Tram Lift Meluncur ke Jurang, 5 Tewas
Korban Semuanya Karyawan Ayuterra Resort di Kedewatan, Ubud
Diperkirakan tali sling baja tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal/rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur cepat ke bawah
GIANYAR, NusaBali
Lima karyawan Hotel Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar meregang nyawa saat menggunakan fasilitas tram lift, Jumat (1/9) siang. Para korban informasinya meluncur bersama lift yang berkonsep transparan dengan material full kaca yang berfungsi untuk mengantarkan para tamu yang berada di atas untuk turun ke bawah dengan jalur vertikal dan miring. Tali sling lift berbahan baja diduga putus, sehingga lift beserta 5 karyawan terjun bebas ke arah jurang. Panjang lintasan lift diperkirakan sekitar 100 meter dengan posisi miring. Naas, 5 karyawan yang berada dalam lift ikut terpental. Bahkan ada satu korban yang terpental sampai ke jurang.
Lima karyawan Hotel Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar meregang nyawa saat menggunakan fasilitas tram lift, Jumat (1/9) siang. Para korban informasinya meluncur bersama lift yang berkonsep transparan dengan material full kaca yang berfungsi untuk mengantarkan para tamu yang berada di atas untuk turun ke bawah dengan jalur vertikal dan miring. Tali sling lift berbahan baja diduga putus, sehingga lift beserta 5 karyawan terjun bebas ke arah jurang. Panjang lintasan lift diperkirakan sekitar 100 meter dengan posisi miring. Naas, 5 karyawan yang berada dalam lift ikut terpental. Bahkan ada satu korban yang terpental sampai ke jurang.
Foto: Lintasan tram lift di Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud. -IST
Kapolsek Ubud, Kompol I Made Uder saat dikonfirmasi mengatakan kecelakaan maut di tempat kerja itu terjadi pada pukul 13.00 Wita. "Tali sling yang terbuat dari baja putus kemudian tabung lift meluncur deras ke bawah," ujarnya. Lima karyawan yang menjadi korban, yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna,19, asal Banjar kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud; Ni Luh Supernigsih,20, asal Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan; I Wayan Aries Setiawan,23, asal Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud; Kadek Hardiyani,24, asal Banjar Teruna, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli; serta Kadek Yanti Pradewi,19, asal Banjar Dinas Beji, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, bahwa 5 karyawan ini hendak naik ke atas dengan menaiki tangga lift dan sama-sama berdiri di tabung lift. Selanjutnya lift naik ke atas. Saat itu saksi I Ketut Suwiarta yang juga karyawan bagian Cook mendengar ada suara teriakan dan suara yang sangat keras seperti ada benda terjatuh dan terbentur.
Selanjutnya saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan Ayu Terrace Resort lainnya mengecek ke lokasi tempat lift dan dilihatnya tali sling yang terbuat dari baja putus dan tabung lift beserta penumpang 5 orang korban sudah tidak ada. Lalu saksi I Ketut Suwiarta bersama karyawan lainnya turun ke bawah melalui anak tangga dan dilihatnya 5 orang karyawan sudah tergetak di bawah. Tiga orang korban dilihatnya masih bernapas lalu saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya menolong dengan cara mengangkat ketiga korban yang masih bernapas untuk dibawa naik ke atas dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Payangan. "Sekitar pukul 13.45 Wita, 3 orang korban Ni Luh Supernigsih, I Wayan Aries Setiawan dan korban Kadek Yanti Pradewi dibawa ke RS Payangan," jelas Kapolsek Kompol Made Uder.
Foto: Sejumlah kerabat korban saat menunggu di depan IGD RSU Ari Canti, di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Jumat (1/9) malam. -NOVI ANTARI
Sementara dua korban lagi sudah tergeletak tak bernyawa di tempat jatuh, yakni Kadek Hardiyani dan Sang Putu Bayu Adi Krisna. Pukul 14.30 Wita, Kapolsek Ubud I Made Uder bersama-sama tim PMI Kabupaten Gianyar dan BPBD Kabupaten Gianyar mengevakuasi 2 orang korban meninggal tersebut.
"Sekira pukul 16.20 Wita, 2 orang korban atas nama Sang Putu Bayu Adi Krisna dan korban Kadek Hardiyani dibawa ke Rumah Sakit Arisanti Ubud dengan menggunakan kendaraan ambulance PMI Kabupaten Gianyar dan Ambulance RS Arisanti Ubud," terang Kapolsek. Akibat kejadian tersebut, korban Kadek Hardiyani meninggal dunia di tempat. Korban mengalami luka, keluar darah dari hidung, keluar darah dari telinga, keluar darah dari mulut, kepala belakang robek, pipi robek. Saat ini jenazah dititip di rumah sakit Ari Canti di Desa Mas, Ubud.
Sementara korban Sang Putu Bayu Adi Krisna, meninggal dunia di tempat dengan mengalami luka keluar darah dari hidung, keluar darah dari telinga, keluar darah dari mulut, kepala belakang robek dan pipi robek.
Tiga korban yang dilarikan ke RS Payangan juga mengalami luka hampir sama, yakni Ni Luh Supernigsih, Kadek Yanti Pradewi, dan korban I Wayan Aries Setiawan. "Sebab-sebab pasti kejadian secara pasti masih dalam proses penyelidikan, namun ada dugaan pada saat kelima orang korban tersebut hendak naik ke atas dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift (hampir sampai di atas), tiba-tiba tali sling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," tegas Kompol Made Uder.
Diperkirakan tali sling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal/rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Dari hasil olah TKP, panjang rel lift kurang lebih 60 meter dengan posisi miring 35 derajat. Tabung lift yang transparan dalam kondisi hancur dan pecah, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur, lantai tembok pengaman juga rusak dan hancur.
Kompol Made Uder menambahkan tidak menutup kemungkinan ada faktor kelalaian dari pihak managemen maupun dari teknisi tidak memeriksa secara teliti kondisi lift tersebut maupun melakukan perawatan secara kontinu serta kurangnya safety dengan kondisi TKP sangat curam. Informasi yang diperoleh lima orang pegawai yang korban adalah karyawan housekeeping yang masih berstatus daily worker. Namun terkait peristiwa ini pihak Ayuterra Resort belum berhasil dikonfirmasi. Pemilik Ayuterra Resort, Linggawati Utomo, 62, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi via handphone, berdering namun tidak diangkat. 7 nvi
1
Komentar