Pencarian Nelayan Bungkulan Dihentikan
Belum Ditemukan hingga Hari Ketujuh
Penghentian pencarian dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hanya saja jika ke depannya ada informasi korban, Tim SAR menyatakan siap mengevakuasi.
SINGARAJA, NusaBali
Tim SAR Gabungan menghentikan pencarian terhadap Kadek Sunarna, 45 nelayan asal Banjar Dinas Punduh Sangsit, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang hilang saat melaut pada Senin (28/8). Pencarian dan penyisiran selama tujuh hari penuh pun belum membuahkan hasil. Hingga Minggu (3/9) sore, Sunarma belum ditemukan.
Koordinator Pos SAR Buleleng Dudi Librana menyatakan bahwa penghentian pencarian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Hanya saja jika ke depannya ada informasi korban Suwiana ditemukan, pihaknya siap mengevakuasi. Penghentian proses pencarian pun disebut sudah dikoordinasikan kepada pihak keluarga korban.
"Hari ini hari ketujuh pelaksanaan operasi pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang. Tadi pagi kami melakukan penyisiran sorti pertama dan diakhiri dengan hasil nihil. Operasi SAR resmi kami tutup dan kami sudah berkoordinasi dengan keluarga korban," ujarnya, dikonfirmasi Minggu siang.
Pada pencarian hari terakhir kemarin, petugas SAR melakukan penyisiran di laut menggunakan perahu karet sejauh 20 nauctical mile dari arah Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. "Kami fokuskan pencarian di sisi barat dari perairan korban melaut karena perahu korban ditemukan di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, atau arah barat," jelasnya.
Adapun perahu korban yang ditemukan terdampar pada Kamis (31/8) di Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini sudah diamankan Sat Polairud Polres Sumenep. "Posisi perahu masih di sana. Untuk perahu tersebut akan dipulangkan atau bagaimana, masih dibahas keluarga korban," kata dia.
Yang jelas, kata Dudi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim SAR Sumenep terkait kejadian nelayan hilang ini. Petugas di sama melakukan pemantauan dan memberikan informasi pada nelayan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Diberitakan sebelumnya, nelayan bernama Kadek Sunarna, 45, hilang saat melaut pada Senin (28/8). Korban berangkat melaut sekitar pukul 02.30 Wita bersama sejumlah nelayan yang lain, dengan menggunakan jukung masing-masing. Korban kala itu mengenakan celana warna hitam serta jaket warna biru, dan tidak mengenakan jaket pengaman.
Namun, hingga Senin sore korban rupanya tak kunjung kembali ke daratan. Sementara rekan-rekannya sudah kembali lebih awal akibat cuaca buruk di tengah laut. Pencarian pun telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan bersama relawan nelayan dari desa setempat. Namun hingga kini tanda-tanda keberadaan korban belum diketahui.
Belakangan, perahu milik korban ditemukan terdampar di sebelah timur Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Perahu ditemukan dalam keadaan utuh, pada Kamis (31/8) dinihari. Perahu bermama lambung "Sumber Rejeki" itu ditemukan lengkap dengan mesinnya. Namun keberadaan korban hingga kini belum diketahui. 7mzk
Tim SAR Gabungan menghentikan pencarian terhadap Kadek Sunarna, 45 nelayan asal Banjar Dinas Punduh Sangsit, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang hilang saat melaut pada Senin (28/8). Pencarian dan penyisiran selama tujuh hari penuh pun belum membuahkan hasil. Hingga Minggu (3/9) sore, Sunarma belum ditemukan.
Koordinator Pos SAR Buleleng Dudi Librana menyatakan bahwa penghentian pencarian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Hanya saja jika ke depannya ada informasi korban Suwiana ditemukan, pihaknya siap mengevakuasi. Penghentian proses pencarian pun disebut sudah dikoordinasikan kepada pihak keluarga korban.
"Hari ini hari ketujuh pelaksanaan operasi pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang. Tadi pagi kami melakukan penyisiran sorti pertama dan diakhiri dengan hasil nihil. Operasi SAR resmi kami tutup dan kami sudah berkoordinasi dengan keluarga korban," ujarnya, dikonfirmasi Minggu siang.
Pada pencarian hari terakhir kemarin, petugas SAR melakukan penyisiran di laut menggunakan perahu karet sejauh 20 nauctical mile dari arah Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. "Kami fokuskan pencarian di sisi barat dari perairan korban melaut karena perahu korban ditemukan di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, atau arah barat," jelasnya.
Adapun perahu korban yang ditemukan terdampar pada Kamis (31/8) di Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini sudah diamankan Sat Polairud Polres Sumenep. "Posisi perahu masih di sana. Untuk perahu tersebut akan dipulangkan atau bagaimana, masih dibahas keluarga korban," kata dia.
Yang jelas, kata Dudi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim SAR Sumenep terkait kejadian nelayan hilang ini. Petugas di sama melakukan pemantauan dan memberikan informasi pada nelayan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Diberitakan sebelumnya, nelayan bernama Kadek Sunarna, 45, hilang saat melaut pada Senin (28/8). Korban berangkat melaut sekitar pukul 02.30 Wita bersama sejumlah nelayan yang lain, dengan menggunakan jukung masing-masing. Korban kala itu mengenakan celana warna hitam serta jaket warna biru, dan tidak mengenakan jaket pengaman.
Namun, hingga Senin sore korban rupanya tak kunjung kembali ke daratan. Sementara rekan-rekannya sudah kembali lebih awal akibat cuaca buruk di tengah laut. Pencarian pun telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan bersama relawan nelayan dari desa setempat. Namun hingga kini tanda-tanda keberadaan korban belum diketahui.
Belakangan, perahu milik korban ditemukan terdampar di sebelah timur Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Perahu ditemukan dalam keadaan utuh, pada Kamis (31/8) dinihari. Perahu bermama lambung "Sumber Rejeki" itu ditemukan lengkap dengan mesinnya. Namun keberadaan korban hingga kini belum diketahui. 7mzk
Komentar