Rutan Bangli Minus Anggaran Makanan
BANGLI, NusaBali - Rutan Klas II Bangli masih minus anggaran untuk pembelian bahan makanan (bama) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Karena, Rutan yang over kapasitas memengaruhi penggunaan anggaran. Diperkirakan, anggaran bama ini habis per Agustus 2023.
Plt Kepala Rutan Bangli Agus Setiawan mengatakan dari kapasitas rutan hanya 116 orang, kini dihuni 437 orang. Peningkatan kapasitas ini pascarenovasi LP Kerobokan. Sejumlah WBP LP Kerobokan dilayarkan ke Bangli. Selain itu, pihak kejaksaan Negeri Denpasar dan Badung biasa menitipkan tahanan di LP Kerobokan, kini menitip tahanan di Rutan Bangli.
Dengan peningkatan jumlah penghuni itu tentu berpengaruh terhadap ketersedian anggaran untuk pemenuhan bahan makanan. "Anggaran bama yang tersedia telah habis per Agustus kemarin," jelasnya Selasa (5/9).
Meski demikian, Agus Setiawan tidak menjelaskan secara rinci anggaran bama di Rutan Bangli. Dalam kondisi kekurangan anggaran ini, untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum sehari hari warga binaan, dicover atau menjadi tanggung jawab rekanan penyedia. Kemudian, bila anggaran tersedia akan dibayarkan kekurangannya.
‘’Kami tentu akan mengajukan tambahan anggaran ini ke pusat. Bahkan kalau memungkinkan bisa dilakukan revisi di masing-masing UPT lain dan anggaran nantinya bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi kekurangan anggaran bama ini," sebutnya.7esa
Plt Kepala Rutan Bangli Agus Setiawan mengatakan dari kapasitas rutan hanya 116 orang, kini dihuni 437 orang. Peningkatan kapasitas ini pascarenovasi LP Kerobokan. Sejumlah WBP LP Kerobokan dilayarkan ke Bangli. Selain itu, pihak kejaksaan Negeri Denpasar dan Badung biasa menitipkan tahanan di LP Kerobokan, kini menitip tahanan di Rutan Bangli.
Dengan peningkatan jumlah penghuni itu tentu berpengaruh terhadap ketersedian anggaran untuk pemenuhan bahan makanan. "Anggaran bama yang tersedia telah habis per Agustus kemarin," jelasnya Selasa (5/9).
Meski demikian, Agus Setiawan tidak menjelaskan secara rinci anggaran bama di Rutan Bangli. Dalam kondisi kekurangan anggaran ini, untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum sehari hari warga binaan, dicover atau menjadi tanggung jawab rekanan penyedia. Kemudian, bila anggaran tersedia akan dibayarkan kekurangannya.
‘’Kami tentu akan mengajukan tambahan anggaran ini ke pusat. Bahkan kalau memungkinkan bisa dilakukan revisi di masing-masing UPT lain dan anggaran nantinya bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi kekurangan anggaran bama ini," sebutnya.7esa
1
Komentar