Pelanggan Air PDAM di Pecatu Sekarang Langganan Air Mati
MANGUPURA, NusaaBali.com – Warga di kawasan Kuta Selatan, Badung, tepatnya di Desa Pecatu kembali mengeluhkan layanan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta mengungkapkan pihaknya mendapat laporan keluhan warga lantaran air yang sering mati. Ia menilai hingga saat ini, layanan air bersih di Desa Pecatu belum maksimal.
“Layanan air bersih di Desa Pecatu memang belum maksimal sehingga keluhan masyarakat yang menjadi pelanggan ini bertubi-tubi. Itu juga menjadi salah satu catatan masyarakat kepada pihak PDAM untuk memberikan layanan yang maksimal,” terang Sumerta.
Disinggung soal berapa lama layanan air bersih di Desa Pecatu mogok, Sumerta pun mengungkapkan jika air sering mati bahkan hampir setiap hari. Meski adanya penjadwalan air mati dari pihak PDAM, namun masyarakat Desa Pecatu merasa kecewa karena air tidak mengalir sesuai informasi yang didapat.
“Sering mati air, hampir tiap hari. Mohonlah mengacu kepada schedule layanan air walaupun bergilir. Rasanya tidak berjalan maksimal, ketika kami share informasinya, masyarakat kecewa karena air tak kunjung datang,” ungkapnya.
Dengan kondisi layanan air bersih yang belum maksimal tersebut, Sumerta mnambahkan jika ke depan pihaknya akan menyiapkan layanan Masyarakat seperti pembuatan tampungan air. Tampungan air tersebut akan diletakkan di tiga titik, yakni di Jalan Labuan Sait, Pusat Desa Pecatu, dan di sekitar Uluwatu.
“Ke depan pelayanan terhadap masyarakat ini sudah kami siapkan beberapa lahan untuk dikaji dan kemarin sudah turun pembuatan tampungan air salah satunya di Uluwatu, karena sebagai pusat pariwisata, Uluwatu dikunjungi oleh lebih dari 3.000 sampai 5.000 orang per hari yang memerlukan air yang banyak sekali. Sehingga kami bekerjasama dengan Pemkab Badung terkait distrubusi. Mudah-mudahan segera dapat terwujud,” harapnya. *ris
“Layanan air bersih di Desa Pecatu memang belum maksimal sehingga keluhan masyarakat yang menjadi pelanggan ini bertubi-tubi. Itu juga menjadi salah satu catatan masyarakat kepada pihak PDAM untuk memberikan layanan yang maksimal,” terang Sumerta.
Disinggung soal berapa lama layanan air bersih di Desa Pecatu mogok, Sumerta pun mengungkapkan jika air sering mati bahkan hampir setiap hari. Meski adanya penjadwalan air mati dari pihak PDAM, namun masyarakat Desa Pecatu merasa kecewa karena air tidak mengalir sesuai informasi yang didapat.
“Sering mati air, hampir tiap hari. Mohonlah mengacu kepada schedule layanan air walaupun bergilir. Rasanya tidak berjalan maksimal, ketika kami share informasinya, masyarakat kecewa karena air tak kunjung datang,” ungkapnya.
Dengan kondisi layanan air bersih yang belum maksimal tersebut, Sumerta mnambahkan jika ke depan pihaknya akan menyiapkan layanan Masyarakat seperti pembuatan tampungan air. Tampungan air tersebut akan diletakkan di tiga titik, yakni di Jalan Labuan Sait, Pusat Desa Pecatu, dan di sekitar Uluwatu.
“Ke depan pelayanan terhadap masyarakat ini sudah kami siapkan beberapa lahan untuk dikaji dan kemarin sudah turun pembuatan tampungan air salah satunya di Uluwatu, karena sebagai pusat pariwisata, Uluwatu dikunjungi oleh lebih dari 3.000 sampai 5.000 orang per hari yang memerlukan air yang banyak sekali. Sehingga kami bekerjasama dengan Pemkab Badung terkait distrubusi. Mudah-mudahan segera dapat terwujud,” harapnya. *ris
1
Komentar