Maskapai Asing Tertarik Tambah Penerbangan ke RI
JAKARTA, NusaBali - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea Selatan berminat menambah penerbangan ke Indonesia.
"Ada minat juga dari Uni Emirat Arab yang akan menambah jumlah penerbangan ke Indonesia tidak hanya melalui maskapai yang sudah ada Emirates, tapi maskapai baru Air Arabia," tutur Sandiaga di sela rangkaian acara KTT ke-43 ASEAN di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (6/9) seperti dilansir kompas.com.
"Korea juga menyampaikan keinginannya menambah jumlah penerbangan ke Indonesia," imbuhnya.
Ia mengatakan, kesempatan dibuka lebar bagi maskapai penerbangan internasional, terutama wilayah ASEAN, untuk melayani penerbangan langsung ke Indonesia.
Maskapai penerbangan asing terbaru yang membuka rute langsung adalah Vietjet, dengan rute Jakarta-Hanoi pergi-pulang (PP). Ia berharap semakin banyak maskapai penerbangan yang mengikuti jejak Vietjet.
"Saya mengundang lebih banyak penerbangan langsung ke Indonesia, tak hanya sebagai pusat dari ASEAN, Jakarta dan Bali saja. Tapi juga destinasi lainnya yang siap menerima penerbangan langsung, seperti Jogjakarta," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, penerbangan langsung ke sejumlah kota di Jakarta sangat diminati oleh beberapa negara.
Beberapa yang sedang dalam pembicaraan adalah dari Laos dan Kamboja, untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung ke Indonesia.
Menparekraf menyampaikan, nantinya salah satu yang menjadi fokus utama adalah wisata religi ke candi di Indonesia dan Laos.
"Kita lagi mencoba melihat penerbangan langsung dari Vientiane dan Luang Prabang menuju Jogjakarta, dan sebaliknya. Karena ini adalah wisata religi yang menghubungkan situs sejarah dan candi-candi seperti Borobudur, yang banyak peminatnya," terang Menparekraf.
Ia menambahkan, hal ini dapat menguntungkan karena potensi wisatawan pemeluk agama Buddha cukup besar.
"Karena di ASEAN ini 42 persen menganut Buddha. Jadi mereka 'Lebaran' atau 'umrah'-nya ya ke Candi Borobudur," pungkas Sandiaga. 7
Komentar