Berawal Pesta Miras, Buruh Ditebas Parang Hingga Kritis
TABANAN, NusaBali - Peristiwa pengeroyokan antar buruh berujung penebasan terjadi di wilayah Banjar Tegal Kepuh, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Jumat (8/9) malam. Akibatnya satu orang kritis hingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar.
Buruh yang mengalami kritis adalah Didik Haryono, 28. Pria asal Desa Pangereman, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur ini mengalami luka tusuk tembus dada bagian kiri hingga luka robek di pelipis kanan sepanjang sekitar 10 centimeter.
Dari informasi yang dihimpun, pelaku pengeroyokan berjumlah empat orang. Peristiwa ini berawal dari adanya pesta minuman keras (miras) hingga berujung penebasan. Dan dari informasi antara korban dan pelaku asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, ini sebelumnya sudah mempunyai konflik.
Dari informasi yang dihimpun, pelaku pengeroyokan berjumlah empat orang. Peristiwa ini berawal dari adanya pesta minuman keras (miras) hingga berujung penebasan. Dan dari informasi antara korban dan pelaku asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, ini sebelumnya sudah mempunyai konflik.
Foto: Proses evakuasi korban pengeroyokan, Jumat (8/9) malam. -IST
Hingga saat ini kronologis jelas belum diketahui. Sebab terduga pelaku sudah kabur saat hendak diamankan. Sementara korban yang sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Tabanan, pada Sabtu dini hari kemarin dirujuk ke RSUP Prof dr Ngoerah.
Dari pantauan di lapangan pada Sabtu (9/9) siang, polisi Polres Tabanan telah selesai melakukan olah TKP lanjutan. Sejumlah barang bukti diamankan, salah satunya motor terduga pelaku.
Selain itu usai kejadian sejumlah pekerja masih melakukan pekerjaannya di lokasi proyek vila tersebut. Vila yang dibangun dalam kondisi masih setengah jadi. Sejumlah polisi berpakaian preman pun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Arung Wiratama, mengatakan masih mendalami kasus peristiwa penganiayaan. Dari hasil keterangan sejumlah saksi, terduga pelaku berjumlah 3 – 4 orang. Dan sekarang pelaku masih dalam proses penyelidikan. “Motif juga kami masih dalami. Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi, salah satunya teman yang sedarah dengan pelaku,” kata AKP Wiratama di lokasi kejadian.
Dia juga mengakui sebelum berujung penganiayaan, terduga pelaku ini sempat ada kegiatan pesta minuman keras. Namun cerita utuh peristiwa sedang didalami. “Mengapa sampai terjadi penganiayaan, penyebabnya masih kita dalami, apa tersinggung atau bagaimana masih belum valid,” ucap AKP Wiratama.
Sementara korban sudah dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah karena kondisinya kritis. Luka yang diderita cukup parah terutama pada bagian dada dan kepala. “Ini ceritanya mereka buruh proyek vila yang sama. Sedang proses pengerjaan sehingga mereka tinggal di bedeng. Namun antara korban dan pelaku tinggal di bedeng terpisah,” tegas AKP Wiratama.
Perbekel Kaba-Kaba Anak Agung Ngurah Widhiadnya mengakui pada Jumat malam suasananya memang krodit di lokasi. Dia mendapat informasi adanya penganiayaan sekitar pukul 21.00 Wita.
“Benar saja, sampai di lokasi sudah ada buruh yang bersimbah darah kena sabetan parang,” ujarnya.
Warga pun langsung menolong korban Didik Haryono tersebut dengan memanggil ambulans RSUD Tabanan. “Posisi korban saat ditolong di luar bedeng karena sempat lari ke jalan raya meminta pertolongan. Kurang lebih jalannya sekitar 20 meter dari lokasi,” imbuh Agung Widhiadnya.
Dia mengaku belum mengetahui kronologinya. Namun sesuai cerita yang didapat, awalnya ada kegiatan pesta miras di dalam bedeng. “Buruh yang terlibat kejadian ini belum jelas berapa lama sudah bekerja di bedeng, karena ada banyak yang keluar masuk, serta terdiri dari banyak mandor. Pembangunan vila sudah berjalan hampir enam bulan,” ucap Agung Widhiadnya.
Sementara itu, Wakil Direkrut Pelayanan dan Pengendalian Mutu RSUD Tabanan dr I Gusti Ngurah Bagus Juniada menjelaskan korban sampai di UGD RSUD Tabanan sekitar pukul 21.43 Wita. Kondisi korban mengalami luka tusuk tembus di dada kanan. Luka robek di kepala daerah pelipis kanan. Kemudian luka robek di pergelangan tangan kanan sepanjang 10 centimeter. “Korban ditemani oleh rekan kerja ke UGD,” jelasnya.
Namun karena lukanya cukup serius korban akhirnya dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.50 Wita. “Korban sudah dirujuk ke Sanglah (Denpasar). Kami terima korban hanya satu orang,” tandas dr Bagus. 7 des
Hingga saat ini kronologis jelas belum diketahui. Sebab terduga pelaku sudah kabur saat hendak diamankan. Sementara korban yang sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Tabanan, pada Sabtu dini hari kemarin dirujuk ke RSUP Prof dr Ngoerah.
Dari pantauan di lapangan pada Sabtu (9/9) siang, polisi Polres Tabanan telah selesai melakukan olah TKP lanjutan. Sejumlah barang bukti diamankan, salah satunya motor terduga pelaku.
Selain itu usai kejadian sejumlah pekerja masih melakukan pekerjaannya di lokasi proyek vila tersebut. Vila yang dibangun dalam kondisi masih setengah jadi. Sejumlah polisi berpakaian preman pun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Arung Wiratama, mengatakan masih mendalami kasus peristiwa penganiayaan. Dari hasil keterangan sejumlah saksi, terduga pelaku berjumlah 3 – 4 orang. Dan sekarang pelaku masih dalam proses penyelidikan. “Motif juga kami masih dalami. Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi, salah satunya teman yang sedarah dengan pelaku,” kata AKP Wiratama di lokasi kejadian.
Dia juga mengakui sebelum berujung penganiayaan, terduga pelaku ini sempat ada kegiatan pesta minuman keras. Namun cerita utuh peristiwa sedang didalami. “Mengapa sampai terjadi penganiayaan, penyebabnya masih kita dalami, apa tersinggung atau bagaimana masih belum valid,” ucap AKP Wiratama.
Sementara korban sudah dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah karena kondisinya kritis. Luka yang diderita cukup parah terutama pada bagian dada dan kepala. “Ini ceritanya mereka buruh proyek vila yang sama. Sedang proses pengerjaan sehingga mereka tinggal di bedeng. Namun antara korban dan pelaku tinggal di bedeng terpisah,” tegas AKP Wiratama.
Perbekel Kaba-Kaba Anak Agung Ngurah Widhiadnya mengakui pada Jumat malam suasananya memang krodit di lokasi. Dia mendapat informasi adanya penganiayaan sekitar pukul 21.00 Wita.
“Benar saja, sampai di lokasi sudah ada buruh yang bersimbah darah kena sabetan parang,” ujarnya.
Warga pun langsung menolong korban Didik Haryono tersebut dengan memanggil ambulans RSUD Tabanan. “Posisi korban saat ditolong di luar bedeng karena sempat lari ke jalan raya meminta pertolongan. Kurang lebih jalannya sekitar 20 meter dari lokasi,” imbuh Agung Widhiadnya.
Dia mengaku belum mengetahui kronologinya. Namun sesuai cerita yang didapat, awalnya ada kegiatan pesta miras di dalam bedeng. “Buruh yang terlibat kejadian ini belum jelas berapa lama sudah bekerja di bedeng, karena ada banyak yang keluar masuk, serta terdiri dari banyak mandor. Pembangunan vila sudah berjalan hampir enam bulan,” ucap Agung Widhiadnya.
Sementara itu, Wakil Direkrut Pelayanan dan Pengendalian Mutu RSUD Tabanan dr I Gusti Ngurah Bagus Juniada menjelaskan korban sampai di UGD RSUD Tabanan sekitar pukul 21.43 Wita. Kondisi korban mengalami luka tusuk tembus di dada kanan. Luka robek di kepala daerah pelipis kanan. Kemudian luka robek di pergelangan tangan kanan sepanjang 10 centimeter. “Korban ditemani oleh rekan kerja ke UGD,” jelasnya.
Namun karena lukanya cukup serius korban akhirnya dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.50 Wita. “Korban sudah dirujuk ke Sanglah (Denpasar). Kami terima korban hanya satu orang,” tandas dr Bagus. 7 des
Komentar