Kasus DBD di Denpasar Terus Menurun
DENPASAR, NusaBali - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Denpasar kini terus menurun.
Hingga Agustus 2023, kasus DBD tinggal sebanyak 29 kasus. Jumlah ini lebih rendah dari kasus pada Agustus 2022 lalu sebanyak 47 kasus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, Minggu (3/9). Sementara itu, hingga 2 September 2023, nihil kasus baru.
Untuk data per bulan yakni Januari 2023 sebanyak 296 kasus, Februari sebanyak 255 kasus, Maret sebanyak 230 kasus, April sebanyak 186 kasus, Mei sebanyak 158 kasus, Juni sebanyak 81 kasus, Juli sebanyak 59 kasus, dan Agustus sebanyak 29 kasus. Sehingga total kasus DBD sejak Januari hingga 2 September 2023 adalah 1.294 kasus.
Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 untuk periode yang sama, di mana total kasus DBD dari Januari hingga Agustus 2022 sebanyak 754 kasus. Sementara untuk desa atau kelurahan dengan kasus tertinggi adalah Kelurahan Sesetan dengan 128 kasus, Kelurahan Padangsambian 90 kasus, Desa Sidakarya sebanyak 74 kasus.
“Dan mulai 1 September ini kami melakukan fogging ULV untuk pencegahan fase sebelum penularan. Saat fase kasus sedang rendah-rendahnya, kita mulai dengan fogging ULV ini,” kata Dharmayuda.
Pelaksanaan fogging akan menyasar seluruh wilayah di Denpasar dengan menggunakan mobil keliling. Fogging dimulai pukul 04.00 Wita setiap harinya hingga 26 September 2023. “Pelaksanaan fogging ini juga kami lakukan menjelasng rilis nyamuk baik yakni Wolbachia yang akan dilakukan November 2023,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati, mengatakan pelaksanaan soft release Wolbachia akan digelar di wilayah Pemecutan Kelod, Denpasar Barat pada pertengahan September 2023. “Dan akan diikuti oleh semua lokus di Kota Denpasar pada November 2023,” katanya.
Teknologi ini dilakukan dengan cara menginokulasikan atau memindahkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Diketahui, bakteri yang tumbuh alami pada serangga, bisa melumpuhkan berbagai macam virus termasuk virus dengue.
Menurut Dharmayuda, Wolbachia merupakan bakteri alami yang terdapat di 5.096 serangga seperti lalat buah, lebah, dan kupu-kupu. Wolbachia tidak terdapat di nyamuk Aedes aegypti sehingga nantinya dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti yang akan menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Selain itu metode Wolbachia ini sudah teruji aman untuk manusia, lingkungan, dan hewan. Di Denpasar, Wolbachia akan disebarkan ke seluruh kecamatan dan sebagian desa selama 10-20 minggu, sebelum nyamuk bisa berkembang-biak tanpa perlu pelepasan lagi. Nyamuk ber-Wolbachia akan kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan keturunan yang ber-Wolbachia. 7 mis
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, Minggu (3/9). Sementara itu, hingga 2 September 2023, nihil kasus baru.
Untuk data per bulan yakni Januari 2023 sebanyak 296 kasus, Februari sebanyak 255 kasus, Maret sebanyak 230 kasus, April sebanyak 186 kasus, Mei sebanyak 158 kasus, Juni sebanyak 81 kasus, Juli sebanyak 59 kasus, dan Agustus sebanyak 29 kasus. Sehingga total kasus DBD sejak Januari hingga 2 September 2023 adalah 1.294 kasus.
Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 untuk periode yang sama, di mana total kasus DBD dari Januari hingga Agustus 2022 sebanyak 754 kasus. Sementara untuk desa atau kelurahan dengan kasus tertinggi adalah Kelurahan Sesetan dengan 128 kasus, Kelurahan Padangsambian 90 kasus, Desa Sidakarya sebanyak 74 kasus.
“Dan mulai 1 September ini kami melakukan fogging ULV untuk pencegahan fase sebelum penularan. Saat fase kasus sedang rendah-rendahnya, kita mulai dengan fogging ULV ini,” kata Dharmayuda.
Pelaksanaan fogging akan menyasar seluruh wilayah di Denpasar dengan menggunakan mobil keliling. Fogging dimulai pukul 04.00 Wita setiap harinya hingga 26 September 2023. “Pelaksanaan fogging ini juga kami lakukan menjelasng rilis nyamuk baik yakni Wolbachia yang akan dilakukan November 2023,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati, mengatakan pelaksanaan soft release Wolbachia akan digelar di wilayah Pemecutan Kelod, Denpasar Barat pada pertengahan September 2023. “Dan akan diikuti oleh semua lokus di Kota Denpasar pada November 2023,” katanya.
Teknologi ini dilakukan dengan cara menginokulasikan atau memindahkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Diketahui, bakteri yang tumbuh alami pada serangga, bisa melumpuhkan berbagai macam virus termasuk virus dengue.
Menurut Dharmayuda, Wolbachia merupakan bakteri alami yang terdapat di 5.096 serangga seperti lalat buah, lebah, dan kupu-kupu. Wolbachia tidak terdapat di nyamuk Aedes aegypti sehingga nantinya dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti yang akan menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Selain itu metode Wolbachia ini sudah teruji aman untuk manusia, lingkungan, dan hewan. Di Denpasar, Wolbachia akan disebarkan ke seluruh kecamatan dan sebagian desa selama 10-20 minggu, sebelum nyamuk bisa berkembang-biak tanpa perlu pelepasan lagi. Nyamuk ber-Wolbachia akan kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan keturunan yang ber-Wolbachia. 7 mis
Komentar