Gelombang Tinggi Ancam Jalur Penyeberangan Bali, Masyarakat Diimbau Waspada
DENPASAR, NusaBali.com - Gelombang tinggi hingga empat meter mengancam jalur penyeberangan Bali-Jawa dan Bali-Lombok, pada 7-8 September 2023.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho mengatakan, ketinggian gelombang laut di jalur penyeberangan itu diperkirakan mencapai hingga empat meter.
Adapun jalur penyeberangan yang diperkirakan memiliki gelombang kategori tinggi itu di antaranya bagian selatan Selat Bali dan Selat Lombok.
Selain itu, BBMKG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di Selat Badung dan perairan Selatan Bali.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memantau perkiraan cuaca dan gelombang laut melalui informasi terkini BMKG,” kata Cahyo Nugroho dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).
Cahyo menjelaskan, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Cahyo mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari untuk waspada dan berhati-hati.
“Nelayan diimbau untuk tidak berlayar jika kondisi cuaca tidak memungkinkan,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat yang hendak berwisata bahari juga diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri jika kondisi cuaca tidak mendukung.*ant
Komentar