Gerindra 'Cerai' dengan KBM di Pilgub 2018
Gerindra hampir dipastikan akan cerai dari Koalisi Bali Mandara (KBM) yang dimotori Golkar-Demokrat dalam tarung Pilgub Bali 2018
DENPASAR, NusaBali
Gerindra telah mengarah usung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, bersama NasDem-PKPI-PAN, sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, Nyoman Suyasa, yang diberikan kepercayaan oleh partainya untuk menggalang koalisi menuju tarung Pilgub 2018, mengatakan Gerindra bersama parpol koalisi yang diajak komunikasi (NasDem-PKPI-PAN) sudah mengarah ke Rai Mantra. Bahkan, sudah disiapkan kontrak politik untuk Rai Mantra.
Menurut Suyasa, pihaknya sudah koordinasi dengan Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta, untuk menyikapi langkah-langkah strategis menyangkut dukungan ke Rai Mantra. “Perintah Pak Ketua DPD Gerindra (IB Sukarta), menunggu perkembangan di PDIP, karena Rai Mantra informasinya mau mendaftar di sana. Ya, kami tunggu,” ujar Suyasa yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem kepada NusaBali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (6/7).
Suyasa sekarang memantau apakah Rai Mantra benar-benar mendaftarkan pencalonannya ke Sekretariat DPD PDIP Bali atau tidak. Sebelumnya, Rai Mantra sudah diambilkan formulir bakal Gabub Bali oleh timnya di DPC PDIP Denpasar. “Saya belum tahu persis kapan Rai Mantra akan mendaftar ke PDIP,” tandas anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Sementara, Ketua DPD Gerindra Bali IB Sukarta alias Gus Sukarta menyebutkan, menghadapi Pilgub Bali 2018, partainya bisa saja membuka pendaftaran calon dan mengusung paket calon, kalau komunikasi politik dengan partai-partai lain membuahkan hasil dalam bentuk koalisi. “Tapi, kita tunggu perkembangan-lah. Politik jelang Pilgub Bali ini dinamis sekali,” jelas Gus Sukarta saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin.
Soal peluang Gerindra gabung lagi ke KBM yang dimotori Golkar-Demokrat seperti Pilgub Bali 2013, menurut Gus Sukarta, hingga saat ini partainya belum ada kesepakatan apa pun dengan KBM. “Ya, belum ada kesepakatan apa-apa dengan KBM,” ujar politisi asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan yang kini anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Bali ini.
Gus Sukarta menegaskan, kalau bisa berkoalisi dengan partai lain hingga memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014, Gerindra bisa saja membuka pendaftaran calon. “Nah, itu baru prediksi. Kita juga ingin komitmen bahwa Gerindra memberikan kesempatan kepada kader sendiri untuk maju ke Pilkada 2018,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Gus Sukarta menegaskan, perlakuan untuk memberikan peluang kepada kader sendiri untuk maju tarung, tidak hanya berlaku di Pilgub Bali 2018, melainkan diberlakukan juga dalam Pilkada Gianyar 2018 dan Pilkada Klungkung 2018. “Kader kita beri peluang yang sama di Pilkada serentak 2018,” katanya.
Jika nanti Gerindra benar-benar berkoalisi dengan NasDem-PKPI-PAN mengusung Rai Mantra sebagai Cagub Bali, maka akan terjadi tarung segitiga di Pilgub Bali, 27 Juli 2018 mendatang. Tarung segitiga nantinya akan melibatkan PDIP-Hanura, Golkar-Demokrat, dan Gerindra-NasDem-PKPI-PAN.
Koalisi Gerindra-NasDem-PKPI-PAN memenuhi syarat minimal untuk mengusung paket calon ke Pilgub Bali 2018, karena berkekuatan 11 kursi DPRD Bali atau 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 7 kursi DPRD Bali (12,72 persen suara parlemen) milik Gerindra, 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen) milik NasDem, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN.
Sedangkan PDIP-Hanura yang digadang-gadang akan mengusung Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali) sebagai Cagub Bali 2018, maju tarung ke Pilgub dengan modal awal 25 kursi DPRD Bali (45,45 persen suara parlemen). Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
Sebaliknya, Golkar-Demokrat yang dipastikan akan mengusung Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali) sebagai Cagub Bali 2018, maju tarung ke Pilgub dengan modal awal 19 kursi DPRD Bali (34,55 persen suara parlemen). Rinciannya, 11 kursi DPRD Bali (20,00 persen suara parlemen) milik Golkar dan 8 kursi DPRD Bali (14,55 persen suara parlemen) milik Demokrat. *nat
Gerindra telah mengarah usung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, bersama NasDem-PKPI-PAN, sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, Nyoman Suyasa, yang diberikan kepercayaan oleh partainya untuk menggalang koalisi menuju tarung Pilgub 2018, mengatakan Gerindra bersama parpol koalisi yang diajak komunikasi (NasDem-PKPI-PAN) sudah mengarah ke Rai Mantra. Bahkan, sudah disiapkan kontrak politik untuk Rai Mantra.
Menurut Suyasa, pihaknya sudah koordinasi dengan Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta, untuk menyikapi langkah-langkah strategis menyangkut dukungan ke Rai Mantra. “Perintah Pak Ketua DPD Gerindra (IB Sukarta), menunggu perkembangan di PDIP, karena Rai Mantra informasinya mau mendaftar di sana. Ya, kami tunggu,” ujar Suyasa yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem kepada NusaBali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (6/7).
Suyasa sekarang memantau apakah Rai Mantra benar-benar mendaftarkan pencalonannya ke Sekretariat DPD PDIP Bali atau tidak. Sebelumnya, Rai Mantra sudah diambilkan formulir bakal Gabub Bali oleh timnya di DPC PDIP Denpasar. “Saya belum tahu persis kapan Rai Mantra akan mendaftar ke PDIP,” tandas anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Sementara, Ketua DPD Gerindra Bali IB Sukarta alias Gus Sukarta menyebutkan, menghadapi Pilgub Bali 2018, partainya bisa saja membuka pendaftaran calon dan mengusung paket calon, kalau komunikasi politik dengan partai-partai lain membuahkan hasil dalam bentuk koalisi. “Tapi, kita tunggu perkembangan-lah. Politik jelang Pilgub Bali ini dinamis sekali,” jelas Gus Sukarta saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin.
Soal peluang Gerindra gabung lagi ke KBM yang dimotori Golkar-Demokrat seperti Pilgub Bali 2013, menurut Gus Sukarta, hingga saat ini partainya belum ada kesepakatan apa pun dengan KBM. “Ya, belum ada kesepakatan apa-apa dengan KBM,” ujar politisi asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan yang kini anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Bali ini.
Gus Sukarta menegaskan, kalau bisa berkoalisi dengan partai lain hingga memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014, Gerindra bisa saja membuka pendaftaran calon. “Nah, itu baru prediksi. Kita juga ingin komitmen bahwa Gerindra memberikan kesempatan kepada kader sendiri untuk maju ke Pilkada 2018,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Gus Sukarta menegaskan, perlakuan untuk memberikan peluang kepada kader sendiri untuk maju tarung, tidak hanya berlaku di Pilgub Bali 2018, melainkan diberlakukan juga dalam Pilkada Gianyar 2018 dan Pilkada Klungkung 2018. “Kader kita beri peluang yang sama di Pilkada serentak 2018,” katanya.
Jika nanti Gerindra benar-benar berkoalisi dengan NasDem-PKPI-PAN mengusung Rai Mantra sebagai Cagub Bali, maka akan terjadi tarung segitiga di Pilgub Bali, 27 Juli 2018 mendatang. Tarung segitiga nantinya akan melibatkan PDIP-Hanura, Golkar-Demokrat, dan Gerindra-NasDem-PKPI-PAN.
Koalisi Gerindra-NasDem-PKPI-PAN memenuhi syarat minimal untuk mengusung paket calon ke Pilgub Bali 2018, karena berkekuatan 11 kursi DPRD Bali atau 20 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 7 kursi DPRD Bali (12,72 persen suara parlemen) milik Gerindra, 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen) milik NasDem, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN.
Sedangkan PDIP-Hanura yang digadang-gadang akan mengusung Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali) sebagai Cagub Bali 2018, maju tarung ke Pilgub dengan modal awal 25 kursi DPRD Bali (45,45 persen suara parlemen). Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
Sebaliknya, Golkar-Demokrat yang dipastikan akan mengusung Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali) sebagai Cagub Bali 2018, maju tarung ke Pilgub dengan modal awal 19 kursi DPRD Bali (34,55 persen suara parlemen). Rinciannya, 11 kursi DPRD Bali (20,00 persen suara parlemen) milik Golkar dan 8 kursi DPRD Bali (14,55 persen suara parlemen) milik Demokrat. *nat
Komentar