. Pria tak dikenal itu pura-pura menanyakan alamat kepada korban. Pada saat itu korban berdiri dan hendak menjawab pertanyaan pelaku. Tiba-tiba HP korban dirampas pelaku lalu tancap gas ke arah barat.
"Korban berteriak minta tolong. Mendengar teriakan itu kami semua keluar dari dalam rumah dan berusaha mengejar pelaku. Belum jauh dari sini pelaku jatuh dari motornya. Warga yang emosi melampiaskan dengan memukul," ungkap salah seorang warga berinisial S.
Warga mengikat tangan pelaku dan merekam video lalu diposting di media sosial. Sambil dipukul warga menginterogasi pelaku. Kepada warga pelaku mengaku tidak berniat merampas HP korban. "Waktu pelaku ngaku hanya selamatkan HP korban membuat warga tambah marah. Tangisan korban disambut warga dengan memintanya untuk tidak bohong," ungkap S.
Korban baru dilepas warga setelah aparat kepolisian tiba di lokasi. "Saya dengar-dengar pelaku mengaku sebelumya pernah beraksi seperti ini," lanjut S. Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan belum mendapatkan laporan kronologis kasus tersebut. "Mohon maaf saya koordinasi terlebih dahulu. Saya belum dapatkan datanya," tutur AKP Sukadi singkat. 7 pol
1
Komentar