Dua Siswa SMAN 1 Singaraja Raih Medali OSN
SINGARAJA, NusaBali - Siswa SMAN 1 Singaraja kembali mendulang prestasi di bidang akademik.
Dari delapan orang siswa terbaiknya yang melaju ke Olimpiade Sains Nasional (OSN) dua orang diantaranya berhasil meraih medali. Medali perak disumbangkan Ni Luh Meisya Sari Saputri yang berlomba di bidang Kebumian dan medali perunggu diraih oleh Ida Ayu Bulan Putri Ahilya di bidang Biologi.
Sebelum mengikuti lomba tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbud Ristek RI, delapan orang siswa SMAN 1 Singaraja ini lolos mewakili Provinsi Bali.
Mereka telah menjalani seleksi OSN berjenjang dari tingkat kabupaten dan provinsi sejak bulan April lalu. Hingga delapan orang siswa SMAN 1 Singaraja lolos seleksi OSN Provinsi dan mewakili Bali. Mereka kemudian terbang ke Bogor untuk mengikuti OSN tingkat nasional dari 27 Agustus sampai 2 September lalu.
Perlombaan di tingkat nasional pun sangat ketat. Mereka bertemu dengan 892 orang peserta lainnya wakil dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia yang mengikuti 9 bidang lomba. Masing-masing bidang lomba diselenggarakan di tempat yang berbeda. Hanya saja setiap peserta di masing-masing bidang lomba wajib mengikuti tes tulis dan tes praktik atau lapangan.
“Masing-masing bidang tesnya beda-beda. Kalau saya di bidang Kebumian itu selain tes tulis juga ada tes lapangan di kebun raya Bogor,” ujar Meisya saat ditemui di sekolahnya Senin (4/9) kemarin.
Dalam persiapan menghadapi OSN, kedelapan siswa ini mendapatkan pembinaan secara reguler dari sekolah. Di samping juga mereka secara mandiri berlatih soal usai jam sekolah. Dari hasil akhir perjuangan yang mereka lakukan, Tim SMAN 1 Singaraja mengakui kemampuan lawan dari daerah lainnya sangat tangguh. Meski demikian, enam orang siswa yang hanya berhasil sebagai finalis, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman saat mengikuti lomba di tingkat nasional ini.
Seperti yang dialami Putu Agustya Dharma yang berlomba di bidang Astronomi. Saat mengikuti tes praktik, dia mendapat kesempatan untuk mengamati langsung bulan melalui teleskop. Hanya saja waktu yang diberikan panitia hanya 10 menit dengan indikator yang diamati cukup banyak membuat Agustya kelabakan dan menjadi tergesa-gesa dalam pengamatannya.
Waka Kurikulum SMAN 1 Singaraja Putu Rusmila Dewi mengatakan pembinaan prestasi anak didik memang sudah disiapkan secara matang. Sekolah memfasilitasi pembinaan minat bakat melalui pembinaan khusus 10 bidang mata pelajaran yang didampingi oleh guru pengampu masing-masing. Pembinaan reguler ini dilaksanakan sekali dalam seminggu.
Namun saat akan mengikuti lomba di ajang nasional atau internasional, sekolah akan mendatangkan pelatih atau pembina profesional. “Kami selama ini bekerjasama dengan dosen Undiksha dan Lembaga Pelatihan, itu disesuaikan dengan kebutuhan mereka agar lebih siap menghadapi kompetisi,” ucap Rusmila.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti menjelaskan pembinaan dan pengembangan bakat siswa di bidang akademik dan non akademik merupakan komitmen bersama sekolah bersama orangtua siswa. Bakat dan minat anak didik menurut Sri Astiti sudah dipetakan sejak awal mendaftar di sekolah. Mereka kemudian dibina melalui 40 ekstrakulikuler yang disiapkan sekolah.
Pembinaan rutin dan dukungan penuh dari orangtua menurutnya menjadi kekuatan SMAN 1 Singaraja selalu langganan juara di OSN dan lomba-lomba lainnya. “Tentu kami berbangga dengan prestasi yang ditorehkan anak didik kami. Sekolah tetap memberikan kesempatan pembinaan dan pengembangan bakat tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga non akademik,” terang Sri Astiti. 7k23
Peserta OSN dari SMAN 1 Singaraja :
1.Ni Luh Putu Meisya Sari Saputri bidang Kebumian (perak)
2.Ida Ayu Bulan Putri Ahilya bidang Biologi (perunggu)
3.Putu Agustya Dharma bidang Astronomi (finalis)
4.Kadek Agni Pratista Wijaya bidang Ekonomi (finalis)
5.Albert Yohannes Li bidang Fisika (finalis)
6.Jason Astagina Putra Budiarta bidang Geografi (finalis)
7.Devito Sanjaya Putra Bidang Informatika (finalis)
8.Made Shintya Ayudia Priantini bidang Matematika (finalis)
Sebelum mengikuti lomba tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbud Ristek RI, delapan orang siswa SMAN 1 Singaraja ini lolos mewakili Provinsi Bali.
Mereka telah menjalani seleksi OSN berjenjang dari tingkat kabupaten dan provinsi sejak bulan April lalu. Hingga delapan orang siswa SMAN 1 Singaraja lolos seleksi OSN Provinsi dan mewakili Bali. Mereka kemudian terbang ke Bogor untuk mengikuti OSN tingkat nasional dari 27 Agustus sampai 2 September lalu.
Perlombaan di tingkat nasional pun sangat ketat. Mereka bertemu dengan 892 orang peserta lainnya wakil dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia yang mengikuti 9 bidang lomba. Masing-masing bidang lomba diselenggarakan di tempat yang berbeda. Hanya saja setiap peserta di masing-masing bidang lomba wajib mengikuti tes tulis dan tes praktik atau lapangan.
“Masing-masing bidang tesnya beda-beda. Kalau saya di bidang Kebumian itu selain tes tulis juga ada tes lapangan di kebun raya Bogor,” ujar Meisya saat ditemui di sekolahnya Senin (4/9) kemarin.
Dalam persiapan menghadapi OSN, kedelapan siswa ini mendapatkan pembinaan secara reguler dari sekolah. Di samping juga mereka secara mandiri berlatih soal usai jam sekolah. Dari hasil akhir perjuangan yang mereka lakukan, Tim SMAN 1 Singaraja mengakui kemampuan lawan dari daerah lainnya sangat tangguh. Meski demikian, enam orang siswa yang hanya berhasil sebagai finalis, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman saat mengikuti lomba di tingkat nasional ini.
Seperti yang dialami Putu Agustya Dharma yang berlomba di bidang Astronomi. Saat mengikuti tes praktik, dia mendapat kesempatan untuk mengamati langsung bulan melalui teleskop. Hanya saja waktu yang diberikan panitia hanya 10 menit dengan indikator yang diamati cukup banyak membuat Agustya kelabakan dan menjadi tergesa-gesa dalam pengamatannya.
Waka Kurikulum SMAN 1 Singaraja Putu Rusmila Dewi mengatakan pembinaan prestasi anak didik memang sudah disiapkan secara matang. Sekolah memfasilitasi pembinaan minat bakat melalui pembinaan khusus 10 bidang mata pelajaran yang didampingi oleh guru pengampu masing-masing. Pembinaan reguler ini dilaksanakan sekali dalam seminggu.
Namun saat akan mengikuti lomba di ajang nasional atau internasional, sekolah akan mendatangkan pelatih atau pembina profesional. “Kami selama ini bekerjasama dengan dosen Undiksha dan Lembaga Pelatihan, itu disesuaikan dengan kebutuhan mereka agar lebih siap menghadapi kompetisi,” ucap Rusmila.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti menjelaskan pembinaan dan pengembangan bakat siswa di bidang akademik dan non akademik merupakan komitmen bersama sekolah bersama orangtua siswa. Bakat dan minat anak didik menurut Sri Astiti sudah dipetakan sejak awal mendaftar di sekolah. Mereka kemudian dibina melalui 40 ekstrakulikuler yang disiapkan sekolah.
Pembinaan rutin dan dukungan penuh dari orangtua menurutnya menjadi kekuatan SMAN 1 Singaraja selalu langganan juara di OSN dan lomba-lomba lainnya. “Tentu kami berbangga dengan prestasi yang ditorehkan anak didik kami. Sekolah tetap memberikan kesempatan pembinaan dan pengembangan bakat tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga non akademik,” terang Sri Astiti. 7k23
Peserta OSN dari SMAN 1 Singaraja :
1.Ni Luh Putu Meisya Sari Saputri bidang Kebumian (perak)
2.Ida Ayu Bulan Putri Ahilya bidang Biologi (perunggu)
3.Putu Agustya Dharma bidang Astronomi (finalis)
4.Kadek Agni Pratista Wijaya bidang Ekonomi (finalis)
5.Albert Yohannes Li bidang Fisika (finalis)
6.Jason Astagina Putra Budiarta bidang Geografi (finalis)
7.Devito Sanjaya Putra Bidang Informatika (finalis)
8.Made Shintya Ayudia Priantini bidang Matematika (finalis)
1
Komentar