3 PAW Panwascam Denpasar Dilantik, Diminta Gercep Gandeng Forkopimcam
DENPASAR, NusaBali.com - Bawaslu Kota Denpasar resmi menambal tiga posisi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascan) yang lowong. Ketiga PAW Panwascam ini diminta gercep melakukan komunikasi dengan lintas sektor di wilayah masing-masing.
Tiga posisi yang dilengkapi Bawaslu Denpasar adalah Panwascam Denpasar Utara, Denpasar Timur, dan Denpasar Selatan.
Ketiga posisi Panwascam ini kosong lantaran dua tempat telah ditinggalkan setelah mendapat 'promosi' dan satu tempat ditinggal karena pengunduran diri.
Mantan anggota Panwascam Denpasar Utara Ni Wayan Eka Lestari dan Panwascam Denpasar Timur Putu Hardy Sarjana kini menduduki posisi Anggota Bawaslu Denpasar Periode 2023-2028. Sedangkan satu tempat lagi di Denpasar Selatan telah ditinggalkan oleh kandidat terpilih sebelumnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bawaslu Denpasar Nomor 059/HK.01.01/K.BA-09/09/2023, PAW anggota Panwascam untuk posisi kosong ini telah diisi wajah baru. Adrian Putra Segu mengisi Panwascam Denpasar Utara, Putu Gandiyasa Wijartama di Denpasar Timur, dan I Kadek Andi di Denpasar Selatan.
Pelaksana Harian (Plh) Ketua Bawaslu Denpasar Ni Wayan Eka Lestari mengingatkan, membangun komunikasi dengan lintas sektor sangat penting selain soliditas di internal lembaga hingga ke tingkat desa/kelurahan. Untuk itu, pasca adaptasi antarjajaran, Eka Lestari meminta anggota Panwascam baru segera membangun komunikasi dengan Forkopimcam.
"Segera beraudiensi dengan pihak terkait terutama dengan camat, kapolsek, dan danramil di wilayah (kecamatan) masing-masing," ujar Eka Lestari di acara pelantikan PAW Panwascam, Selasa (5/9/2023) di Kantor Bawaslu Denpasar, Jalan Melati Nomor 18 Denpasar.
Krusial bagi Panwascam untuk menjalin kerja sama dengan forkopimcam, mengingat pengawas Pemilu tidak bisa bergerak sendiri. Dengan hanya tiga anggota, Panwascam harus memastikan dengan cermat pemilu di berbagai tempat di wilayah mereka berjalan dengan lancar.
Di samping itu, kunci lain keberhasilan Panwascam dijelaskan Ketua Bawaslu Denpasar Putu Hardy memegang teguh kode etik pengawas Pemilu yakni netralitas dan profesionalisme. Selain itu, akuntabilitas dan transparansi dalam mengelola anggaran juga sangat penting.
"Hali ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat kepada Bawaslu dalam mengawal demokrasi khususnya di Kota Denpasar," tukas Hardy dari tempat pelatihan Bawaslu RI di Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam.*rat
Mantan anggota Panwascam Denpasar Utara Ni Wayan Eka Lestari dan Panwascam Denpasar Timur Putu Hardy Sarjana kini menduduki posisi Anggota Bawaslu Denpasar Periode 2023-2028. Sedangkan satu tempat lagi di Denpasar Selatan telah ditinggalkan oleh kandidat terpilih sebelumnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bawaslu Denpasar Nomor 059/HK.01.01/K.BA-09/09/2023, PAW anggota Panwascam untuk posisi kosong ini telah diisi wajah baru. Adrian Putra Segu mengisi Panwascam Denpasar Utara, Putu Gandiyasa Wijartama di Denpasar Timur, dan I Kadek Andi di Denpasar Selatan.
Pelaksana Harian (Plh) Ketua Bawaslu Denpasar Ni Wayan Eka Lestari mengingatkan, membangun komunikasi dengan lintas sektor sangat penting selain soliditas di internal lembaga hingga ke tingkat desa/kelurahan. Untuk itu, pasca adaptasi antarjajaran, Eka Lestari meminta anggota Panwascam baru segera membangun komunikasi dengan Forkopimcam.
"Segera beraudiensi dengan pihak terkait terutama dengan camat, kapolsek, dan danramil di wilayah (kecamatan) masing-masing," ujar Eka Lestari di acara pelantikan PAW Panwascam, Selasa (5/9/2023) di Kantor Bawaslu Denpasar, Jalan Melati Nomor 18 Denpasar.
Krusial bagi Panwascam untuk menjalin kerja sama dengan forkopimcam, mengingat pengawas Pemilu tidak bisa bergerak sendiri. Dengan hanya tiga anggota, Panwascam harus memastikan dengan cermat pemilu di berbagai tempat di wilayah mereka berjalan dengan lancar.
Di samping itu, kunci lain keberhasilan Panwascam dijelaskan Ketua Bawaslu Denpasar Putu Hardy memegang teguh kode etik pengawas Pemilu yakni netralitas dan profesionalisme. Selain itu, akuntabilitas dan transparansi dalam mengelola anggaran juga sangat penting.
"Hali ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat kepada Bawaslu dalam mengawal demokrasi khususnya di Kota Denpasar," tukas Hardy dari tempat pelatihan Bawaslu RI di Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam.*rat
Komentar