TPPS Gianyar Rapatkan Barisan Turunkan Stunting
GIANYAR, NusaBali - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gianyar menggelar rapat di ruang rapat Bappeda Gianyar, Rabu (6/9).
Rapat dihadiri Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Charles Brabar. Rapat mengevaluasi laporan 8 aksi konverensi stunting semester I, rencana aksi semester II, koordinasi TPPS dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa. Hadir perwakilan Kodim, Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bali, camat, koordinator penyuluh keluarga berencana, dan forum perbekel.
Charles Brabar mengatakan, prevalensi stunting di Bali di bawah rata-rata nasional yaitu 8,0% tahun 2022, sementara nasional angka stunting 21,6%. Para pemangku kepentingan tidak boleh merasa aman karena kehamilan dan kelahiran terjadi setiap hari. Pemangku kepentingan harus tetap waspada, terus bergerak. Target stunting tahun 2023 di Bali sebesar 7,71% dan target stunting di Gianyar 3,69%. Hal ini merupakan pekerjaan berat. “Harapan saya seluruh pemangku kepentingan yang hadir pada kesempatan ini memiliki komitmen yang sama dalam penurunan stunting,” harap Charles.
Wakil Ketua TPPS Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita saat membuka rapat mengatakan, stunting di Kabupaten Gianyar harus terus mendapat perhatian seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder terkait. Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan kualitas pelaksanaan 8 aksi konvergensi. “Saya berharap kemitraan dan sinergitas antar pemangku kepentingan terus ditingkatkan sehingga stunting tidak hanya ramai di diskusi namun sepi di aksi, oleh sebab itu kita harus terus bergerak,” tegas Dalem Jagadhita.
Berdasarkan paparan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar terkait evaluasi aksi semester I tahun 2023, terlihat hampir semua target dari intervensi spesifik (kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting) telah tercapai. Kecuali pada indikator bayi yang memperoleh imunisasi dasar lengkap tidak mencapai target. Dinas Kesehatan melalui Posyandu dan Puskesmas akan lebih meningkatkan pelayanan imunisasi dasar lengkap dari rumah ke rumah.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Gianyar mengatakan peningkatan prevalensi stunting tahun 2022 di Gianyar ada di angka 6,3%, salah satunya disebabkan pandemi Covid-19 selama hampir 2 tahun. Pada saat pandemi, bayi dan balita tidak mendatangi Posyandu dan puskesmas untuk pemantauan kesehatan dan tumbuh kembangnya. Selain itu, rendahnya kesadaran calon pengantin melaporkan diri sehingga tidak bisa dipantau dan diintervensi kondisi kesiapannya untuk hamil. Tim Satgas Stunting Provinsi Bali menyampaikan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti, diperbaiki, dan diprioritaskan untuk mempercepat penurunan stunting di Gianyar. 7 nvi
1
Komentar