Wabup Suiasa Hadiri Rakor Pendataan dan Penelusuran Arsip Bom Bali I
MANGUPURA, NusaBali - Dalam rangka untuk penanganan penyelamatan arsip Bom Bali I menuju Arsip Memori Kolektif Bangsa, Pemkab Badung bakal melakukan pendataan dan penelusuran Arsip Bom Bali I.
Hal tersebut terungkap saat Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa menghadiri rapat koordinasi pendataan dan penelusuran Arsip Bom Bali I di Ruang Rapat Wakil Bupati Puspem Badung, Selasa (5/9).
Turut hadir Kadis Kearsipan dan Perpustakaan (Kerpus) Wayan Kristiani, Perwakilan dari Muspida Kabupaten Badung, Perwakilan terkait lingkup Pemkab Badung, Camat Kuta, Lurah Kuta, Bendesa Adat Kuta beserta undangan lainnya. Dalam arahannya, Wabup Suiasa mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ingin membuat arsip yang merupakan memori kolektif bangsa yang berkaitan dengan Bom Bali. “Hal ini penting karena pertama tragedi bom Bali merupakan tragedi suram kemanusiaan yang menyangkut hak asasi manusia dan juga dari aspek hukum akibat dari adanya terorisme,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, pendataan dan penelusuran Arsip Bom Bali I akan menjadi strategis dan akan digunakan sebagai dokumen arsiparis menjadi sumber informasi yang akuntabel. Dokumen ini bisa digunakan sebagai sumber edukasi buat generasi kedepan bahwa betapa pentingnya untuk selalu waspada dalam kehidupan berbangsa, bahwa terorisme itu memang ada secara nyata. “Kita ingin semua dokumen-dokumen ini yang sifatnya tertulis, visual, testimony dan yang lainnya akan disinkronisasi. Sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yang mana keutuhan itu menjadi akuntabel dan kita bersama memiliki dokumen yang komprehensif, lengkap terhadap peristiwa bom Bali,” terangnya.
“Semua didasari atas dokumen-dokumen yang kita miliki hasil dari sinkronisasi yang ada. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan supaya benar-benar mampu untuk mewujudkan suatu kearsipan yang menjadi Memori Kolektif Bangsa. Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan informasi cukup mendapat informasi pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung,” imbuh Wabup Suiasa.
Sementara itu Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Wayan Kristiani melaporkan, tragedi Bom Bali I mengingatkan semua betapa pilunya hati saat membuka kembali lembaran kejadian tersebut. Terlebih bagi para korban yang mengalami langsung kejadian Bom Bali I. Hal ini penting diketahui untuk dijadikan pelajaran bagi generasi penerus agar selalu waspada, agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Dinas Kerpus punya tugas yang cukup berat untuk mengumpulkan arsip-arsip terkait dengan bom Bali I, baik arsip media cetak maupun elektronik.
“Ini harus kita selamatkan, kita pelihara, kita amankan agar tidak disalahgunakan di kemudian hari oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Arsip Bom Bali I sampai saat ini masih tersebar di beberapa OPD, perorangan dan lembaga. Inilah yang harus kita amankan sehingga menjadi satu kesatuan arsip yang utuh dari awal kejadian sampai berdirinya monumen saat ini. Arsip inilah yang akan bercerita kepada anak cucu kita terkait dengan tragedi Bom Bali I,” jelasnya.@ind
Turut hadir Kadis Kearsipan dan Perpustakaan (Kerpus) Wayan Kristiani, Perwakilan dari Muspida Kabupaten Badung, Perwakilan terkait lingkup Pemkab Badung, Camat Kuta, Lurah Kuta, Bendesa Adat Kuta beserta undangan lainnya. Dalam arahannya, Wabup Suiasa mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ingin membuat arsip yang merupakan memori kolektif bangsa yang berkaitan dengan Bom Bali. “Hal ini penting karena pertama tragedi bom Bali merupakan tragedi suram kemanusiaan yang menyangkut hak asasi manusia dan juga dari aspek hukum akibat dari adanya terorisme,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan, pendataan dan penelusuran Arsip Bom Bali I akan menjadi strategis dan akan digunakan sebagai dokumen arsiparis menjadi sumber informasi yang akuntabel. Dokumen ini bisa digunakan sebagai sumber edukasi buat generasi kedepan bahwa betapa pentingnya untuk selalu waspada dalam kehidupan berbangsa, bahwa terorisme itu memang ada secara nyata. “Kita ingin semua dokumen-dokumen ini yang sifatnya tertulis, visual, testimony dan yang lainnya akan disinkronisasi. Sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yang mana keutuhan itu menjadi akuntabel dan kita bersama memiliki dokumen yang komprehensif, lengkap terhadap peristiwa bom Bali,” terangnya.
“Semua didasari atas dokumen-dokumen yang kita miliki hasil dari sinkronisasi yang ada. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan supaya benar-benar mampu untuk mewujudkan suatu kearsipan yang menjadi Memori Kolektif Bangsa. Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan informasi cukup mendapat informasi pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung,” imbuh Wabup Suiasa.
Sementara itu Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Wayan Kristiani melaporkan, tragedi Bom Bali I mengingatkan semua betapa pilunya hati saat membuka kembali lembaran kejadian tersebut. Terlebih bagi para korban yang mengalami langsung kejadian Bom Bali I. Hal ini penting diketahui untuk dijadikan pelajaran bagi generasi penerus agar selalu waspada, agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Dinas Kerpus punya tugas yang cukup berat untuk mengumpulkan arsip-arsip terkait dengan bom Bali I, baik arsip media cetak maupun elektronik.
“Ini harus kita selamatkan, kita pelihara, kita amankan agar tidak disalahgunakan di kemudian hari oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Arsip Bom Bali I sampai saat ini masih tersebar di beberapa OPD, perorangan dan lembaga. Inilah yang harus kita amankan sehingga menjadi satu kesatuan arsip yang utuh dari awal kejadian sampai berdirinya monumen saat ini. Arsip inilah yang akan bercerita kepada anak cucu kita terkait dengan tragedi Bom Bali I,” jelasnya.@ind
Komentar