Mantan Bupati Klungkung Tjok Gde Ngurah Berpulang
SEMARAPURA, NusaBali - Mantan Bupati Klungkung (1998-2003) Ir Tjokorda Gde Ngurah, 75, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSU Grha Bhakti Medika, Klungkung, Jumat (8/9) pagi pukul 09.00 Wita. Tjok Ngurah menghembuskan napas terakhir setelah bertahun-tahun berjuang melawan sakit diabetes hingga ada komplikasi.
Jenazah Tjok Ngurah saat ini sudah disemayamkan di rumah duka di Puri Semarabawa, Kota Semarapura, Kecamatan Klungkung. Para kerabat pun berdatangan melayat. Selanjutnya jenazah akan diaben di pangesengan (pembakaran) Tegallingah, Desa Adat Semarapura, Kecamatan Klungkung, pada Radite Umanis Merakih, Minggu (17/9) nanti.
Foto: Suasana rumah duka di Puri Semarabawa, Kota Semarapura, Kecamatan Klungkung, Jumat (8/9). -DEWA DARMAWAN
Menurut putra Tjok Ngurah, yakni Tjokorda Gde Agung Semara Raditia,25, ayahnya sudah mengalami sakit sejak bertahun-tahun. Namun, sejak awal Agustus 2023 kondisinya kian menurun. Bahkan, berjalan 10 langkah saja napasnya agak ngos-ngosan. Kemudian, kondisinya semakin parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit pada, Rabu (6/9) malam pukul 19.00 Wita. "Awalnya kondisi ajik (ayah) masih normal, setelah beberapa saat mengalami kejang sehingga sempat dirawat di ICU," ujarnya.
Setelah di ICU kondisi Tjok Ngurah kembali membaik dan direncanakan cuci darah Jumat pukul 08.00 Wita. Namun, Tjok Ngurah kembali drop pukul 08.30 Wita sehingga kembali dilarikan ke ruang ICU. "Kata dokter kondisi jantung ajik sudah melemah dan drop, hingga dilakukan pacu jantung, namun tidak berhasil dan ajik dinyatakan meninggal dunia pukul 09.00 Wita," ujarnya didampingi sang ibunda Ni Nyoman Suriati (istri Tjok Ngurah).
Di mata keluarga, Tjokorda Ngurah yang punya hobi mekendang (bermain kendang) dikenal sangat tegas dan disiplin. “Kalau ajik sudah bilang A harus A, beliau itu sangat tegas, disiplin dan berwibawa. Tidak ada pesan apa-apa dari ajik," ujar Tjok Raditia. Ipar dari Tjokorda Gde Ngurah, yakni Tjokorda Gde Susanta Adnyana, mengatakan kalau Tjok Ngurah mengalami komplikasi, karena punya riwayat penyakit diabetes. “Beliau dari dulu ada riwayat diabetes, hingga ada komplikasi,” ujar Tjokorda Susanta.
Tjok Ngurah merupakan kalangan birokrat, dan sempat menjadi Kadis Pertanian. Dalam karier politiknya, Tjok Ngurah juga pernah menjadi Ketua Partai Golkar Kabupaten Klungkung, dan pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Bali. Meskipun menjadi Bupati Klungkung 1 periode, Tjokorda Gde Ngurah memberikan peninggalan penting bagi Klungkung di antaranya pembangunan Pasar Semarapura dari pasar tradisional menjadi pasar bertingkat. Pada masa pemerintahannya, juga dibangun Dermaga Nusa Penida yang saat ini menjadi tempat bersandarnya Kapal Roro (Roll on - roll off) Nusa Jaya Abadi, dan melakukan penataan Pura Watu Klotok, Klungkung, dan lainnya.
Ucapan belasungkawa terhadap berpulangnya Tjok Ngurah juga datang dari berbagai tokoh dan pejabat. Seperti yang diungkapkan Kadis Kominfo Klungkung I Wayan Parna.
"Turut berduka cita atas berpulangnya Ir Tjokorda Gde Ngurah mantan Bupati Klungkung. Dumogi Amor Ing Acintya, menyatu dengan Hyang Maha Pencipta," ujar Parna. Ketika Tjokorda Gde Ngurah sebagai Bupati Klungkung, Wayan Parna masih menjabat sebagai Kasubag Pengumpulan Informasi di Humas. "Beliau adalah sosok pemimpin yang sangat tegas dan penuh kasih sayang kepada bawahan, pemaaf dan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat," ujarnya. Wayan Parna juga membagikan foto kebersamaannya dengan Tjok Ngurah di waktu silam. "Ini foto kenangan saat mendampingi beliau dalam suka dan duka ketika bertugas selama 5 tahun memimpin Kabupaten Klungkung," imbuh Parna. 7 wan
1
Komentar