Pantau Distributor, TPID Badung Antisipasi Dampak El Nino
MANGUPURA, NusaBali - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung melaksanakan pemantauan ke beberapa distributor beras, Kamis (7/9).
Pemantauan ini sebagai upaya mengantisipasi dampak inflasi yang lebih jauh akibat El Nino yang diprediksi oleh BMKG akan muncul bersamaan dengan Indian Ocean Dipole (IOD) dan semakin menguat pada semester II tahun 2023. Kemunculan El Nino tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap ketahanan pangan, terutama beras.
Pemantauan dilakukan di dua lokasi yakni Gudang Bulog Sempidi dan UD Buana Sari di Banjar Bucu, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal. Pemantauan tersebut dipimpin oleh Wayan Suambara (Kepala Brida) dan diikuti oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Gusti Agung Ayu Trisna Dewi, Kepala Bagian Perekonomian AA Sagung Rosyawati dan anggota TPID lainnya.
“Tujuan dari pemantauan ini untuk memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga beras,” ujar Kepala Brida Wayan Suambara.
Dari pemantauan tersebut didapat informasi bahwa ketersediaan beras pada Gudang Bulog Sempidi dan UD Buana Sari memadai dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan. Sedangkan distribusi beras juga diyakini lancar.
Pemantauan di UD Buana Sari juga diperoleh informasi saat ini terjadi kenaikan harga beras, karena terjadi penurunanan produksi gabah sehubungan dengan berakhirnya musim panen. “Kami memberikan saran agar Bagian Perekonomian mendata dan memantau serapan beras SPHP pada 12 TPK yang ada di Badung,” lanjut Suambara.
Sementara itu, Made Witantra selaku Kepala Gudang Bulog Sempidi menyampaikan saat ini ketersediaan beras di Gudang Bulog Sempidi sebanyak 747.370 kg (747,37 ton). Selanjutnya akan datang beras bertahap dalam 10 hari ke depan sejumlah 2.000 ton. Beras didatangkan dari Banyuwangi Jawa Timur dan NTB. Harga beras SPHP di Bulog Rp 9.950, sedangkan HET beras SPHP di pasaran Rp 10.900.
“Rencana pada pertengahan September 2023 akan ada perubahan kemasan beras, kemungkinan dengan kemasan baru tersebut harga beras akan berubah,” jelasnya.
Lebih lanjut Witantra menjelaskan, di Kabupaten Badung sudah ada 12 TPK (Toko Pangan Kita) yang tersebar di pasar-pasar yaitu Pasar Kedonganan, Pasar Jimbaran, Pasar Sempidi, Pasar Mengwi, Pasar Dalung, Pasar Kuta dan Pasar Mengwi. Saat ini Bulog sedang menjajagi untuk membuka TPK lagi di Pasar Sibanggede, Pasar Mambal, Pasar Blahkiuh dan Pasar Abiansemal. Di seluruh Bali sudah ada 99 unit TPK dan 300 RPK (Rumah Pangan Kita). Untuk diketahui lokasi TPK adalah menyebar di pasar tradisional, sedangkan RPK tersebar di rumah-rumah penduduk. @ ind
Pemantauan dilakukan di dua lokasi yakni Gudang Bulog Sempidi dan UD Buana Sari di Banjar Bucu, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal. Pemantauan tersebut dipimpin oleh Wayan Suambara (Kepala Brida) dan diikuti oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Gusti Agung Ayu Trisna Dewi, Kepala Bagian Perekonomian AA Sagung Rosyawati dan anggota TPID lainnya.
“Tujuan dari pemantauan ini untuk memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga beras,” ujar Kepala Brida Wayan Suambara.
Dari pemantauan tersebut didapat informasi bahwa ketersediaan beras pada Gudang Bulog Sempidi dan UD Buana Sari memadai dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan. Sedangkan distribusi beras juga diyakini lancar.
Pemantauan di UD Buana Sari juga diperoleh informasi saat ini terjadi kenaikan harga beras, karena terjadi penurunanan produksi gabah sehubungan dengan berakhirnya musim panen. “Kami memberikan saran agar Bagian Perekonomian mendata dan memantau serapan beras SPHP pada 12 TPK yang ada di Badung,” lanjut Suambara.
Sementara itu, Made Witantra selaku Kepala Gudang Bulog Sempidi menyampaikan saat ini ketersediaan beras di Gudang Bulog Sempidi sebanyak 747.370 kg (747,37 ton). Selanjutnya akan datang beras bertahap dalam 10 hari ke depan sejumlah 2.000 ton. Beras didatangkan dari Banyuwangi Jawa Timur dan NTB. Harga beras SPHP di Bulog Rp 9.950, sedangkan HET beras SPHP di pasaran Rp 10.900.
“Rencana pada pertengahan September 2023 akan ada perubahan kemasan beras, kemungkinan dengan kemasan baru tersebut harga beras akan berubah,” jelasnya.
Lebih lanjut Witantra menjelaskan, di Kabupaten Badung sudah ada 12 TPK (Toko Pangan Kita) yang tersebar di pasar-pasar yaitu Pasar Kedonganan, Pasar Jimbaran, Pasar Sempidi, Pasar Mengwi, Pasar Dalung, Pasar Kuta dan Pasar Mengwi. Saat ini Bulog sedang menjajagi untuk membuka TPK lagi di Pasar Sibanggede, Pasar Mambal, Pasar Blahkiuh dan Pasar Abiansemal. Di seluruh Bali sudah ada 99 unit TPK dan 300 RPK (Rumah Pangan Kita). Untuk diketahui lokasi TPK adalah menyebar di pasar tradisional, sedangkan RPK tersebar di rumah-rumah penduduk. @ ind
1
Komentar