Rencana Kenaikan Tiket Wisata Perlu Kajian
TABANAN, NusaBali - Sejumlah tempat wisata di Tabanan tahun 2024 sudah ancang-ancang menaikkan harga tiket. Seiring rencana itu DPRD Tabanan minta kajian lebih matang. Hal tersebut diminta jangan sampai berdampak memberikan image tidak bagus terhadap kunjungan.
Ketua Komisi III DPRD Tabanan Anak Agung Darma Putra mengatakan sejauh ini DPRD Tabanan belum mengetahui perihal kenaikan harga tiket. Karena memang belum ada pembahasan rapat kerja. "Rembuk dulu lah, apakah itu akan efektif kalau nanti harganya naik?," tanyanya ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
Menurutnya, menaikkan harga tiket harus dilakukan secara matang. Harus dikaji dulu bagaimana respons dan dampaknya. Jangan sampai dengan adanya harga tiket naik berdampak pada image tidak bagus. "Kalau kita (dewan) dimaksimalkan yang ada (harga tiket yang ada) toh juga tidak rugi kan?," sebut Darma Putra.
Yang jelas sebut dia, dengan adanya rancangan kenaikan tiket harus dilakukan rapat kerja terlebih dahulu. "Kita rapat kerja dulu lah, nanti dirapat kerja kita akan tanya pertimbangannya gimana kenapa ada rencana harga tiket naik. Intinya jangan sampai harga tiket naik malah jadi mubazir," tegas Politisi PDIP asal Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan ini.
Seperti berita sebelumnya, tahun 2024 tiket di objek wisata Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Tabanan dirancang naik. Kenaikan tiket bagian dari upaya melakukan penataan kawasan. Manajemen menjamin naiknya harga tiket bakal memberikan pelayanan terbaik.
Adapun rincian harga tiket yang direncanakan naik antara lain tiket domestik anak mulanya Rp 15.000 naik menjadi Rp 20.000. Dewasa domestik Rp 20.000 naik menjadi Rp 30.000. Lalu tiket anak-anak mancanegara Rp 30.000 naik menjadi Rp 40.000, dewasa Rp 60.000 naik menjadi Rp 75.000.
Manajer DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana mengatakan penyesuaian harga tiket adalah langkah yang diperlukan. Tujuannya untuk memastikan keberlanjutan pemeliharaan kawasan, upaya pelestarian, dan peningkatan layanan bagi pengunjung.
"Dengan naiknya harga tiket baru ini kami akan terus menawarkan standar fasilitas dan pengalaman yang lebih baik kepada pengunjung," jelasnya beberapa waktu lalu.
Diakui dengan perubahan harga tiket ini memang bakal menimbulkan pertanyaan. Namun diyakini keputusan yang diambil sudah sesuai dengan pertimbangan yang matang. "Kami manajemen Tanah Lot berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik dan berkesan bagi semua yang datang untuk berwisata," kata Sudiana.
Tak hanya Tanah Lot saja DTW Ulun Danau Beratan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti berencana menaikkan harga tiket masuk khusus untuk wisatawan domestik. Naiknya harga tiket sesuai dengan pertimbangan yang dilakukan, salah satunya hasil dari studi banding ke luar Bali.
Tiket untuk wisatawan yang rencananya dinaikkan ada dua kategori. Rinciannya, harga tiket wisatawan domestik untuk yang berkunjung di hari biasa yang awalnya Rp 30.000 per orang naik menjadi Rp 40.000 per orang. Kemudian harga tiket domestik yang berkunjung saat weekend yang awalnya Rp 30.000 per orang menjadi Rp 50.000 per orang.
Sementara untuk wisatawan lokal Bali dan asing manajemen memutuskan tidak menaikkan harga. Saat ini harga tiket wisatawan lokal Bali tetap di harga Rp 30.000, sementara harga tiket asing per orang Rp 75.000 dan asing anak Rp 50.000 per orang.
Manajer Objek Wisata Danau Beratan I Wayan Mustika mengatakan diputuskan harga tiket naik untuk domestik karena sejumlah pertimbangan. Hasil dari studi banding rata-rata mekanisme harga tiket wisatawan domestik berbeda saat hari biasa dan weekend. "Dari itu kita adopsi," ujarnya ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Disebutkan harga tiket naik rencananya diberlakukan tahun 2024. Untuk kelancaran itu sekarang tengah digenjot melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun kepada agen. "Kami rasa tiket naik sekitar 30 persen ini tidak sampai mengganggu jumlah kunjungan ke Danau Beratan,"kata Mustika. 7des
Komentar